Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBANYAK 1.000 peserta mengikuti acara Bimbingan Remaja Usia Sekolah Plus (BRUS+) yang digelar Ditjen Bimas Islam pada puncak perayaan Hari Amal Bhakti ke-78 Kementerian Agama (Kemenag), Minggu (7/1/2024) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Acara bertema "Siapkan Masa Depanmu, Rencanakan Nikahmu" semakin menarik dengan menghadrikan sejumlah public figure seperti Arafah Arianti, Zaskia Adya Mecca, Husein Hadar yang lebih dikenal dengan sapaan Habib Ja'far, dan Instruktur BRUS Kemenag, Paman Dodo.
Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Kemenag, Agus Suryo Suripto menerangkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka pernikahan anak yang tinggi.
Baca juga: Soal Pernikahan Anak, Anies Baswedan Tegaskan Ikuti Aturan Usia Minimum 19 Tahun
Pernikahan anak yang tinggi ini, tentunya menjadi akar dari banyak masalah dikemudian hari,oleh karenanya pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama merasa perlu bertindak untuk menekan angka pernikahan anak di Indonesia.
Konsep BRUS dilahirkan sebagai upaya edukasi untuk remaja usia sekolah agar mampu menyiapkan masa depan sebaik – baiknya.
Program BRUS membekali remaja melalui penguatan karakter dan kesadaran pengelolaan kepribadian yang baik. Generasi muda harus memiliki kemampuan mengelola diri dan lingkungan, agar tidak terjebak pada lingkungan sosial dan pergaulan bebas.
Baca juga: Pelajar Kota Bandung Deklarasi Setop Pernikahan Dini
Suryo berpesan kepada peserta yang terdiri dari siswa/siswi SMA se-Jabodetabek itu untuk melakukan persiapan yang matang sebelum menikah.
Menurut Suryo, dua aspek penting yang perlu dipersiapkan sebelum menikah adalah kesadaran dalam mengelola diri dan penguatan keagamaan.
"Pertama, persiapkan masa depan dengan membangun kesadaran dalam pengelolaan diri, setiap remaja mempunyai potensi diri harus bisa dikembangkan," ujar Suryo.
"Generasi muda punya masa depan yang harus diperjuangkan. Kedua, perkuat pendidikan agama, karena agama merupakan benteng dari pergaulan dan lingkungan sosial yang tidak baik," tegasnya.
Baca juga: Pencegahan Kawin Anak Jadi Perhatian Pemerintah di 2024
Sementara itu dalam Talkshow Habib Ja'far mengatakan, pernikahan seharusnya dilakukan karena kesiapan, bukan karena dorongan nafsu belaka.
Ia menekankan bahwa pengendalian nafsu seharusnya dilakukan melalui pengembangan potensi diri, bukan dengan menikah terlalu dini.
"Nikah itu karena mampu, bukan sekadar ingin menghindari perzinaan. Tidak tepat jika mengatakan bahwa menikahkan remaja untuk menghindari zina, lebih tepat jika menghindari zina adalah dengan tidak bersina, lalu dengan apa?" kata Habib Ja'far.
"Dengan berkegiatan yang positif untuk mengembangkan diri dan prestasi, karena dengan pengembangan diri akan menghindarkan pernikahan dini" tegasnya.
Zaskia Adya Mecca ikut memberi perspektif berdasarkan pengalamannya menikah. Ia mengingatkan generasi muda untuk tidak tergesa-gesa dalam memutuskan menikah.
Baca juga: Edukasi Stunting di Pamekasan Tekankan Cegah Pernikahan di Usia Remaja
"Menikah jangan terlalu muda, ada masa di mana kita ingin menikmati hidup sendiri, tanpa dibebani dengan kewajiban dan tanggung jawab yang dapat ditunda," jelas Zaskia.
"Setelah menikah, tidak bisa lagi menjadi diri sendiri seperti sebelum menikah, karena harus mengemban kewajiban dan tanggung jawab sebagai Ibu dan Istri" paparnya.
Zaskia juga berpesan kepada para remaja untuk tidak menikah pada usia muda hanya karena terlalu cinta. Ia mengkhawatirkan bahwa cinta yang berlebihan bisa jadi bukanlah cinta sejati, melainkan hawa nafsu.
Program BRUS masih akan digelar Kemenag lebih luas lagi untuk memberi wawasan mendalam pada generasi muda tentang perencanaan pernikahan, dengan tujuan memperkuat ketahanan keluarga untuk menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas. (RO/S-4)
Pernikahan dini juga merampas hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
UPAYA pencegahan pernikahan usia dini harus konsisten ditingkatkan dengan pelaksanaan sejumlah kebijakan yang ada dan langkah yang sistematis.
Upaya pencegahan pernikahan dini harus terus ditingkatkan melalui perluasan pemahaman masyarakat terkait risiko dan dampak negatif dari pernikahan dini.
Melihat kasus tersebut dan banyak kasus pelanggaran hak bagi anak dan perempuan, Kementerian PPPA akan meluncurkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang nantinya akan dimiliki di desa-desa.
Mereka belum siap untuk berumah tangga dan belum memahami mengurus anak.
Pernikahan dini bisa menimbulkan risiko kesehatan reproduksi pada perempuan, konflik pernikahan yang berujung pada perceraian, serta masalah psikologis yang dapat mempengaruhi pola asuh.
Midtown Residence Jakarta gelar talkshow inspiratif di hari Kartini
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Grand Mercure Solo Baru bersama Solopos Media Grup menggelar talkshow bertajuk "Membangun Kolaborasi untuk Masa Depan".
MERAYAKAN Hari Perempuan Internasional, Nestlé Indonesia memperingati dampak perempuan dalam setiap peran melalui talkshow inspiratif International Women’s Day 2025
FJB juga menyampaikan beberapa program yang akan digelar untuk menyongsong lima abad Kota Jakarta.
Dengan pendekatan kolaboratif, acara ini juga bertujuan mendorong perubahan paradigma di kalangan pelaku usaha dari kepatuhan yang bersifat reaktif menjadi proaktif.
Untuk menciptakan desain yang efektif dan berkelanjutan, desainer perlu memahami kebutuhan dan keinginan pengguna.Jadi diperlukan empati terhadap pengguna.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved