Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TUHAN itu satu, tidak mungkin berbilang, baik dua maupun lebih dari itu. Tidak mungkin ada dua Tuhan atau lebih. Hal itu ditegaskan Allah subhanahu wa ta'ala dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya' 22.
Allah SWT menjelaskan itu sebagai argumentasi kepada orang-orang yang menyekutukan Tuhan atau menyembah banyak Tuhan. Lebih jelasnya, simak pemaparan di bawah ini.
Lau kaana fiihimaa aalihatun illallaahu lafasadataa, fa subhaanallaahi rabbil 'arsyi 'ammaa yashiifuun.
Sekiranya di langit dan di bumi ada Tuhan-Tuhan selain Allah, tentulah keduanya telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang punya 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.
"Ayat ini dalil sifat wahdaniyah Allah ta'ala. Ayat ini sering disebut dengan dalil at tamaanu' (dalil yang membantah ada sekutu bagi Allah ta'ala)," papar Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
لَوۡ كَانَ فِیهِمَاۤ ءَالِهَةٌ إِلَّا ٱللَّهُ لَفَسَدَتَاۚ
Apabila ada Tuhan selain Allah, langit dan bumi pasti tidak akan ada.
Baca juga: Tafsir Ayat Allah Maha Kuasa terhadap Segala Sesuatu
Asyari menjelaskan jika Tuhan ada dua, pasti keduanya memiliki kehendak. Jika Tuhan tidak memiliki kehendak berarti dia terpaksa. Jika terpaksa, berarti dia lemah. Artinya, dia bukan Tuhan karena lemah.
Kehendak kedua Tuhan ada kakalanya sama dan ada kalanya berbeda. Jika kehendak kedua Tuhan sama, semisal sama-sama berkehendak untuk mengadakan sesuatu, lantas mengadakan satu ciptaan secara bersama-sama, konsekuensinya ada dua pencipta pada satu ciptaan. Namun, itu termasuk batil atau tidak mungkin.
Ada kalanya Tuhan yang pertama mengadakan sesuatu kemudian baru Tuhan kedua yang mengadakannya. Konsekwensinya terjadi tahshilul hasil atau mengadakan sesuatu yang sudah ada. Ini juga batil alias mustahil.
Jika kedua Tuhan berbeda kehendak, ada kalanya terlaksana kehendak salah satunya atau tidak. Jika yang terlaksana ialah kehendak Tuhan pertama berarti Tuhan kedua lemah atau sebaliknya. Ini berarti Tuhan yang lemah bukan Tuhan. Jika kehendak kedua Tuhan tidak terlaksana, berarti keduanya lemah alias keduanya bukan Tuhan.
Imam Masjidil Haram Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid dalam Tafsir Al-Mukhtashar/Markaz Tafsir Riyadh menambahkan seandainya di langit dan di bumi itu terdapat Tuhan lain selain Allah, tentu keduanya (langit dan bumi) akan binasa. "Ini karena Tuhan-Tuhan itu tentu akan berebut kekuasaan. Namun nyatanya tidaklah demikian. Maka sungguh Mahasuci Allah Tuhan yang memiliki Arasy dari yang orang-orang musyrik itu sifatkan secara dusta bahwa Dia memiliki tandingan dan sekutu."
Mudarris tafsir Universitas Islam Madinah, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mengimbuhkan hal ini karena setiap Tuhan mampu melakukan yang mereka inginkan. Hal ini akan menyebabkan perselisihan antara mereka sehingga mengakibatkan kerusakan.
Pakar fikih dan tafsir negeri Suriah, Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, menyatakan jika saja di langit dan bumi ada Tuhan-Tuhan selain Allah, sungguh tatanan alam akan hancur dan tidak stabil karena kesewenang-wenangan setiap Tuhan dalam menentukan aturan tertentu. Yang terjadi hanyalah perdebatan dan perselisihan. Maka sucikanlah Allah, Tuhannya Arsy, dari sesuatu yang direkayasa oleh orang-orang musyrik itu.
Dalam Tafsir as-Sa'di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di juga memaparkan jika salah satu dari kedua Tuhan ingin menetapkan suatu pengaturan tertentu, sementara pihak lain tidak menghendakinya, niscaya realisasi keinginan mereka berdua secara sekaligus merupakan bentuk kemustahilan. Terealisasinya keinginan salah satu pihak menunjukkan kekuatan dan kehendak yang lain tidak terwujud menunjukkan kelemahan dan ketidakberdayaan.
"Sedangkan keserasian dua belah pihak pada satu kesepakatan bulat dalam seluruh perkara ialah tidak mungkin juga. Oleh karenanya, menjadi kepastian bahwa Zat yang Perkasa yang kehendak-Nya semata yang dapat terwujudkan (sesuatu) tanpa ada penentang atau penyanggah. Dia-lah Allah Yang Mahasatu lagi Mahaperkasa. Karena ini, Allah menyebutkan bentuk dalil tamanu' (kontradiktif) dengan firman-Nya itu."
Kesimpulannya, Tuhan itu satu ialah Allah karena faktanya alam semesta, termasuk langit dan bumi, berjalan teratur beribu-ribu tahun lamanya. Jika ada dua Tuhan atau lebih, pasti ada satu waktu Tuhan-Tuhan itu berselisih hingga berperang saling menghancurkan ciptaan masing-masing. Karena keindahan alam yang teratur ini terjadi dari dulu hingga kini berarti hanya ada satu Tuhan yang menciptakan dan berkuasa. Tidak mungkin ada Tuhan-Tuhan yang lain selain Allah.
فَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ رَبِّ ٱلۡعَرۡشِ عَمَّا یَصِفُونَ
Allah maha suci dari sifat-sifat yang disifatkan oleh orang-orang kafir kepada-Nya.
"Orang-orang kafir menyifati Allah dengan sifat-sifat makhluk. Mereka meyakini bahwa Allah itu berbilang. Mereka menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya," ujar Asyari.
Allah ialah Tuhan Arsy. Ini berarti Allah ialah Tuhan alam semesta seluruhnya. Ini karena Arsy ialah makhluk Allah yang paling besar ukurannya.
Karena itu, lanjut Asyari, ketika dikatakan Allah ialah Tuhan Arsy (makhluk yang terbesar), lebih-lebih lagi Allah juga Tuhan dari makhluk yang lebih kecil dari Arsy seperti langit, bumi, manusia, dan seterusnya.
Itulah sekilas tafsir Surat Al-Anbiya ayat 22. Wallahu a'lam. (Z-2)
Banyak para ulama yang berpendapat bahwa area makam Nabi Muhammad SAW menjadi tempat paling mulia di muka Bumi. Karenanya, ditetapkan bahwa pendapat itu menjadi ijmak atau konsensus para ulama.
Setiap kedatangan bulan maulid Nabi selalu muncul pertanyaan pencetus atau orang yang pertama kali mengadakan maulid Nabi.
Hasil penelitian dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menemukan bahwa hubungan seksual yang baik ialah setiap empat malam sekali.
Dinamakan Al Kafirun karena surat ini berkaitan dengan seruan kepada orang-orang kafir, Berikut bacaan surat Al Kafirun ayat 1-6 Arab, latin, beserta artinya.
Dalam kitabnya berjudul al-Ajwibah al-Mardliyyah, juz III, halaman 1116, ulama bermazhab Syafii itu menjawab hal tersebut dengan panjang lebar.
Beliau lahir di Mekkah, 12 Rabiul Awwal 53 sebelum Hijriah atau 29 Agustus 570 M.
Ketua pimpinan wilayah GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yakin alhafidz mengecam penggiat media sosial Eko Kuntadhi yang menghina ustazah Imaz Fatimatuz Zahra.
Sejatinya pendapat operasi syahid atau bom bunuh diri dalam konflik Palestina-Israel sudah lama dibahas para ulama sedunia. UAS hanyalah mengikuti pendapat para ulama itu.
MAULID Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ternyata sejak dulu dirayakan oleh penduduk kota suci Mekah dan Madinah. Bahkan tradisi itu berjalan hingga ratusan tahun.
Ada pendapat yang mengharamkan dan ada yang menghalalkan ucapan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved