Connie Francis, Tragedi Kehidupan dan Advokasinya untuk Penyintas Kekerasan Seksual

Fathurrozak
17/7/2025 23:43
Connie Francis, Tragedi Kehidupan dan Advokasinya untuk Penyintas Kekerasan Seksual
Connie Francis(Dok. Facebook Connie Francis)

PENYANYI Pretty Little Baby, Connie Francis, meninggal dunia pada usia 87 tahun pada Kamis (17/7). Francis adalah penyanyi yang tenar pada era 1950-an dan 1960-an, yang sempat mencetak beberapa hit pada masa itu. Ia kembali menemukan ketenaran, lewat lagu Pretty Little Baby, yang viral di media sosial. Lagunya banyak digunakan oleh para pengguna media sosial baik di Instagram maupun Tiktok.

Meski pada awalnya Francis sempat mengalami kegagalan saat masuk ke dunia musik, ia pernah mengecap manisnya kesuksesan di industri musik selama kurun dua dekade. Karier Connie Francis kemudian kian meredup seiring dengan perubahan industri musik pada akhir 1960-an. Ia pun mengalami serangkaian tragedi dalam hidupnya. Pada 1974, ia menjadi korban pemerkosaan di sebuah kamar motel di Long Island, New York, Amerika Serikat. Francis juga sempat menjalani operasi hidung pada 1977 yang membuatnya kehilangan suaranya untuk sesaat.

Pada 1981, saudaranya, George, dibunuh oleh mafia. Pada tahun yang sama, ia meluncurkan comeback kariernya, namun hal itu terhambat oleh perjuangannya dengan kesehatan mentalnya. Ayahnya memasukkannya ke beberapa rumah sakit jiwa, dan ia selamat dari upaya bunuh diri pada tahun 1984. Pada tahun yang sama, ia menerbitkan memoar pertamanya, Who’s Sorry Now?.

“Untuk memperpanjang cerita singkat, pada tahun 1980-an, saya dipaksa dirawat di institusi kejiwaan 17 kali dalam sembilan tahun di lima negara bagian yang berbeda,” katanya kepada Village Voice pada tahun 2011, dikutip Media Indonesia, Kamis (17/7).

“Saya didiagnosis salah sebagai bipolar, ADD, ADHD, dan beberapa singkatan lain yang belum pernah didengar oleh komunitas ilmiah. Beberapa tahun kemudian, saya didiagnosis menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD) setelah serangkaian peristiwa mengerikan dalam hidup saya,” ucap Francis.

Ia bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Ronald Reagan dalam tim tugas tentang kejahatan kekerasan dan menjadi advokat bagi korban pemerkosaan. Pada tahun 2010, ia bekerja sama dengan Mental Health America untuk membantu meningkatkan kesadaran tentang dampak trauma dan pengobatan untuknya.

“Saya mencoba melihat humor dalam segala hal, bahkan saat saya berada di rumah sakit jiwa,” katanya kepada The Oklahoman pada 2018.

“Tapi saya harus mengakui, dukungan publik juga sangat menginspirasi. Mereka mendampingi saya melalui masa-masa terbaik dan terburuk, dan tidak pernah berhenti menulis dari seluruh dunia untuk memberi semangat.” 

Francis kemudian menerbitkan memoarnya lagi, Among My Souvenirs, pada 2017. Di tahun itu, Francis mengatakan ingin diingat bukan karena pencapaian yang telah diraih, tetapi karena asal-usul yang telah ia lalui. Ia harap dirinya sudah cukup baik. Ia memiliki hubungan dengan penyanyi Bobby Darin di awal kariernya, tetapi ayahnya memisahkan mereka. Francis menganggap Darin, yang meninggal pada 1973 pada usia 37 tahun, sebagai cinta sejatinya.

“Kehidupan pribadi saya adalah penyesalan dari A hingga Z,” ujae Francis kepada People pada 1984. 

“Saya menyadari saya telah membiarkan ayah saya terlalu banyak mempengaruhi saya,” lanjutnya.

Connie Francis menikah empat kali. Suami pertamanya adalah Dick Kanellis; mereka menikah pada tahun 1964 dan bercerai setelah lima bulan. Dia menikah dengan Izzy Marion pada tahun 1971, dan bercerai 10 bulan kemudian. Dia menikah dengan Joseph Garzilli pada tahun 1973. Mereka mengadopsi seorang putra, Joseph Garzilli Jr., pada tahun 1974. Pasangan itu berpisah pada tahun 1977. Dia menikah untuk keempat kalinya dengan Bob Parkinson pada tahun 1985, tetapi sekali lagi pernikahan itu hanya bertahan beberapa bulan.(M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya