Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BEROLAHRAGA di luar ruangan adalah salah satu cara yang populer untuk menjaga kebugaran tubuh dan kesejahteraan mental.
Namun, terkadang keputusan kita untuk berolahraga di luar rumah dapat membawa risiko yang tidak terduga, terutama dalam konteks polusi udara yang semakin memburuk.
Inilah kisah tentang bahaya yang bisa terjadi akibat berolahraga di luar rumah saat kondisi udara tidak mendukung.
Dampak Polusi Udara untuk Kesehatan
Polusi udara telah lama menjadi masalah serius di berbagai kota di seluruh dunia. Partikel-partikel berbahaya dan bahan kimia beracun dalam udara dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan manusia.
Baca juga: Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Penanggulangan Dampak Polusi pada Kesehatan
Partikel polutan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta kondisi pernapasan serius seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Risiko Berolahraga di Luar Rumah Saat Polusi Tinggi
Berolahraga di luar rumah saat kondisi polusi udara buruk dapat memiliki dampak negatif yang serius terhadap kesehatan. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan adalah:
1. Peningkatan Paparan Partikel Berbahaya: Selama aktivitas fisik, pernapasan menjadi lebih dalam dan intens, sehingga lebih banyak partikel berbahaya masuk ke dalam paru-paru.
2. Stres Oksidatif: Polusi udara dapat menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh, yang dapat merusak sel-sel dan jaringan.
Baca juga: Polusi Melanda, Klaim ISPA di Sinarmas MSIG Life Naik
3. Iritasi Saluran Pernapasan: Partikel-partikel polutan dalam udara dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, menyebabkan batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
4. Peningkatan Risiko Penyakit: Berolahraga di bawah paparan polusi udara tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
5. Pengaruh Terhadap Performa Olahraga: Polusi udara dapat mempengaruhi kemampuan paru-paru untuk memasok oksigen ke otot, sehingga performa olahraga dapat menurun.
Langkah Bijak Hadapi Polusi Udara
Meskipun berolahraga sangat penting, tetapi keselamatan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama. Jika Anda ingin tetap beraktivitas fisik saat kondisi polusi udara buruk, pertimbangkan langkah-langkah berikut:
1. Monitor Indeks Kualitas Udara: Periksa indeks kualitas udara sebelum memutuskan untuk berolahraga di luar ruangan.
2. Pilih Waktu yang Tepat: Hindari berolahraga di luar saat jam-jam dengan polusi udara tinggi, seperti saat lalu lintas padat atau cuaca cerah yang meningkatkan polusi.
Baca juga: Polusi Udara di Jakarta semakin Gawat, Heru Budi Dituntut Minta Maaf pada Warga secara Terbuka
3. Gunakan Masker: Jika Anda memutuskan untuk tetap berolahraga di luar, gunakan masker yang dirancang khusus untuk melindungi pernapasan.
4. Pilih Aktivitas Ringan: Pilih aktivitas yang lebih ringan seperti berjalan cepat daripada berlari yang intens.
5. Pertimbangkan Alternatif: Jika polusi udara sangat buruk, pertimbangkan untuk berolahraga di dalam ruangan, seperti menggunakan treadmill R1 PRO dari Kingsmith Walkingpad.
Baca juga: Polusi Udara Jakarta, 41 Ribu Balita Terkena ISPA
"Kingsmith Walkingpad R1 PRO merupakan salah satu produk dari Kingsmith yang bisa dijadikan pilihan dalam menjaga kesehatan," kata Andri Sutanto, Brand Marketing Manager Kingsmith Walkingpad dalam keterangan, Rabu (30/8).
"Keunggulan dari alat yang satu ini adalah memiliki dua desain yang bisa membuat pengguna menyesuaikan desain mana yang hendak digunakan dan sesuai dengan kebutuhan, kecepatan yang bisa diatur untuk mesin ini adalah 0,5 sampai 10 km per jam," jelasnya.
"Sedangkan untuk berat maksimum, yang bisa dibawa oleh mesin ini adalah 110 kg, Kingsmith Walkingpad mempunyai garansi resmi sampai 12 bulan, garansi berlaku di 30 Kota besar di Indonesia," terang Andri. (RO/S-4)
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya polusi udara merupakan langkah krusial dalam menekan dampak kesehatan yang ditimbulkan.
BMKG mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan, dalam siklus harian, konsentrasi PM2,5 tertinggi di wilayah DKI Jakarta ialah selepas malam hari hingga menjelang pagi hari.
Kualitas udara di Jakarta, Senin (14/10) pagi masuk urutan ke delapan sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
POLUSI di DKI Jakarta menimbulkan dampak kesehatan dan kerugian yang besar bagi masyarakat.
Transportasi merupakan sumber polusi lokal utama di Jakarta. Namun, industri dan pembangkit listrik juga berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara mengakibatkan polusi di DKI Jakarta.
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Polusi udara yang semakin memburuk di Jakarta, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus radang tenggorokan di masyarakat.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved