Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KITA sering mendengar bacaan atau senandung selawat kepada Nabi Muhammad SAW di banyak masjid setelah muazin mengumandangkan azan. Memang apa dalil menyenandungkan selawat Nabi setelah azan berkumandang? Ada dalil-dalilnya?
Ternyata budaya menyenandungkan selawat Nabi setelah azan di masjid bukan asal-asalan saja. Faktanya, ada dalil yang menganjurkan membaca selawat Nabi usai kumandang azan dan didukung sejumlah ulama ternama.
Apa saja dalil selawat Nabi usai azan dan bagaimana pendapat para ulama tentang hal itu? Silakan dibaca lebih lanjut tulisan ini.
Baca juga: Pengertian Sunah Menurut Ahli Fikih, Hadis, dan Kalam
Oh iya, kita mengacu penulisan selawat sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jadi, tidak menggunakan penulisan atau transliterasi dari bahasa Arab dengan shalawat atau sholawat. Makna selawat dalam KBBI ada dua yaitu doa atau permohonan berkat kepada Tuhan doa dan doa kepada Allah untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalil selawat usai kumandang azan berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dan Abu Daud.
اِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَأَ فَقُوْلُوْا مَثَلُ مَا يَقُوْلُ ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ
Ketika kalian mendengarkan azan, jawablah. Setelah itu bacalah selawat kepadaku.
Dari hadis itu, diketahui Nabi Muhammad memerintahkan umatnya membawa selawat kepada beliau setelah azan berkumandang. Perintah ini dinilai sebagai sunah atau anjuran.
Baca juga: Rezeki Lancar dengan Baca Amalan Selawat Nabi Ini
Ada pula hadis lain secara umum yang diriwayatkan Abu Daud.
ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻻَ ﻳُﺮَﺩُّ اﻟﺪُّﻋَﺎءَ ﺑَﻴْﻦَ اْﻷَﺫَاﻥِ ﻭَاْﻹِﻗَﺎﻣَﺔَ»
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, "Doa tidak akan ditolak antara azan dan ikamah."
Dari hadis kedua, ada anjuran kita berdoa kepada Allah setelah azan sampai ikamah berkumandang. Bahkan, waktu itu termasuk yang mustajab alias tidak ditolak atau dijamin dikabulkan Allah. Nah, salah satu doa yang paling utama tentu saja yaitu selawat kepada Nabi Muhammad.
Imam Ibnu Abidin dalam kitabnya Hasyiyah mengatakan bahwa pendapat yang didukung mazhab Syafii dan Hambali ialah pendapat yang mengatakan selawat setelah azan merupakan sunah bagi orang yang azan dan orang yang mendengarkannya. Para ulama memberikan penjelasan bahwa pada hakikatnya puji-pujian setelah azan tergolong dalam kategori bidah hasanah.
Baca juga: Beda Doa Qunut yang Dibaca Imam dan saat Salat Sendiri
Pendapat di atas ini juga didukung oleh Imam Jalaludin as-Suyuthi, Ibnu Hajar al-Haitsami, Syeikh Zakariya al-Anshori, dan lain lain. Pengamalan puji-pujian itu secara populer baru mulai sekitar 781 H sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Abidin yang merujuk pada pendapat Imam as-Sakhawi.
Dalam kitab Taj Al-Jami karya Syeikh Mansur Ali Nasif dijelaskan pula hal itu.
اَلصَّلاَةُ بَعْدَ اْلاَذنِ سُنَّةٌ لِلسَّامِعِ وَاْلمُؤَذّنُ وَلَوْ بِرَفْعِ الصَّوْتِ, وَعَلَيْهِ الشَّافِعِيَّة وَاْلحَنَابِلَة وَهِيَ بِدْعَةٌ حَسَنَةٌ
Membaca selawat setelah azan ialah sunah, baik bagi orang yang azan maupun orang yang mendengarkannya, dan boleh mengeraskan suara. Pendapat inilah yang didukung oleh kalangan madzhab Syafiiyah dan kalangan mazhab Hambali.
Ada pula fatwa ulama dari Al-Azhar, Mesir, yaitu Syeikh Sulaiman Al-Jamal.
ﻭﺃﻣﺎ ﻗﺒﻞ اﻹﻗﺎﻣﺔ ﻓﻬﻞ ﻳﺴﻦ ﺃﻳﻀﺎ ﺃﻭ ﻻ ﺃﻓﺘﻰ ﺷﻴﺨﻨﺎ اﻟﺸﻮﺑﺮﻱ ﺣﻴﻦ ﺳﺌﻞ ﻋﻤﺎ ﻳﻔﻌﻞ ﻣﻦ اﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺒﻞ اﻹﻗﺎﻣﺔ ﻫﻞ ﻫﻮ ﺳﻨﺔ ﺃﻭ ﺑﺪﻋﺔ ﺑﺄﻧﻪ ﺳﻨﺔ ﺛﻢ ﺭﺃﻳﺖ ﺫﻟﻚ ﻣﻨﻘﻮﻻ ﻋﻦ ﺟﻤﺎﻋﺎﺕ ﻣﻦ ﻣﺤﻘﻘﻲ اﻟﻌﻠﻤﺎء.
Selawat sebelum ikamah apakah dianjurkan atau tidak? Guru kami Syaubari saat ditanya tentang bacaan selawat dan salam kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam sebelum ikamah apakah sunah atau bidah? Beliau berfatwa sunah. Saya lihat hal itu dikutip dari beberapa golongan ulama. (Hasyiatul Jamal 1/310)
Bagi kalangan kita doa atau selawat yang dibaca bersama dengan suara keras ialah boleh. Ini dijelaskan oleh Syekh Amin Al-Kurdi dalam kitabnya Tanwir Al-Qulub, 1/73.
واما الصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم عقب الآذان فقد صرح الأشياخ بسنيتهما ولا يشك مسلم في انهما من أكبر العبادات والجهر بهما وكونهما على منارة لا يخرجهما عن السنية
Membaca selawat dan salam kepada Nabi Shalallahu alaihi wa sallam sesudah azan telah dijelaskan kesunahannya oleh para ulama. Tidak ada ragu bagi seorang Muslim bahwa selawat dan salam termasuk ibadah terbesar. Mengeraskan bacaan selawat dan salam serta dibaca di atas menara tidak mengeluarkannya dari hukum sunah.
Ada riwayat lain bahwa seorang sahabat Nabi, Hassan bin Tsabit, benar-benar melantunkan syair-syair pujian kenabian di masjid Madinah di hadapan Rasulullah SAW dan para sahabat.
Umar lewat di masjid sementara Hassan membaca syair. Hassan melirik kepadanya dan berkata, "Saya membaca syair di masjid dan di dalamnya ada orang yang lebih baik daripada anda." Kemudian Umar menoleh ke Abu Hurairah, lalu bertanya, "Saya bersumpah untukmu demi Allah, apakah kamu mendengar Rasulullah bersabda, 'Kabulkan saya, ya Allah, kokohkan Hassan dengan malaikat Jibril'? Abu Hurairah menjawab, 'Ya, saya mendengarnya.'" (Hadis riwayat Bukhari nomor 3.212 dan Muslim nomor 6.539).
Karena itu, yuk kita amalkan membaca selawat dan doa-doa lain setelah azan hingga ikamah berkumandang. Dengan demikian, pertolongan dan keberkahan dari Allah akan selalu terlimpah kepada kita. (Z-2)
Sholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan salah satu ibadah penting yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.
Selawat Mughrom merupakan salah satu contoh selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Mughram berarti tergila-gila.
Selawat ini memiliki makna sebagai permohonan doa agar dilimpahkan segala rahmat dan kasih sayang kepada Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang berselawat kepadaku sekali, Allah akan berselawat untuknya 10 kali."
Nah, apa saja dalil-dalil yang menyatakan Nabi Muhammad SAW diibaratkan sebagai cahaya? Berikut dalil-dalilnya.
Teks bacaan Ratib Al Haddah merupakan salah satu bacaan zikir dan wirid yang mengandung ayat suci Al-Qur’an dan doa.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
FIKIH puasa kali ini membahas empat permasalahan yang banyak dipertanyakan umat Islam. Persoalan itu ialah hukum ngupil saat puasa, merokok saat puasa, isap asap rokok teman, dan tes swab.
ADA orang saat berpuasa tidak sengaja menelan air kumur saat berwudu, kemasukan air saat mandi, dan lupa berpuasa lalu makan. Puasa mereka itu tergolong sah atau batal?
Saat puasa, boleh sang ibu mengunyahkan makanan untuk bayinya? Apakah hal itu membatalkan puasa atau tidak?
Ternyata ada sejumlah rahasia di balik hari Rabu. Hal tersebut diuraikan para ulama. Apa saja keistimewaan dan bahaya yang ada di hari Rabu?
Tujuh aturan dalam salat berjemaah, termasuk azan, dinukil dari Kitab Nihayatuz Zain karya Syaikh Nawawi Al-Bantaniy dan Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzab karya Imam Nawawi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved