Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ORANGTUA harus membekali anak dengan kemampuan melindungi diri dan mengenali kelebihan serta kekurangannya agar bisa beradaptasi dengan lingkungan sosial. Hal ini juga membantu anak menghindari perundungan.
“Yang paling penting untuk semua rentang usia anak harus belajar melindungi dirinya sendiri, jadi dari kecil harus mengajarkan anak menghargai diri sendiri, mengenali kekurangan dan kelebihannya dan mendukung dia sehingga mencapai kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sosial lebih baik,” kata Tjhin Wiguna, Kelompok Staf Medis Psikiatri RSUP dr. Cipto Mangunkusumo, dikutip dari Antara.
Ia menyebut orangtua harus membantu anak untuk lebih aktif berbicara kepada guru atau orang tua jika merasa diperlakukan tidak nyaman dengan teman di sekolahnya. Berbicara langsung dengan teman yang melakukan perundungan juga bisa menjadi cara pertahanan diri agar pelaku merasa anak tersebut kuat dan bisa melindungi dirinya sendiri.
Baca juga : Bangun Kolaborasi Kuat antara Institusi Pendidikan dan Pemda untuk Tekan Kasus Perundungan
Tjhin mengatakan, perundungan bisa dilakukan di mana saja, baik di sekolah, maupun tempat les. Seringkali anak terus menerus menjadi korban perundungan karena tidak berani berbicara kepada yang lebih dewasa atau berkuasa di lingkungannya, atau korban mendapatkan ancaman dari pelaku.
Target anak yang sering mendapatkan perundungan biasanya yang mempunyai karakteristik lebih penakut, inisiatifnya kurang dan selalu terpaku apa kata orang sehingga jadi sasaran pelaku menaruh ancaman.
Baca juga : Aduan Kekerasan Anak Naik 30% Sepanjang 2023
“Sebenarnya ketakutan itu ngga beralasan jadi dia harus berani untuk dirinya sendiri, berani melindungi dirinya sendiri. Kalau ngga speak up orang ngga tahu dia di-bully,” katanya.
Perundungan atau bullying bisa dilakukan melalui fisik, verbal, maupun emosi seperti melecehkan nama orang tua, atau menjegal korban hingga terjatuh. Kejadian yang selalu diulang-ulang dan membuat tidak nyaman menjadikan anak tersebut korban perundungan dari orang yang lebih memiliki kekuatan tertentu.
Sekolah maupun lingkungan keluarga harus menjadi tempat anak merasa tentram dan memberikan dukungan.
Tjhin menambahkan anak yang berani menjaga dirinya sendiri dan melawan perundungan, lama-lama akan menjadi lebih baik, dan orang tua harus mengajarkan anak proses damai dan tidak boleh membekali anak dengan sikap melawan dengan pukulan karena tidak akan menyelesaikan masalah.
Doktor lulusan Universitas Indonesia itu menegaskan anak harus diajari proses perdamaian dan pihak lebih dewasa harus bisa membina korban dan pelaku untuk belajar menghargai sesama temannya.
“Jadi kita ajarin untuk melindungi diri sendiri adalah sikap ngomong pada orang yang bisa memfasilitasi dalam arti kita maunya prosesnya perdamaian dengan tentunya membina korban dan membina pelaku, tentunya kepada korban kita harus meningkatkan self esteem dan defense-nya dan kepada pelaku belajar juga untuk menghargai sesama temennya,” ucap Tjhin. (Ant/Z-5)
SISWA Kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Maccini I/1 di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia diduga karena mengalami perundungan oleh teman sekolahnya.
Respons yang cepat dan deteksi dini dapat minimalisir dampak lebih buruk dari perilaku bullying, baik bagi korban, dan juga yang melakukan bullying.
Sidang menampilkan tiga terdakwa yaitu Taufik Eko Nugroho, Sri Maryani, dan Zara Yupita Azra
Kasus perundungan dan pemerasan PPDS Anestesi Undip Semarang tersebut masih dalam penanganan jaksa penuntut umum.
Wildan juga mengalami pemerasan hingga Rp500 juta untuk membiayai pesta seniornya.
Dalam kasus perundungan ini, polisi telah memeriksa 36 saksi. Tak hanya itu, uang sebesar Rp97 juta juga telah disita.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved