Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
BASF Indonesia berkolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggelar kompetisi ide bertajuk “Young Voices for a Sustainable Future-Innovation Challenge for a Just Transition”.
Memasuki tahun implementasinya yang kedua, program edukasi itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap perubahan iklim serta mendorong mereka untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat mengakselerasi pembangunan berkelanjutan yang adil.
Hasilnya, 100 siswa dari 20 SMA dan SMK di Jabodetabek menggagas beragam ide menarik, seperti serat kain dari ekstraksi selulosa kulit jeruk, sendok sekali pakai dari jawawut yang dapat dikonsumsi, cairan ekstraksi tanaman lidah mertua untuk mereduksi kadar karbon dioksida, hingga bioplastik yang terbuat dari limbah cangkang kepiting.
Baca juga : Para ilmuwan Memperingatkan Dunia di Ambang Kepunahan Massal Keenam
Presiden Direktur BASF Indonesia Christofer Arisandy mengatakan, Indonesia bertransformasi dengan sangat cepat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Generasi masa depan memiliki potensi dan antusiasme untuk berkontribusi dalam membentuk dunia yang lebih hijau, setara, dan berkelanjutan.
Baca juga : Jokowi Ingatkan Ancaman Perubahan Iklim Semakin Nyata
“Melalui program ini, BASF bertujuan untuk memfasilitasi mereka dalam mengubah aspirasi mereka menjadi sebuah aksi riil yang bermanfaat dan berpotensi direalisasikan. Kami percaya bahwa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui program ini, generasi muda akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang mengutamakan keberlanjutan,” katanya.
Penasihat Akademik dan Operasional Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner mengungkapkan, generasi muda sangat antusias untuk berpartisipasi secara aktif, bahkan mengambil peran utama dalam membentuk dan mengatasi tantangan global seperti keberlanjutan.
Robert menjelaskan, program Young Voices for a Sustainable Future ini bertujuan untuk mengamplifikasi suara dan kekuatan generasi muda untuk memainkan peran dalam pembangunan berkelanjutan dan memecahkan masalah yang dihadapi komunitas lokal.
“Kami mendedikasikan kemitraan bersama BASF ini sebagai investasi untuk mewujudkan masa depan dengan pemimpin muda yang bertanggung jawab dan komunitas yang lebih kuat,” ujarnya.
Dari total 20 ide yang terkumpul, Tim Cirrus dari SMAN 8 Jakarta dinobatkan sebagai pemenang serta memperoleh hadiah pendanaan sebesar USD 2.500 dan bimbingan intensif selama enam bulan untuk merealisasikan solusi yang diciptakan.
Tim yang beranggotakan lima pelajar ini menghadirkan Citrus by Cirrus, serat kain yang terbuat dari ekstraksi selulosa kulit jeruk. Ide ini digagas untuk memanfaatkan masifnya limbah organik menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomi.
Selain menyelesaikan permasalahan lingkungan, inovasi ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat.
Nathania Aurelia Nadine Rea, salah satu anggota Tim Cirrus dari SMAN 8 Jakarta mengungkapkan, program Young Voices for a Sustainable Future memberikan kesempatan kepada untuk bertemu dengan profesional bisnis, akademisi, dan praktisi serta memperoleh beragam wawasan dan sudut pandang mengenai perubahan iklim dan keberlanjutan.
“Hal ini sungguh menjadi pengalaman yang membukakan mata kami bahwa dunia membutuhkan generasi muda untuk peduli dan bertindak. Terima kasih BASF dan PJI atas pembelajaran dan penghargaan luar biasa yang diberikan kepada kami,” katanya.
Young Voices for a Sustainable Future -Innovation Challenge for a Just Transition merupakan merupakan bagian dari proyek keterlibatan masyarakat global BASF, dan diadakan di delapan negara termasuk Indonesia, Uganda, Nigeria, Yunani, Cile, Vietnam, Brazil, dan Kosta Rika dalam kemitraan dengan Junior Achievement Worldwide (induk organisasi Prestasi Junior Indonesia).
Dalam program itu, generasi muda terlibat dalam serangkaian pengalaman belajar, meliputi lokakarya, kompetisi ide, pembinaan, dan pertukaran global. Selama periode program, sukarelawan dari BASF juga terlibat aktif untuk berbagi pengalaman dan inspirasi kepada para peserta. (Z-5)
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Sebanyak 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.
"Karena Pulau Gag masuk dalam kategori pulau kecil, kegiatan penambangan bukan kegiatan yang diprioritaskan, serta dilarang sebagaimana Pasal 1 angka 3, Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 35 huruf K,"
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Salah satu penyebab utama banjir rob adalah kondisi geologi tanah di wilayah tersebut yang masih berupa aluvial muda dan dominan lempung, sehingga air pasang sulit meresap ke dalam tanah.
Pada 2024, Climate Hack mengangkat isu-isu iklim krusial seperti pengelolaan sumber daya alam, limbah, transportasi, hingga pertanian dan kehutanan.
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
PTPN III melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan edukatif bertajuk PTPN Gen-Bangkit.
Rasa nyaman ini bisa menjadi fondasi generasi muda untuk memikirkan gaya hidup yang lebih aktif serta mengembangkan hobi mereka yang tertunda.
GENERASI muda harus mampu melawan kemalasan dan ketidakpedulian terhadap yang terjadi di lingkungan sekitarnya, untuk kemudian bangkit membangun negeri dengan kemampuan yang dimiliki.
Pendekatan pendidikan yang penuh kasih sayang mendorong anak-anak untuk bertanya, mengeksplorasi ide, dan belajar melalui kesalahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved