Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Animo penonton yang besar untuk menyaksikan musikal ini, mendorong Ciputra Artpreneur dan EKI Dance Company untuk menggelar kembali musikal kolosal karya EKI Dance Company yang berjudul Ken Dedes pada 16-17 dan 23-24 September 2023 di Ciputra Artpreneur.
Musikal Ken Dedes merupakan mahakarya sutradara Rusdy Rukmarata, Direktur Artistik EKI Dance Company yang berpulang pada 19 April 2023, tepat sebulan setelah pagelaran Ken Dedes terakhir pada 19 Maret 2023. Ken Dedes yang mengangkat drama perselingkuhan yang terjadi antara Ken Arok-Ken Dedes, serta perebutan kekuasaan yang terjadi antara keturunan Tunggul Ametung dan Ken Arok. Menariknya, dalam musikal yang ditulis oleh Titien Wattimena, penulis naskah peraih Citra, peran Ken Umang juga ditonjolkan.
Pada pementasan sebelumnya di di bulan Maret 2023 lalu, Ken Dedes berhasil menghibur ribuan penonton. Pementasan dengan cerita sejarah yang dibawakan dengan dialog ringan-kekinian, tari-tarian indah garapan tangan dingin Rusdy Rukmarata (alm.) dengan latar artistik panggung yang modern dan megah karya Iskandar Loedin, serta musik yang digarap apik dan live oleh Oni Krisnerwinto.
.“Rerun Ken Dedes ini dilaksanakan karena waktu 2 hari untuk mempertunjukan pertunjukan kolosal seperti ini, rasanya tidak cukup. Banyak sekali penonton yang menghubungi Ciputra Artpreneur dan menyayangkan rentang waktu pertunjukan yang terlalu pendek. Maka dari itu Ciputra Artpreneur memutuskan untuk mengadakan Rerun dengan jumlah show yang lebih banyak agar lebih banyak orang bisa ikut menyaksikan Ken Dedes,” jelas Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Senada dengan hal itu, Louise Melisa Elimia, produser Ken Dedes dari Ciputra Artpreneur menambahkan, "Musikal ini sudah tiga kali dipentaskan dan selalu mendapat sambutan yang bagus dari penonton. Karena memang musikal ini punya daya tarik lengkap secara cerita, kostum, hingga komedi, ada semua. Perlu untuk pentas lagi.”
"Ken Dedes adalah musikal istimewa yang berakar pada sejarah, mengangkat sosok wanita, kekuasaan dan intrik politik dalam kemasan yang kekinian,” kata Alim Sudio, Produser Musikal Ken Dedes dari EKI Dance Company.
Sementara Direktur Utama EKI Dance Company, Aiko Senosoenoto, menjelaskan bahwa judul ‘Ken Dedes’ memiliki kesan yang istimewa bagi EKI Dance Company, perusahaan seni yang berdiri sejak 1996. “Pertunjukan pertama EKI Dance Company tahun 1996 itu Ken Dedes. Ternyata pertunjukan terakhir karya Rusdy Rukmarata untuk EKI juga berjudul Ken Dedes. Untuk re-run musikal Ken Dedes September ini, saya mengajak semua pemain untuk tetap bekerja keras menampilkan yang terbaik, meski membawakan peran yang sama, karena pertunjukan ini sangat istimewa bagi kami. Kami berharap pertunjukan ini juga istimewa di hati penonton,”ungkapnya.
Ken Dedes menampilkan nama-nama yang tak asing lagi di panggung musikal dan dunia perfilman seperti, Ara Ajisiwi (Ken Dedes), Taufan Purbo (Ken Arok), Nala Amrytha (Ken Umang), Uli Herdinansyah (Tunggul Ametung). Selain itu, ada Fatih Unru (Anusapati), Geraldo Tanor (Tohjaya), Nino Prabowo (Kebo Ijo), Kiki Narendra (Pak Larto) dan Takako Leen (Bu Laras), Muh. Iqbal Sulaiman (Suho) dan Yosep Wahyu Tristiantoro (Regawa). (B-4)
Baca juga : Mengenal Lebih Dekat Ken Dedes Lewat Drama Musikal
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Asa Winasis merilis karya terbarunya berjudul Forever Yours, sebuah lagu yang menggambarkan sisi gelap dan sunyi dari cinta yang diam-diam tumbuh
Rossa juga mengungkapkan bahwa lagu Tegar sebagai perjuangannya selama tiga tahun dan menyatakan rasa syukur lagu itu masih relevan sampai saat ini.
Lagu Kita Usahakan Lagi dari Batas Senja menjadi selaras dengan identitas Orkes Bada Isya yang menjadikan musik sebagai medium refleksi batin.
Tiap Hari Neror dari Awe Wijaya adalah lagu yang berangkat dari realitas yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini: tekanan akibat hutang dan pinjaman online (pinjol).
Sejumlah studi mengungkapkan bahwa irama musik dapat memengaruhi denyut jantung dan memberikan efek menenangkan
Pementasan ini merupakan bagian dari ujian akhir mata kuliah Introduction to Performing Arts Communication dan sepenuhnya diproduksi oleh mahasiswa.
Lakon lahir dari respons terhadap perubahan kondisi lingkungan pesisir dan laut, akibat aktivitas penambangan pasir laut, penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan.
UKM Teater 28, Universitas Siliwangi menampilkan karya berjudul "Arah Menuju Temaram" dalam rangkaian Pentas Keliling 2025 dilakukan di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Tegal dan Wonosobo.
Meski membawa tema-tema yang cukup berat, Teater Teriakan menegaskan bahwa pertunjukan mereka tidak dimaksudkan untuk menyindir atau menyerang pihak tertentu.
Pementasan teater ini dilakukan oleh YAI yang sudah 13 tahun aktif mengadakan penyuluhan kanker anak di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pascal Phoa ikut berperan dalam drama Macbeth, yang diselenggarakan di Circle in the Square Theatre di New York, Amerika Serikat (AS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved