Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ingin Tahu Berat Badan Anak? Timbang Saat Berpakaian Minimal

Basuki Eka Purnama
09/8/2023 13:30
Ingin Tahu Berat Badan Anak? Timbang Saat Berpakaian Minimal
Petugas menimbang berat badan balita saat pelayanan Posyandu di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Gilang, Tulungagung, Jawa Timur.(ANTARA/Destyan Sujarwoko)

DOKTER  spesialis kesehatan anak nutrisi dan penyakit metabolik lulusan Universitas Indonesia Novitria Dwinanda menyarankan para orangtua untuk memakaikan baju minimalis kepada anak ketika si buah hati akan ditimbang berat badannya agar hasilnya akurat.

"Kalau nanti petugas kesehatan meminta untuk diminimalkan bajunya ya jangan marah. Kita mau mendapatkan data yang paling akurat," kata Novitria, Selasa (8/8).

Hal itu Novitria sampaikan mengingat masih ditemui orangtua yang justru memakaikan anak dengan pakaian yang menyulitkan kala petugas di pelayanan kesehatan meminta membukanya.

Baca juga: Orangtua Diingatkan untuk Menerapkan Makan Terjadwal pada Anak

"Yang sekarang terjadi, permasalahan menimbang itu orangtua enggak mau menelanjangi anaknya. Pakai jaket, celana denim, ribet. Kalau ditelanjangi anaknya nangis," ujar dia.

Menurut Novitria, saat ini, petugas kesehatan tidak lagi menggunakan timbangan dacin atau timbangan gantung, dan sebagai gantinya memakai timbangan digital.

Selain itu, pengukuran dan pemantauan berat badan juga perlu dibarengi tinggi badan dan lingkar kepala untuk mengetahui status gizi anak. 

Baca juga: Perbaikan Nutrisi Sebelum Hamil Turunkan Risiko Anak Alami Sindrom Down

Menurut Kementerian Kesehatan, pemeriksaan status gizi rutin penting karena pertumbuhan anak di usia 0-2 tahun akan menentukan kesehatan mereka secara jangka panjang dan periode penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Orangtua perlu memantau tumbuh kembang anak secara berkala dengan membawa ke Posyandu setiap bulan. Selain itu, penting bagi kita untuk mempelajari kurva pertumbuhan anak untuk mengantisipasi timbulnya permasalahan gizi seperti kurang dan kelebihan berat badan.

"Kalau menemukan anak yang gagal tumbuh dan terapi, gizi kurang gagal terapi, stunting. Kalau obesitas, harus dikonsultasikan ke dokter spesialis anak karena harus ditangani dengan hati-hati. Dokter akan mencari penyebabnya," ujar Novitria.

Dia menambahkan, cara terbaik mengatasi obesitas dan stunting atau gagal tumbuh akibat malnutrisi kronik, yakni dengan mencegahnya, diawali dengan pemberian asupan nutrisi tepat dan deteksi dini. Nantinya, penatalaksanaan masalah gizi perlu dilakukan secara komprehensif baik dari segi medis, nutrisi, maupun sosial. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya