Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER Spesialis Gizi lulusan Universitas Indonesia (UI) Maryam mengatakan jalan kaki secara rutin dan terjadwal bisa menjadi aktivitas fisik yang ideal bagi penderita obesitas untuk menurunkan berat badan mereka dan menjadi lebih sehat.
"Aktivitas fisik ini penting bagi orang dengan obesitas. Hal yang paling mudah dilakukan yaitu jalan kaki, karena dengan kelebihan lemak tubuh, saat berjalan pun mereka membutuhkan usaha. Sehingga, jalan kaki selama setengah jam dalam satu hari sudah ideal dan sangat baik," kata Maryam, dikutip Rabu (13/9).
Adapun pembentukan rutinitas untuk aktivitas fisik bagi penderita obesitas menjadi salah satu bagian dari intervensi mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Baca juga: Tata Laksana Anak Obesitas, Ganti Cemilannya
Setelah aktivitas fisik berjalan kaki sudah rutin dilakukan, Maryam mengatakan penderita obesitas bisa menambah aktivitas fisik lainnya seperti berjalan cepat hingga bersepeda dengan sepeda statis.
"Untuk aktivitas fisik yang memiliki gerakan meloncat atau jump tidak disarankan bagi orang dengan obesitas karena berpotensi menyebabkan cedera lutut," katanya.
Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) itu kemudian mengingatkan selain aktivitas fisik, penderita obesitas juga perlu mengubah komposisi makanan, pola tidur, hingga pengelolaan stres.
Untuk komposisi makanan bagi penderita obesitas, Maryam menyarankan komposisi itu terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, dan serat sehingga tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Baca juga: Sering Konsumsi Mi Instan Ternyata Berisiko Obesitas
Secara rinci, komposisi itu bisa terdiri atas 50% karbohidrat, protein dengan formula 0,8 gram-1,2 gram/kilogram berat badan per hari, lemak 25%, serat 20 gram-30 gram per hari.
Tidak lupa Maryam mengingatkan penderita obesitas juga harus bisa mengatur pola tidur agar tidak terlalu larut dan mengelola stres agar tetap dapat menjaga hormon dapat seimbang.
"Jadi tidak cuma mengatur komposisi makanan dan juga aktivitas fisik tapi juga pola tidur dan pengelolaan stres perlu diperhatikan. Karena apabila kekurangan waktu tidur dan juga stres tidak dikelola dengan baik maka hormon lapar atau ghrelin ini bisa terus meningkat produksinya dan membuat penderita obesitas terus merasa lapar," kata Maryam.
Kasus obesitas atau berat badan berlebih di Indonesia menjadi salah satu kasus yang menjadi perhatian pemerintah. Dalam data Kementerian Kesehatan diketahui 1 dari 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas.
Tidak terkecuali pada anak-anak, didapati hasil 2 dari 5 anak usia 5-12 tahun juga mengalami masalah kelebihan berat badan.
Dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 juga terlihat terdapat tren peningkatan berat badan pada orang dewasa Indonesia.
Peningkatan kasus berat badan berlebih ini meningkat dua kali lipat dari data Riskedas 2007 yang berjumlah 19,1%, naik di 2018 menjadi 35,4%. (Ant/Z-1)
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia dari Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas nasional 2023 pada penduduk umur di atas 18 tahun, mengalami peningkatan.
Poin yang membedakan Lighthouse Advanced dari klinik lain adalah pendekatannya yang menyeluruh dan berkelanjutan melalui Companion Program.
OBESITAS pada anak merupakan kondisi yang bisa memicu munculnya berbagai penyakit berbahaya. Asupan Protein hewani bisa menjadi cara untuk mengatasi obesitas pada anak.
Protein hewani bukan sekadar pelengkap—bagi anak, ia adalah fondasi utama untuk tumbuh sehat dan terhindar dari obesitas.
KETUA Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa saat ini orangtua harus meningkatkan pemahaman pentingnya penanganan obesitas pada anak.
Perjalanan Muzdalifah ke Mina mencapai jarak sekitar 5 km. Sementara total jarak tempuh jemaah haji berjalan kaki untuk rangkaian ibadah adalah mencapai sekitar 33,65 km.
Untuk mendapatkan manfaat yang lebih untuk mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, kamu bisa berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.
Peneliti juga menekankan bahwa meskipun 10.000 langkah bukan angka ajaib, konsistensi dalam berjalan kaki (bahkan dengan target lebih rendah seperti 7.000–8.000 langkah)
Penelitian menunjukkan aktivitas fisik harian, termasuk jalan kaki ringan, berperan penting dalam menurunkan risiko kanker hingga 26%.
Bagaimana mengubah kegiatan santai saat makan siang menjadi jalan-jalan santai yang lebih menyehatkan? Ini ada empat metodenya.
BOKONG mati. Otot tegang. Meninggal muda. Penelitian baru menunjukkan bahwa berdiri dan berjalan-jalan sebentar setiap setengah jam dapat mengimbangi efek yang lebih berbahaya dari duduk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved