Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
DOKTER Spesialis Anak Kanya Ayu menekankan pentingnya perhatian orangtua terhadap kesehatan fisik dan mental anak. Dia menilai kedua aspek ini memiliki keterkaitan yang erat dan harus diutamakan secara bersamaan.
Terkait kesehatan mental anak, Kanya mencontohkan tentang pentingnya tidak memberikan tekanan saat anak makan. Menurut dia, kegiatan makan anak harus menyenangkan dan tidak dipaksa.
Jika anak merasa tertekan dan terpaksa, hal itu dapat menyebabkan stres pada anak dan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.
Baca juga: Manfaatkan Ruang Publik Terbuka untuk Pengembangan Diri Anak
"Saat proses makan saja deh, paling gampang contohnya. Makanya kenapa ada feeding rules, makan jangan di-pressure, jangan dipaksa, jangan dicekokin. Kalau dia merasa tiap kali aduh sudah jamnya makan nih, aduh duduk di kursi itu lagi. Kalau enggak habis nanti dimarahi Mama," ujar Kanya, dikutip Senin (7/8).
"Begitu dia sudah mental breakdown, dia mau duduk di kursi itu saja enggak mau karena sudah takut duluan. Lalu bagaimana caranya dia mau makan? Kalau dia enggak mau makan bagaimana caranya dia dapat nutrisi yang baik?" sambung dia.
Kanya menyebutkan terdapat tiga hal penting yang harus dilakukan orangtua dalam setiap interaksi dengan anak, yaitu asah, asih, dan asuh.
Baca juga: Orangtua Juga Bisa Sebabkan Masalah Makan pada Anak
Asah berkaitan dengan memberikan stimulasi sejak dalam kandungan, asih berarti memberikan kasih sayang dan koneksi batin, serta asuh yang mencakup pemberian makan yang benar, jam tidur yang teratur, serta fasilitas yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Jadi, setiap kita melakukan apa pun, interaksi apa pun ke anak kita, tiga hal itu harus masuk. Asah, asih, dan asuhnya harus bersamaan dilakukan," ucapnya.
Sementara itu, dalam memperhatikan aspek fisik anak, Kanya menekankan pentingnya memberikan nutrisi yang baik dengan kandungan makro dan mikro protein yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
"Dia harus dapat nutrisi yang baik, pastikan betul nutrisinya dia baik, pastikan nutrisi yang masuk ada makro-mikro proteinnya yang penting buat otak juga. Nah, fisiknya dia oke, dia bisa bergerak segala macam, mentalnya juga naik," pungkas dia. (Ant/Z-1)
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Program pemberdayaan bagi sobat jiwa digelar demi menghilangkan stigma, memberikan pelatihan, dan membuka peluang kerja. Dampaknya sudah nyata.
RIA Ricis dikabarkan menjalani perawatan di Korea sebagai bentuk self reward. Ricis merasa bahagia dengan hasil yang ia dapat setelah menjalani perawatan. Ia tampak lebih glowing.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
Studi terbaru menunjukkan memelihara kucing dapat mengurangi stres, memperkuat kesehatan mental, serta memberikan efek positif bagi kesehatan fisik.
Ilmuwan Tiongkok menemukan cara mengubah stem cell atau sel punca manusia menjadi sel otak penghasil dopamin.
Penting bagi keluarga maupun orangtua yang memiliki remaja bisa memahami perubahan perilaku remaja agar bisa mendeteksi dini jika anak mereka mengalami masalah kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved