Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
IKATAN Ikatan Anak Indonesia (IDAI) meminta setiap pihak untuk melindungi saluran pernafasan atas anak-anak dari berbagai penyakit terutama pasca kegiatan mudik yang hingga kini masih berlangsung.
"Kita lihat dari penularannya sendiri, yang lebih rentan berisiko terkena (infeksi saluran pernafasan atas) pada saat Lebaran ini, apabila banyak orang berkumpul di satu tempat," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Himawan Aulia Rahman dalam Media Brief Virtual Penyakit Pada Anak Pascamudik yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Himawan menekankan ada banyak sekali penyakit berbahaya yang menghantui selama anak-anak mengikuti perjalanan setelah mudik. Sampai dengan hari ini misalnya, pandemi covid-19 belum usai. Penularan virus masih cepat menginfeksi melalui partikel udara atau droplets dan semakin berbahaya ketika memperingati momen Lebaran.
Baca juga: Sebelum Terlambat, Yuk Kenali Gejala TBC pada Anak
Hal itu dikarenakan banyaknya kegiatan masyarakat yang mengharuskan anak-anak mengikuti silaturahmi, melakukan mobilisasi dan berkerumun di dalam satu ruangan yang sama dengan banyak orang, yang kemungkinan minim protokol kesehatan seperti tidak memakai masker. Penyakit lain yang rentan mengenai anak adalah selesma atau infeksi virus yang menyerang saluran pernafasan atas seperti hidung atau tenggorokan. Anak juga bisa mengalami batuk dan pilek akibat adanya kuman, virus atau bakteri lain yang secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh.
"Ada juga penyakit dari virus yang bisa ditularkan lewat droplets dan saluran nafas seperti infeksi lain seperti campak, itu berisiko bisa meningkat kembali pada saat pasca Lebaran ini," ujarnya.
Baca juga: IDAI: Jangan Diremehkan! Tuberkulosis Anak Bisa Sebabkan Cacat hingga Kematian
Ia menyoroti salah satu penyebabnya adalah banyak orang sembarang memeluk atau mencium anak, tanpa memperhatikan kebersihan diri dan kesehatan anak. Bisa pula hal itu disebabkan ketika anak bermain dan seorang teman atau saudaranya menjadi sumber infeksi dari penyakit yang bersangkutan akibat melakukan kontak erat.
Dikhawatirkan bila anak mengalami batuk pilek, gejala lain yang mungkin akan mengikuti adalah demam, mencret atau mengalami diare. Himawan meminta orang tua apabila menemukan gejala yang diderita masih dalam bata wajar, maka bisa memberikan perawatan di rumah terlebih dahulu.
"Kalau anak demam selain termometer, yang harus ada di rumah tentu paracetamol. Itu orang tua harus menyediakan di rumah sebagai pertolongan pertama," ucapnya.
Sebaliknya, bila gejala sudah diikuti sesak nafas anak harus segera ditangani dengan fasilitas yang ada di rumah sakit.
"Kita perlu berhati-hati apabila nanti sudah masuk sekolah misal masih banyak anak-anak yang sakit batuk pilek, itu pasti kejadian angka sakit infeksi saluran pernafasan atas (selesma) akan meningkat. Apalagi orang tua sudah bekerja anak dititipkan di daycare akan meningkat juga, jadi harus selalu waspada dengan penyakit-penyakit tadi," ucapnya.
Kemudian ia menambahkan, dikarenakan Lebaran merupakan momen anak akan memakan beragam jenis makanan yang mengandung banyak gula, hal itu bisa berdampak pula pada saluran pencernaan. Oleh karenanya, ia mengimbau pada para orang tua untuk bisa memastikan anaknya tidak terkena dehidrasi atau lemas tiba-tiba, yang bisa berujung pada masalah diare, sakit perut, alergi makanan, kembung, muntah hingga sembelit. (Ant/Z-7)
Selama angkutan Lebaran 2025, Pelni juga menyediakan total 12.750 tiket gratis untuk arus mudik dan arus balik.
Sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan, ban berperan vital dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Jenama produk kecantikan di bawah naungan ParagonCorp, Oh My Glam (OMG) sukses menggelar Program Mudik Gratis pada Lebaran lalu.
BADAN Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyelenggarakan program Balik Kerja Bareng BPKH 2025. Kegiatan dilakukan serentak di 5 kota besar, yakni Surabaya, Solo, Yogyakarta, Garut, dan Lampung.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
PIHAK kepolisian masih memberlakukan One Way dari di KM 188 - KM 72. Antrian Kendaraan masih terjadi namun terpantau lancar Senin (7/4) selama arus balik mudik
Bermain gawai dapat menjadi salah satu pemicu mabuk perjalanan.
SEBANYAK 4.766 penumpang telah diberangkatkan ke berbagai tujuan dari Terminal Bus Antar Kota Antar Pulau (AKAP) Pulo Gebang, Jakarta Timur, di awal Ramadan 1444 H.
4 tip mudik yakni sesuaikan waktu dengan jam tidur anak, siapkan mainan dan makanan, pilih tempat duduk sesuai dan lokasi hotel yang strategis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved