Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Andien Beri Kisah Inspiratif sebagai Penyintas Tumor Payudara di Usia Muda

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
28/10/2023 06:24
Andien Beri Kisah Inspiratif sebagai Penyintas Tumor Payudara di Usia Muda
Andien Aisyah(MI)

Andien Aisyah, penyanyi pop dan jazz terkemuka Tanah Air, adalah salah satu artis yang telah mengatasi tantangan besar pada usia yang sangat muda. Pada Kamis (26/10) di Pink Ribbon Campaign Mal Ciputra Jakarta, Ia menceritakan pengalamannya saat mengalami benjolan di sekitar payudara yang merupakan tumor jinak ketika berusia 16 tahun.

Pada saat itu, awalnya, penyanyi yang baru merilis lagu “Dan Lalu” tersebut memilih untuk tidak berbicara tentang apa yang terjadi. Namun, seiring berjalannya waktu, benjolan tersebut terus muncul dan ia memutuskan untuk berbicara kepada sang ibu.

“Benjolannya semakin lama semakin nyata, kaya bisa dipegang atau digenggam gitu. Jadi aku merasa kalau aku tanya ke temenku, anak umur 16 tahun, dia juga pasti tidak tahu,” ujar Andien.

Baca juga: Mal Ciputra Jakarta Gelar Kampanye Edukasi Bahaya Kanker Payudara

Saat bercerita ke ibunya, Andien mengaku benjolan tersebut sudah sebesar bakso. Kemudian, tumor jinak atau fam tersebut diangkat dari tubuhnya tidak lama setelah Ibunya membawa Andien ke dokter untuk pertama kali.

Pengalaman yang Ia alami tersebut sangat berkesan baginya hingga Ia memutuskan untuk membuat tugas akhir yang berfokus pada kampanye tentang kanker payudara, khususnya pada kalangan anak sekolah dan mahasiswa. Melalui tugas akhir tersebut, ia menemukan fakta bahwa kanker payudara seringkali juga terjadi pada usia remaja, bahkan bisa mulai terjadi sejak usia 14 tahun.

Baca juga: Penanganan Kanker Payudara Masih jadi PR Besar Indonesia

Andien menjelaskan bahwa pada masa itu, informasi mengenai kanker payudara belum sebanyak saat ini. Setelah menjalani operasi, ia merenung dan bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Ia merasa aneh karena pada umumnya, ia mengetahui bahwa kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita yang berusia di atas 25 tahun.

Ia juga bercerita bahwa Ia tidak mempunyai saudara atau garis keturunan yang mengalami kanker payudara. Setelah ditelusuri pola makanannya di waktu itu yang membuat benjolan tersebut muncul. Hal itu mengubah pandangannya tentang banyak hal termasuk tentang makanan.

Sejak saat itu, Andien berupaya untuk mengubah pola hidupnya agar tetap sehat. Terlebih dari sisi sabg suami, sudah ada 2 orang yang mengalami kanker payudara. Bahkan mertua Andien juga berpulang karena penyakit tersebut. “Kalo kita ngomongin tentang makanan, juga bener-bener nyemplung sampe sekarang masih tetep baca literatur tentang makanan-makanan tuh masih,” tuturnya. Selain itu Ia juga rutin berolahraga bersama keluarga untuk menghindari dari berbagai macam penyakit.

“Upayaku untuk menyusui kedua anakku juga, selain untuk mereka, itu pun juga untuk aku. Karena kan katanya ibu yang menyusui bayi secara langsung itu, memiliki risiko terkena kanker payudara lebih rendah,” jelas penyanyi juga entrepreneur tersebut. Andien menyusui anak pertamanya hingga umur 2 tahun 3 bulan dan anak keduanya hingga umur 3 setengah tahun.

Adapun, Noorwati Sutandyo dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi DKI Jakarta, memberikan saran penting kepada masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga pola makan sehat demi mencehag terjadinya tumor payudara.

“Kalau bisa makan yang segar jangan makan semua yang diawetkan, data WHO menunjukkan daging merah itu carcinogenic apabila diolah,” pungkas Prod Noor.

Selain itu, Noor juga menyarankan untuk melakukan Sadari alias periksa payudara sendiri secara rutin. Hal itu bertujuan agar kita dapat mendeteksi benjolan pada payudara sesegera mungkin, sehingga langkah-langkah pencegahan dan pengobatan dapat diambil dengan cepat.

Di Indonesia sendiri, kanker payudara menduduki peringkat teratas sebagai jenis kanker yang paling umum terjadi. Data YKI menunjukkan bahwa terdapat 68.858 kasus baru kanker payudara di Indonesia, atau sekitar 16,6% dari total 396.914 kasus kanker baru, dan sekitar 70% dari kasus ini terdeteksi pada stadium lanjut. Selain itu, masalah serupa juga dihadapi oleh kanker serviks, dengan perkiraan adanya 36.633 kasus baru dan 21.003 kematian di Indonesia. Ini setara dengan 50 kasus baru setiap hari, yang mengakibatkan lebih dari dua kematian setiap jam akibat kanker serviks atau kanker leher rahim. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya