Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
ALISSA Wahid sebut calon pemimpin harus memastikan keadilan seutuhnya bagi seluruh warga negara. Hal ini disampaikan dalam sesi talkshow pada diskusi publik dan pembacaan maklumat politik ulama perempuan yang diselenggarakan oleh Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) bekerja sama dengan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) dan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (20/11).
“Ada tiga hal yang perlu kita dorong kepada calon pemimpin kita nanti. Pertama, mereka harus memastikan keadilan seutuhnya atau keadilan hakiki menjadi cara pandang utama. Kedua, mereka harus punya kebijakan yang berpihak pada kelompok yang terpinggirkan. Yaitu kelompok yang dilemahkan oleh sistem seperti disabilitas, masyarakat adat, dan perempuan. Ketiga, memastikan setiap agenda pembangunan membawa perspektif yang adil, termasuk adil gender, dan khas untuk perempuan (afirmasi),” papar Alissa.
Kegiatan yang mengangkat tema “Pemilu Bersih dan Bermartabat untuk Peradaban Berkeadilan” tersebut bertempat di Auditorium FISIP UIN Syarif Hidayatullah. Melalui pertemuan ini, KUPI ingin mengajak berbagai elemen bangsa untuk mengambil peran aktif dalam mengawal demokrasi dan pemilu agar berjalan dengan baik dan berada pada norma yang berlaku.
Baca juga: Anies Pastikan Keadilan Jadi Acuan Pembuatan Kebijakan
“Ini adalah bagian dari kontribusi KUPI untuk melakukan pendidikan kewargaan. KUPI ikut memastikan bahwa perjalanan sejarah bangsa kita bergerak ke arah yang kita harapkan,” tambah putri sulung Gus Dur tersebut.
Diskusi publik ini menghadirkan beberapa akademisi, ulama perempuan, dan aktivis perempuan. Di antaranya adalah Badriyah Fayumi (Ketua Majelis Musyawarah KUPI), Asep Saepudin Jahar (Rektor UIN Syarif Hidayatullah), Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian), Wiwi Siti Sajaroh (Kepala PSGA UI Syarif Hidayatullah), Dzuriyatun Toyibah (Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah), Alimatul Qibtiyah (Komisioner Komnas Perempuan), Gun Gun Heryanto (Dekan FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), dan Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah (Peneliti PPIM UIN Syarif Hidayatullah).
Baca juga: Indonesia Harus Kedepankan Isu Tingkat Tapak di COP-28
Pada kesempatan lainnya, Dekan FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto menyebutkan bahwa pemilu bukanlah hajatan para elite. Pemilu adalah milik semua orang. Menurutnya, kualitas demokrasi Indonesia ditentukan salah satunya oleh baik-tidaknya terselenggaranya pemilu.
“Lalu apakah sekarang pemilu kita sudah kondusif? Ya kondusif dengan catatan kritis. Misal, jika kita bicara soal keterlibatan perempuan, kita biasanya terpaku pada DPR, padahal di DPRD sebenarnya masih sangat kurang. Jika kita membicarakan 30 persen keterwakilan perempuan, angka itu sebenarnya belum dikawal secara ketat terutama oleh masyarakat sipil. Nah, di sini peran KUPI, kampus, penyelenggara pemilu ini menjadi penting,” terang pria yang akrab disapa Gun Gun tersebut.
Sejalan dengan itu, Alimatul Qibtiyah selaku Komisioner Komnas Perempuan yang bergabung secara daring juga mengungkapkan bahwa kuota 30 persen keterwakilan perempuan belum terpenuhi dengan baik di berbagai level.
“Ini menjadi satu dari sembilan isu krusial yang penting kita sampaikan kepada pemimpin bangsa ini siapa pun yang nanti terpilih, yaitu tentang advokasi isu kepemimpinan perempuan,” ujar Alimatul Qibtiyah.
Menurutnya, ada beberapa PR bersama terkait isu perempuan ini. Mulai dari isu ruang budaya dan penghapusan kekerasan seksual pada perempuan, perempuan dan persoalan kelembagaan, hingga perempuan yang berkonflik dengan hukum.
“Perempuan menghadapi kerentanan ketika berhadapan dengan hukum, baik saat statusnya sebagai korban atau pelaku,” pungkasnya.
Di sini lain, Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Dzuriyatun Toyibah menyampaikan pentingnya peran kelompok muda dalam memperkuat demokrasi Indonesia di masa depan. Dirinya menambahkan, pendidikan yang membebaskan menjadi penting dimiliki oleh para pemuda dalam menentukan calon pemimpin yang memperhatikan demokrasi.
“Kita berharap kelompok muda tetap menjadi pilar yang kita harapkan sebagai agen perubahan. Kelompok muda ini nantinya perlu memperteguh demokrasi kita. Pendidikan yang membebaskan di kampus dapat membuat kelompok muda tidak hanya memilih yang ‘asal muda’. Tapi juga memilih pemimpin dengan mempertimbangkan masa depan demokrasi di Indonesia,” ujar Dzuriyatun. (RO/Z-7)
ADA kata-kata bijak, ‘pemimpin itu juga guru’. Maknanya, pemimpin semestinya juga berjiwa pendidik karena ucapan, sikap, dan perilakunya harus bisa menjadi contoh.
Acara ini dimaknai sebagai capaian tonggak kepemimpinan dan praktisi muda yang telah menyelesaikan serangkaian pembelajaran intensif selama hampir 6 bulan.
Pemimpin yang sukses di era digital bukan hanya mereka yang menguasai teknologi, tetapi juga yang mampu membentuk budaya kerja yang agile dan kolaboratif.
LAN merilis Indonesia Leadership Outlook 2025 yang mengulas tantangan para pemimpin tahun ini. 3 tantangan utama adalah integritas dan korupsi, teknologi dan transformasi digital
Ada tiga nilai utama yang bisa membuat pemimpin bisa bertahan menghadapi berbagai situasi. Ketiga nilai ini ialah fondasi dari setiap keputusan dan langkah para pemimpin masa depan.
Dampak pengembangan IQ, EQ, dan SQ secara simultan pada aspek personal terhadap peserta pelatihan dapat peningkatan kesadaran diri (Self-Awareness).
Menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda bahwa reproduksi perempuan dalam kondisi baik, dan tubuh secara keseluruhan dalam keadaan sehat.
Seiring dengan pertambahan usia pada perempuan serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
Perjuangan perempuan Indonesia hari ini ialah kelanjutan dari jejak-jejak lokal yang pernah berjaya, tapi kini dibingkai dalam ideologi negara, yaitu Pancasila.
BRInita merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI Peduli yang berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian lingkungan.
POTENSI perempuan di sejumlah sektor harus mampu ditingkatkan melalui berbagai upaya pemberdayaan sebagai bagian dari langkah mengakselerasi pembangunan nasional.
Pada tahun ini, peringatan Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional mengangkat tema Dalam Solidaritas Kita Melawan: Perjuangan Kita, Hak Kita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved