Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BANYAK umat Islam mendendangkan selawat atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam (SAW) yang beraneka ragam, terutama di bulan Maulid Rabiul Awal. Salah satu syairnya berbunyi, "Anta nuurun fauqa nuuri (Engkau cahaya di atas cahaya)." Ada sebagian pihak menilai itu ucapan yang berlebihan (ghuluw), bahkan dinilai syirik
Menurut ustaz Farid Nu'man Hasan dalam media sosial miliknya, menyebut atau menjuluki Rasulullah SAW dengan nur (cahaya), bukanlah kesalahan, bukan pula ghuluw (berlebihan) dalam memuji, apalagi dikatakan syirik. Dalihnya, hal itu didasarkan pemahaman sebagian kaum salaf dan khalaf terhadap ayat-ayat Al-Quran yang terkait hal itu.
Nah, apa saja dalil-dalil yang dimaknai para ulama sebagai Nabi Muhammad SAW diibaratkan sebagai cahaya? Berikut dalil-dalil para ulama.
Baca juga : Tafsir Ali Imran Ayat 55: Pengangkatan Nabi Isa dan Wafatnya
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma'idah ayat 15.
يٰۤـاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلُـنَا يُبَيِّنُ لَـكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ ۗ قَدْ جَآءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌ
Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan Kitab yang menjelaskan."
Baca juga : Tafsir Surat Al-Ma'idah Ayat 35 tentang Wasilah dan Tawasul
Terkait ayat itu, Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari menjelaskan dalam Tafsir Ath-Thabari, 10/143, Dar At Tarbiyah wat Turats.
"قد جاءكم"، يا أهل التوراة والإنجيل"من الله نور"، يعني بالنور، محمدًا صلى الله عليه وسلم الذي أنار الله به الحقَّ، وأظهر به الإسلام، ومحق به الشرك
"Telah datang kepadamu wahai Ahli Taurat (Yahudi) dan Injil (Nasrani) cahaya dari Allah." Yang dimaksud dengan cahaya ialah Muhammad SAW yang dengannya Allah menerangi kebenaran, memenangkan Islam, dan menghilangkan kesyirikan.
Baca juga : Tafsir Surat Al-Mu'minun Ayat 16 tentang Hari Kebangkitan
Penjelasan serupa juga datang dari imam tafsir generasi tabi'in seperti Qatadah. Berikut keterangan dari Imam Al-Wahidi.
وقال قتادة: {قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ} يعني النبي. وهو اختيار الزجاج، قال: النور محمد - صلى الله عليه وسلم -، وهو الذي يبين الأشياء
Berkata Qatadah, "Telah datang kepadamu cahaya dari Allah," yaitu Nabi. Pendapat inilah yang dipilih oleh Az-Zajaj yang berkata, "Cahaya Muhammad SAW, itulah yang menjelaskan segala sesuatu." (Tafsir Al Basith, 7/311).
Baca juga : Tafsir At-Taubah 40 tentang Munafik dan Allah Menolong Nabi
Begitu pun penjelasan Imam Al Baghawi.
قَدْ جَآءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ ، يعني مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah datang cahaya kepadamu, yaitu Muhammad SAW (Tafsir Al Baghawi, 2/32).
Baca juga : Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 15 Iman tanpa Keraguan
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nur ayat 35.
اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌ...
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya seperti suatu lubang yang tidak tembus yang di dalamnya ada pelita besar..."
Baca juga : Baca Selawat Nabi setelah Azan termasuk Sunah Rasul
Menurut sebagian salaf makna dari kalimat, "Perumpamaan cahaya-Nya (مَثَلُ نُوْرِهٖ)," ialah Nabi Muhammad SAW.
Ka'ab Al-Ahbar ditanya oleh Ibnu Abbas tentang maksud ayat tersebut. Ini jawaban Ibnu Abbas.
اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، مَثَلُ نُورِهِ؛ مَثَلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَمِشْكَاةٍ
Baca juga : Jomblo Sulit Cari Jodoh, Ada Ijazah Amalan dari Kiai
Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi, perumpamaan cahaya-Nya bagaikan Muhammad seperti lubang yang tidak bisa ditembus (Tafsir Ath-Thabari, 17/299, Dar At Tarbiyah wat Turats).
Imam Ibnu Jarir juga mengutip keterangan dari Imam Sa'id bin Jubeir, salah satu murid Ibnu Abbas.
عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، فِي قَوْلِهِ: {مَثَلُ نُورِهِ} [النور: ٣٥] قَالَ: مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Baca juga : Rezeki Lancar dengan Baca Amalan Selawat Nabi Ini
Dari Sa'id bin Jubeir tentang firman-Nya (perumpamaan cahaya-Nya), beliau berkata, "Muhammad SAW" (Tafsir Ath-Thabari, 17/300, Dar At Tarbiyah wat Turats).
Hal serupa juga dikutip Imam Al-Qurthubi saat menjelaskan tafsir matsalu nuurihi (perumpamaan cahaya-Nya).
فَقَالَ كَعْبُ الْأَحْبَارِ وَابْنُ جُبَيْرٍ: هُوَ عَائِدٌ على محمد صلى اله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَيْ مَثَلُ نُورِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Baca juga : Amalan Selawat agar Rasulullah Temui Kita saat Sakaratul Maut
Berkata Ka'ab Al-Ahbar dan Ibnu Jubeir, "Kata nur (cahaya) kembali kepada Muhammad, yaitu perumpamaan cahaya Muhammad SAW." (Tafsir Al Qurthubi, 12/259).
Pada Surat An-Nuur ayat 35 juga ada kalimat berbunyi:
نَارٌ ۚنُورٌ عَلَىٰ نُورٍ
Baca juga : Lima Doa sebelum Mencoblos Surat Suara di TPS
Cahaya di atas cahaya
Tabi'in lain, yaitu Abul 'Aliyah juga menyebut cahaya itu ialah Nabi Muhammad SAW.
عن أبي العالية، {نور على نور}، قال: أتى نورُ الله على نور محمد
Baca juga : Tafsir tentang Isti'adzah Memohon Perlindungan dari Setan
Dari Abul 'Aliyah tentang cahaya di atas cahaya, dia berkata, "Datang cahaya Allah di atas cahaya Muhammad." (Mausu'ah Tafsir Al Ma'tsurah, 15/649).
Begitu pula Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi.
{نور على نور} نبيٌّ مِن نسل نبي، نورُ محمد على نور إبراهيم
Baca juga : Tafsir Al-Qur'an: Bani Israil, Musa, Isa, dan Roh Kudus
Cahaya di atas cahaya berarti Nabi dari keturunan Nabi, cahaya Muhammad di atas cahaya Ibrahim. (Mausu'ah Tafsir Al Ma'tsurah, 15/649).
Sejatinya masih banyak pendapat para ulama lain yang senada. Berbagai keterangan ini, baik generasi salaf seperti Ka'ab Al Ahbar, Said bin Jubeir, Qatadah, Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi, atau khalaf seperti Ibnu Jarir dan Al-Baghawi menunjukkan bahwa menyebut Nabi Muhammad dengan cahaya memiliki sandaran yang kuat.
Namun, para ulama tafsir ada perbedaan pendapat tentang makna cahaya dalam ayat-ayat di atas. Ada yang memaknai cahaya ialah Nabi Muhammad, Islam, atau Al-Qur'an. Mari saling menghargai perbedaan pendapat para ulama. Wallahu a'lam. (Z-2)
TANGGAL 1 Syakban pada 2025 jatuh pada Jumat 31 Januari. Lantas apa saja amalan untuk menyambut bulan Syakban?
Kita sudah membahas sunah Rasulullah pada hari Jumat dalam tulisan sebelumnya. Lantas apa saja amalan yang khusus atausunah Rasul yang sebaiknya dilakukan pada malam Jumat?
LAGU selawat berjudul Mahalul Qiyam (Simtudduror) yang dibawakan sejumlah artis menjadi trending ketiga di Youtube pada Senin (16/9). Selawat ini dirilis pada Rabu (11/9).
Membaca salawat Nabi memiliki banyak keutamaan, salah satunya bisa menenteramkan hati dan menghilangkan kesedihan.
Tahlilan biasanya mengundang tetangga yang dekat. Mereka bersama-sama membaca Al-Quran, tahlil, dan doa bersama-sama. Apa saja bacaan tahlilan dan urutannya? Berikut penjelasannya.
Teks bacaan Ratib Al Haddah merupakan salah satu bacaan zikir dan wirid yang mengandung ayat suci Al-Qur’an dan doa.
Sholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan salah satu ibadah penting yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.
Selawat Mughrom merupakan salah satu contoh selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Mughram berarti tergila-gila.
Selawat ini memiliki makna sebagai permohonan doa agar dilimpahkan segala rahmat dan kasih sayang kepada Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang berselawat kepadaku sekali, Allah akan berselawat untuknya 10 kali."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved