Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER Spesialis Anak Kanya Ayu menekankan pentingnya perhatian orangtua terhadap kesehatan fisik dan mental anak. Dia menilai kedua aspek ini memiliki keterkaitan yang erat dan harus diutamakan secara bersamaan.
Terkait kesehatan mental anak, Kanya mencontohkan tentang pentingnya tidak memberikan tekanan saat anak makan. Menurut dia, kegiatan makan anak harus menyenangkan dan tidak dipaksa.
Jika anak merasa tertekan dan terpaksa, hal itu dapat menyebabkan stres pada anak dan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.
Baca juga: Manfaatkan Ruang Publik Terbuka untuk Pengembangan Diri Anak
"Saat proses makan saja deh, paling gampang contohnya. Makanya kenapa ada feeding rules, makan jangan di-pressure, jangan dipaksa, jangan dicekokin. Kalau dia merasa tiap kali aduh sudah jamnya makan nih, aduh duduk di kursi itu lagi. Kalau enggak habis nanti dimarahi Mama," ujar Kanya, dikutip Senin (7/8).
"Begitu dia sudah mental breakdown, dia mau duduk di kursi itu saja enggak mau karena sudah takut duluan. Lalu bagaimana caranya dia mau makan? Kalau dia enggak mau makan bagaimana caranya dia dapat nutrisi yang baik?" sambung dia.
Kanya menyebutkan terdapat tiga hal penting yang harus dilakukan orangtua dalam setiap interaksi dengan anak, yaitu asah, asih, dan asuh.
Baca juga: Orangtua Juga Bisa Sebabkan Masalah Makan pada Anak
Asah berkaitan dengan memberikan stimulasi sejak dalam kandungan, asih berarti memberikan kasih sayang dan koneksi batin, serta asuh yang mencakup pemberian makan yang benar, jam tidur yang teratur, serta fasilitas yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Jadi, setiap kita melakukan apa pun, interaksi apa pun ke anak kita, tiga hal itu harus masuk. Asah, asih, dan asuhnya harus bersamaan dilakukan," ucapnya.
Sementara itu, dalam memperhatikan aspek fisik anak, Kanya menekankan pentingnya memberikan nutrisi yang baik dengan kandungan makro dan mikro protein yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
"Dia harus dapat nutrisi yang baik, pastikan betul nutrisinya dia baik, pastikan nutrisi yang masuk ada makro-mikro proteinnya yang penting buat otak juga. Nah, fisiknya dia oke, dia bisa bergerak segala macam, mentalnya juga naik," pungkas dia. (Ant/Z-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Kesehatan mental yang baik berawal dari kebiasaan kecil, termasuk apa yang Anda konsumsi setiap hari. Tahukah Anda bahwa makanan tertentu mampu meningkatkan mood secara alami?
Ketika anak terlalu sering melihat konten negatif yang muncul seperti kekerasan mereka bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa atau wajar.
PENELITIAN terbaru memperingatkan diet rendah kalori dapat memicu depresi. Pria disebut lebih rentan terhadap efek negatif dari pembatasan makan.
AHLI gizi menyebut kalau ada tiga kandungan gizi dalam keju yang mampu meningkatkan kesehatan mental manusia.
Cardi B mengaku lega berpisah dari Offset setelah bertahun-tahun mengalami tekanan emosional, kebohongan, dan perselingkuhan.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved