Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KELABUNYA langit Jakarta belakangan ini memberikan kekhawatiran tersendiri, polusi udara yang berdampak pada penurunan kualitas udara terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya tengah menjadi sorotan. Polusi udara adalah kontaminasi udara oleh zat yang berbahaya bagi manusia dan mikroorganisme lainnya. Berdasarkan pantauan IQAir saat ini rata-rata polutan halus (PM2.5) sebesar 62,2 mikrogram/m3, nilai tersebut 12,4x lebih tinggi dari standar kualitas udara rekomendasi badan Kesehatan dunia (WHO) dan masuk kategori tidak sehat.
Diperkirakan 9 dari 10 orang diseluruh dunia menghirup udara dengan kualitas yang buruk dan saat ini WHO mengategorikan polusi udara sebagai kondisi darurat kesehatan dunia.
Baca juga: Isu Papua dalam Dinamika Pasifik
Gas dan partikel berbahaya di udara berasal dari berbagai sumber, beberapa faktor yang menjadi penyebab buruknya kualitas udara diantaranya erupsi gunung merapi, aktivitas penambangan, asap industri, asap kendaraan bermotor, sampah pembakaran industri rumah tangga, pemakaian listrik karena listrik di Indonesia masih menggunakan tenaga batu bara serta pembakaran lahan.
Mengutip paparan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, terkait buruknya kualitas udara saat ini bahwa sektor transportasi menyumbang 44% penggunaan bahan bakar dan menghasilkan emisi karbondioksida (CO) sebesar 96,36% diikuti industri energi 31% dengan kadar emisi CO 1,76% dan manufaktur industri sebesar 10 % dengan kadar emisi CO 1,25% pertahun. Selain kadar emisi serta tingginya konsentrasi polutan kadar polusi udara juga diperparah karena musim kemarau.
Pajanan polusi udara baik memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada kesehatan, beberapa penyakit saluran napas yang timbul diantaranya asma eksaserbasi, PPOK, infeksi saluran pernapasan bawah dan kanker paru. Selain saluran napas WHO juga mengemukakan bahwa polusi udara berkaitan dengan diabetes tipe2, penyakit kardiovaskular, obesitas, inflamasi sistemik, alzeimer serta demensia. Polusi udara juga menyebabkan kelahiran prematuritas serta berat badan lahir rendah dan 238.000 kematian prematur dilaporkan terjadi di Uni Eropa sepanjang tahun 2020.
Baca juga: Desoekarnoisasi Jilid II
Penelitian di Tiongkok juga menyebutkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kematian sebesar 7,6% diseluruh dunia yang diakibatkan peningkatan kadar PM2.5. Polusi udara juga berhubungan dengan peningkatan anxietas, depresi hingga berpengaruh terhadap produktivitas yang menyebabkan permasalahan pada bidang ekonomi. Selain itu tingginya pengeluaran pada bidang kesehatan karena berbagai penyakit yang diakibatkan oleh polusi udara dapat menjadi beban negara.
Untuk mencegah masalah kesehatan akibat polusi udara saat ini, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan di antaranya:
Pemerintah Tiongkok pada tahun 2018 mengambil kebijakan “Three-Year Action Plan for Winning the Battle in Defense of Blue Skies” dan berhasil menurunkan kadar polusi udara sehingga tercapai kualitas udara yang memenuhi standard. Melihat buruknya kualitas udara Jakarta dalam beberapa bulan terakhir pemerintah harus mengeluarkan policy dan solusi yang efektif sehingga masyarakat tidak menjadi korban.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
Seluruh masyarakat diingatkan untuk menerapkan gaya hidup bersih dan rendah emisi dengan mengutamakan penggunaan transportasi publik serta moda transportasi rendah emisi.
Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang.
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved