Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
RUANG publik terbuka bisa menjadi sarana untuk anak mengembangkan diri dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Sebab itu, memaksimalkan ruang terbuka untuk anak sangat lah penting.
Psikolog dan Co-Founder Rumah Dandelion Orissa Anggita Rinjani menyebut manfaat kehadiran ruang publik terbuka dapat dioptimalkan untuk memperkuat stimulasi tumbuh kembang anak usia satu tahun ke atas.
“Karakteristik bermain di ruang publik terbuka memungkinkan anak-anak menjalin persahabatan, sekaligus mendukung pengembangan keterampilan sosial yang penting seperti empati, kompromi dan kesabaran. Anak yang rutin bermain di luar ruang juga memiliki kecenderungan lebih besar untuk menampilkan perilaku baik pada orang lain atau dengan kata lain mampu mengatur emosional dengan baik,” kata Orissa.
Agar anak dapat memaksimalkan pengembangan diri dan bersosialisasi dengan teman-teman sebaya di ruang publik terbuka, berikut adalah sejumlah tip dari Orissa untuk para orangtua:
Dorong si kecil untuk berinteraksi dengan teman-teman sebaya. Misalnya mengimbau untuk saling bergantian menggunakan sarana bermain guna melatih kemampuan sosialisasinya.
Bagi anak yang membutuhkan waktu menyesuaikan diri, orangtua bisa mengatur playdate dengan teman-teman yang sudah dikenal di ruang publik terbuka dan memberikan tempat bermain yang lebih edukatif guna mengasah aspek psikososial.
Latih kepekaan anak dengan menemaninya mengenali berbagai hal menarik saat bermain di ruang publik terbuka, termasuk mengajarkan mereka pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Latih motorik dengan mengenalkan anak kepada berbagai permainan yang menuntut gerak aktif, antara lain bermain ayunan, jungkat-jungkit dan engklek. Orangtua harus konsisten mengingatkan tentang pentingnya bersikap positif sekaligus beri penjelasan dampak baik yang didapat dari sikap tersebut, sehingga anak memiliki karakter dan moral yang baik.
Keamanan dan keselamatan yang harus diajarkan pada anak, misalnya memegang handrail ketika naik atau turun tangga. Juga, bangun kebiasaan anak untuk antre dan menunggu giliran bermain wahana secara bergantian. Hal ini bisa melatih sisi emosionalnya yaitu kesabaran.
”Sejumlah tip di atas dapat menambah pedoman orangtua, khususnya Bunda untuk menemani Si Buah Hati pada proses tumbuh kembangnya. Seluruh stimulasi tersebut bermanfaat membantu perkembangan otak anak secara optimal dan melatih daya mentalnya semakin percaya diri dalam menyongsong masa depan,” ungkap Orissa, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa (25/7).(M-4)
Kenali people pleaser: ciri, dampak, & cara mengatasi demi hubungan sosial sehat. Temukan keseimbangan diri!
Ungkap kepribadianmu! Psikotes akurat, bantu kenali potensi diri & raih kesuksesan. Temukan tes kepribadian terbaik di sini!
Manifesting: Ubah pikiran jadi kenyataan! Pelajari proses menarik impian ke kehidupan nyata dengan teknik manifesting yang efektif.
Upgrade skill & karirmu! Pelatihan Adult Trainee dirancang khusus untuk dewasa muda. Investasi terbaik untuk masa depan gemilang!
Coach: Lebih dari sekadar pelatih. Temukan peran coach di berbagai bidang, dari olahraga hingga pengembangan diri, dan raih potensi maksimal!
Self improvement adalah kunci pengembangan diri! Temukan cara efektif meningkatkan kualitas hidup & potensi maksimalmu di sini.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved