Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DOKTER spesialis anak dari Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak RSUPN Dr Cipto Mangungkusumo Prof Bambang Supriyatno mengatakan ada empat kondisi yang tidak mengharuskan anak-anak batuk dan pilek mendapatkan obat.
"Kapan enggak perlu dikasih obat? Ketika anak tidurnya nyaman, makan minum oke, berat badan tetap naik, dan masih aktif," kata Bambang, dikutip Selasa (7/11).
Bambang mengatakan apabila keempat kondisi ini ada, anak yang batuk dan pilek cukup diberi obat luar seperti balsem atau pelega hidung.
Baca juga: Anak Batuk? Cukupi Kebutuhan Airnya
Dia kemudian berpendapat, anak-anak yang mengalami batuk dan pilek tidak membutuhkan antibiotik karena sebanyak 80% penyebab masalah kesehatan ini adalah infeksi virus.
"Jadi hanya 10% saja yang bakteri, yang perlu antibiotik. Apalagi namanya infeksi saluran pernapasan akut yang bagian atas, kayak radang tenggorokan, selesma, itu enggak perlu antibiotik," kata dia.
Lalu, terkait pemberian herbal untuk mengatasi batuk dan pilek, Bambang membolehkan, asalkan orangtua tahu dosis dan jenis herbal yang diberikan pada anak.
Baca juga: Setelah Mudik, Jangan Lupa Lindungi Pernafasan Anak dari Berbagai Penyakit
"Obat itu juga dari herbal. Herbal itu kekurangannya, kadang-kadang kita enggak tahu dosisnya. Kalau ibu yakin herbal dengan dosis yang cukup, silakan saja. Ada kunyit, meniran, enggak masalah. Tetapi herbal itu kebanyakan dan tidak tahu isinya apa, itu hati-hati. Selama herbal itu ada bukti ilmiahnya, silakan," jelas dia.
Batuk dan pilek pada anak, khususnya balita, normalnya berlangsung 4-5 kali per tahun dengan durasi 3-5 hari. Pada anak dengan riwayat alergi, durasinya bisa lebih panjang yakni 6-7 kali per tahun.
Menurut Bambang, apabila dalam tiga hari batuk dan pilek tidak kunjung mengalami perbaikan, sebaiknya bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Ant/Z-1)
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
BANYAK penyakit akibat kerja saat ini tetapi belum dilaporkan. Karenanya, RS Umum Pekerja diharapkan menjadi menjalankan pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved