Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah menyebut pihaknya sangat berduka dan kehilangan sosok inspirator yang banyak memperjuangkan hak-hak anak, Arist Merdeka Sirait. Ai menilai Arist merupakan tokoh bangsa yang membuka cakrawala perlindungan anak.
“Tentu ungkapan duka dan kehilangan kolega dan abang kami. Saya melihat beliau sosok yang lebih dulu membela hak-hak anak. Kami mendoakan beliau semoga mendapat sisi terbaik di Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutur Ai kepada Media Indonesia, Sabtu (26/8).
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beliau. Selama ini Pak Arist Merdeka Sirait dalam membuka cakrawala perlindungan anak dia bersuara di dalam ruang lingkup yang hampir sulit ditemukenali, situasi kekerasan, situasi penindasan terhadap anak, kekerasan seksual saya kira beliau lantang bersuara untuk membela hak-hak anak serta memberi perlindungan kepada anak tersebut,” tambahnya.
Baca juga : Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Tutup Usia
Ai mengatakan saat ini semua pihak harus melanjutkan perjuangan Arist dalam melindungi hak anak. “Tugas kita semua untuk melanjutkan yang menjadi perlindungan beliau. KPAI melihat selama ini kepedulian dan semangat beliau yang juga menginspirasi banyak pihak. Tentu kita sangat berduka,” tandas Ai.
Hal sama yang juga dirasakan Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Nahar. Dia juga turut berduka dan merasa sangat kehilangan sosok Arist Merdeka Sirait. Dia mengenang kebersamaannya dengan Arist semasa hidup.
Baca juga : Menteri PPPA Bintang Puspayoga Sampaikan Dukacita ke Keluarga Arist Merdeka
“Banyak kenangan bersama beliau, khususnya dalam mengawal implementasi UU 17 tahun 2016 di mana para pelaku persetubuhan terhadap anak didorong agar dapat dikenakan hukuman maksimal, tindakan kebiri kimia dan pemasangan alat pendekteksi elektronik. Saat ini saya tengah di rumah duka. Kami sangat kehilangan,” ujar Nahar.
Seperti diketahui, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, 63, meninggal dunia, hari ini. Arist meninggal di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu (26/8) pukul 08.30 WIB. Berita duka diperoleh dari Raihanif Putra, salah satu staf Komnas PA.
"Telah berpulang ke Rumah Bapak, Arist Merdeka Sirait pada Sabtu 26 Agustus 2023 di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Raihanif.
Raihanif menyebut Arist memang telah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut sebanyak dua kali. "Namun kembali ke Rumah Sakit Polri Senin kemarin, masih diobservasi tim dokter penyakitnya apa, tapi saat ini sudah meninggal dunia," kata dia.(Z-4)
Pelapor, korban, atau orangtua korban kekerasan pada anak butuh waktu lama untuk melapor dan tertangani dengan baik.
KETUA Umum Komnas Perlindungan Anak Agustinus Sirait mengutuk keras atas peristiwa dugaan pencabulan yang melibatkan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widya darma Lukman
KETUA Komnas Perlindungan Anak, Agustinus Sirait menyebut tindak kekerasan anak terus bertambah. Bahkan catatan di tahun 2024, meningkat 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Komnas PA sudah melakukan kegiatan edukasi sebanyak 25 ribu anak dari sekitar 123 sekolah. Ketika pelakunya adalah guru biasanya anak-anak itu takut untuk melapor.
Ironisnya, pelaku dibantu istri inisial W saat melakukan perbuatan tersebut.
Komnas PA bersama Komunitas Teman Baru, bekerja sama dengan kreator konten lingkungan Jerhemy Owen mengadakan kunjungan ke pemukiman Bantar Gebang.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved