Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SEBELUMNYA susu kambing masih asing di kalangan masyarakat Indonesia. Namun kini masyarakat mulai menggemari susu kambing karena dinilai memiliki banyak khasiat, yang lebih besar dari susu sapi.
Berbagai manfaat susu kambing telah dibuktikan oleh para penggunanya yang sebelumnya mengalami berbagai keluhan kesehatan. Salah satunya adalah yang memiliki masalah pada persendian.
Memang sampai saat ini pengonsumsi susu kambing rutin kebanyakan adalah orang dewasa.
Baca juga: Mollie Berdayakan Reseller Dorong Penjualan Susu Kambing
Akan tetapi ketika melihat berbagai manfaat yang dimiliki oleh susu kambing tersebut, seharusnya susu kambing ini dapat menjadi pilihan tambahan nutrisi yang tepat bagi anak-anak.
Anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan, apalagi ketika berada di masa golden age, yaitu pada usia 0-5 tahun.
Masa Pertumbuhan Butuh Nutrisi
Seperti diketahui pada masa pertumbuhan anak membutuhkan berbagai sumber nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya. Salah satunya kalsium, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Kalsium ini membantu fungsi saraf, kontraksi otot, pembentukan darah dan berperan dalam fungsi jantung. Selain itu zat penting ini juga berperan dalam mencegah osteoporosis, mengatasi kram, saakit pinggang, dan rematik.
Dengan berbagai manfaat bagi tubuh tersebut maka dapat dikatakan semua orang dari berbagai usia membutuhkan kalsium.
Baca juga: Peternakan Kambing Perah di Banyuwangi Bisa Jadi Wisata Edukasi
Kepadatan massa tulang bertambah tujuh kali lipat antara saat lahir hingga masa pubertas, dan bertambah tiga kali lipat lagi semasa remaja.
Oleh sebab itu, penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan asupan kalsium yang cukup.
Sumber kalsium yang paling mudah didapatkan untuk mencukupi kebutuhan harian kalsium adalah susu dan produk turunannya. Itulah sebabnya mengapa sering kali kalsium diasosiasikan dengan susu.
Namun ada beberapa anak yang alergi susu, yaitu kondisi saat sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi terhadap protein susu sapi dan olahannya. Ini berbeda dengan intoleransi laktosa.
Baca juga: Dari Niat Baik Jadi Peluang Usaha, Sandiaga Bantu Pegiat Susu Kambing Etawa di Bondowoso
Jika alergi penyebabnya karena gangguan sistem kekebalan tubuh, sedangkan intoleransi laktosa terjadi karena tubuh belum mampu menerima zat tertentu, dan tidak ada kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh pengidap.
Alergi susu terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang secara keliru mengidentifikasi protein susu sapi sebagai ancaman dan memproduksi antibodi untuk melawannya.
Ini menyebabkan reaksi alergi saat seseorang mengonsumsi produk susu sapi dan olahannya.
Beberapa protein susu sapi yang paling umum menyebabkan alergi adalah kasein dan whey.
Jika si kecil mengalami alergi susu sapi, maka sebisa mungkin Ayah dan Bunda perlu untuk memberikan alternatif demi memenuhi kebutuhan kalsium hariannya.
Baca juga:
Salah satu sumber kalsium yang dapat diberikan kepada anak yang memiliki alergi susu sapi yaitu susu kambing.
Susu kambing telah direkomendasikan sebagai pangan pengganti untuk pasien alergi susu sapi dan sekitar 40-100% pasien alergi terhadap protein susu sapi dapat mentolerir susu kambing (Vaquil and Rathee, 2017).
Nah, bagi Bunda yang ingin memberikan susu kambing kepada si kecil, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal tertentu agar tidak berujung membahayakan anak. Salah satunya mengenai batas usia.
Tidak Direkomendasiakn untuk Bayi di Bawah Usia 1 Tahun
Susu kambing tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah usia satu tahun. Berbagai sumber menyebutkan susu kambing aman untuk dikonsumsi anak-anak berusia di atas satu tahun.
Sehingga ketika si kecil masih berusia di bawah satu tahun sebaiknya hanya diberikan ASI dan juga MPASI untuk anak berusia di atas enam bulan.
Selain itu, saat ini sudah banyak beredar di pasaran susu kambing bubuk, yang lebih praktis dalam penyajiannya. Rasanya pun sudah lebih enak ketimbang susu kambing cair yang masih murni karena biasanya masih bau prengus dari kambing.
Baca juga: Mengenal Manfaat Susu Sapi dan Susu Kambing
Namun penting untuk memperhatikan kandungan dari susu kambing bubuk tersebut. Karena untuk menghilangkan bau prengus susu kambing murni itu biasanya ditambahkan dengan krimer.
Perhatikan susu bubuk yang Anda pilih, jangan sampai kandungan susu kambingnya ternyata hanya sedikit, sehingga mayoritas hanya bubuk krimer. Jika demikian maka ini tidak disarankan untuk anak-anak karena hanya sedikit nutrisi yang didapat dari susu kambing bubuk tersebut.
Bunda bisa memilih susu Urra sebagai alternatif terbaik bagi si Kecil yang alergi susu sapi. Urra yang berasal dari kambing Saneen ini baik untuk penderita alergi susu sapi karena susu kambing Urra rendah kasein.
“Kandungan kasein dalam susu Urra lebih rendah daripada susu sapi, sehingga aman dikonsumsi bagi alergen kasein,” ujar Public Relation Urra Nurul Khayatin, di Tangerang Selatan, Rabu (7/6)
Kasein merupakan salah satu protein susu yang menyebabkan alergi susu, selain protein whey. Sehingga susu kambing Urra baik untuk mereka yang memiliki alergi susu sapi.
Mengandung Banyak Nutrisi yang Dibutuhkan Anak-anak
Selain itu, susu kambing Urra memiliki berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh anak-anak. Di antaranya adalah kalsium, protein, vitamin A, serat pangan, zat besi, dan yodium.
Baca juga
Dan jangan lupa, susu Urra yang dikemas dalam bentuk bubuk ini memiliki kandungan susu kambing murni sebanyak 60 persen dalam setiap kemasannya.
Ini artinya susu kambing lebih dominan ketimbang krimer, yang berbeda dari susu kambing bubuk lainnya.
Dengan begitu maka ini cocok untuk anak-anak yang sedang membutuhkan berbagai nutrisi untuk masa pertumbuhannya, karena kandungan susu kambingnya yang lebih dominan.
Tidak hanya untuk anak-anak saja, susu Urra ini juga baik untuk orang dewasa. Karena dalam susu Urra memiliki berbagai manfaat yang penting untuk menjaga sistem imun tubuh.
Selain itu seperti yang disebutkan sebelumnya tentang manfaat susu kambing, ini juga dimiliki oleh susu Urra.
Susu Urra diyakini mampu mengatasi persendian yang telah dibuktikan oleh ribuan penggunanya. Tidak hanya itu, susu Urra juga telah terdaftar di BPOM dengan nomor izin edar BPOM RI MD 800911007494.
Bahkan, produk ini juga sudah dijamin halal oleh MUI dengan nomor MUI-LPPOM-1204650323. Jadi jangan ragu lagi untuk memilih susu Urra sebagai nutrisi tambahan harian keluarga. (RO/S-4)
Alergi susu sapi, yang merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap protein dalam susu sapi, ternyata dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.
Alergi susu sapi adalah kondisi yang sering terjadi pada anak-anak, terutama bayi dan balita. Alergi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap protein dalam susu sapi
Berbeda dengan alergi susu, intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu.
Alergi susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi. Kondisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak.
Konsumsi susu sapi memang sudah menjadi bagian dari menu harian banyak orang. Tapi tidak dipungkiri ada banyak orang yang tidak bisa mengkonsumsi nya diakibatkan berbagai hal.
Memeroleh makanan bergizi tidak harus selalu mahal, karena banyak sumber daya lokal kaya nutrisi dan menjadi alternatif yang terjangkau.
SELAMA dua tahun terakhir, Indonesia kembali menjadi importir beras, bahkan dalam jumlah yang sangat besar.
Untuk penyelesaian masalah gizi, penyelesaiannya harus sustainable dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga penyuluhan harus tepat.
Sebagaimana susu sapi, susu ikan juga mengandung alergen yang bisa memicu reaksi alergi pada orang tertentu. Jadi, riwayat alergi perlu diperhatikan saat hendak menyajikan susu ikan.
Memasak bekal bergizi seimbang untuk anak sekolah tidak perlu mahal atau sulit. Ahli gizi Esti Nurwanti merekomendasikan bahan makanan lokal yang mudah ditemukan dan terjangkau.
Para dewan pengarah yang ditempatkan pada Badan Gizi Nasional harus berasal dari kalangan ahli yang mengerti kajian gizi dan kesehatan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved