Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PERUSAHAAN penyedia layanan kesehatan Bumame baru saja meluncurkan tes NIFTY Core untuk menambah kelengkapan dalam rangkaian produk skrining kehamilan NIPT by NIFTY.
Jika dibandingkan dengan NIFTY Plus, NIFTY Pro, dan NIFTY Twins yang sudah dirilis lebih dahulu pada awal tahun, NIFTY Core menawarkan harga yang lebih terjangkau dengan akurasi dan kapabilitas yang sama dengan NIFTY terdahulu.
Tes NIPT NIFTY Core dapat mendeteksi jenis kelamin serta risiko janin terkena Down syndrome, Patau syndrome, dan Edward syndrome dengan akurasi lebih dari 99%.
Baca juga: Anak Ternyata Bisa Terpapar Polusi Udara Sejak dari Dalam Kandungan
Seperti tes NIFTY lainnya, NIFTY Core diproses secara mandiri di laboratorium TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Kemitraan strategis antara Bumame dengan PT Naleya Genomik Indonesia, anak usaha dari BGI Genomics, organisasi penelitian genomik terbesar di dunia, semakin diperkuat dengan pengadaan pelatihan dan transfer pengetahuan yang konsisten untuk meningkatkan kompetensi analis laboratorium dan kemajuan riset genetik di Indonesia.
NIFT sendiri merupakan tes NIPT nomor satu paling banyak diambil di seluruh dunia, dengan jumlah lebih dari 12,54 juta tes telah dilakukan di 2000 fasilitas kesehatan di 52 negara.
Selain menawarkan harga yang terjangkau, NIFTY Core merupakan tes NIPT dengan durasi proses tercepat di Indonesia.
Baca juga: Kolaborasi PT Naleya Genomik Indonesia-Bumame Bangun Laboratorium Genomik Bersama
Sama seperti tes NIFTY lainnya, NIFTY Core juga ditanggung asuransi hingga 800 juta rupiah untuk tes diagnostik lanjutan.
Semua layanan NIFTY juga sudah dilengkapi dengan layanan gratis Home Care untuk memberikan kenyamanan yang optimal bagi ibu hamil melakukan pengambilan sampel tes.
Bekerja sama dengan dokter spesialis kandungan dalam mengedukasi dan menyediakan akses ke layanan NIPTY, berbagai layanan NIFTY telah tersedia di 12 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Bali, dan Makassar.
James Wihardja, CEO Bumame, mengatakan,“NIFTY Core merupakan langkah transformatif dalam menyediakan akses ke layanan skrining kehamilan kelas dunia dengan harga yang terjangkau untuk semua ibu hamil di Indonesia."
Baca juga: Tes Lifestyle Genomics Bantu Mengarahkan Pasien ke Pengobatan yang Tepat
"Dalam jangka panjang, Bumame berharap NIFTY menjadi tes di dalam program tanggungan asuransi, seperti yang sudah diterapkan di Hong Kong, Inggris, Swedia, Belgia, dan Jerman,” jelas James dalam keterangan, Rabu (8/11),
“Menurut data Riskesdas, prevalensi Down syndrome di Indonesia dari tahun ke tahun semakin tinggi. Dengan hadirnya inovasi tes NIPT (Non-invasive Prenatal Testing) di Indonesia, ibu hamil dapat mengetahui kesehatan genetik janin secara akurat, menyeluruh, dan lebih dini," jelasnya.
"Oleh karena itu, para calon orang tua pun dapat lebih mempersiapkan diri selama masa kehamilan hingga proses kelahiran sang buah hati. Prosesnya pun sangat aman dan mudah, hanya dengan mengambil sampel darah ibu seperti tes darah lainnya. Tidak ada risiko sama sekali bagi ibu dan calon buah hati,“ imbuh James.
Bumame berkomitmen untuk terus memberikan layanan kesehatan berkualitas yang terjangkau dan mudah diakses untuk berbagai lapisan masyarakat di Indonesia.
Dengan diluncurkannya NIFTY Core, Bumame berharap dapat membantu lebih banyak lagi para calon orang tua untuk mendapatkan informasi yang akurat terkait kondisi janin mereka, sehingga dapat mengambil keputusan terbaik untuk kesehatan diri mereka sendiri dan sang calon buah hati. (RO/S-4)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
PROFESOR Entomologi Medis di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Prof. James Logan, menemukan fakta bahwa ibu hamil ternyata lebih disukai nyamuk dan sering digigit oleh nyamuk
Studi dari University of Durham dan Dewan Riset Medis Gambia menunjukkan ibu hamil menghembuskan karbon dioksida lebih banyak karena kenaikan berat badan
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved