Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
PENGAMAT kebijakan kesehatan, Hermawan Saputra mengatakan pembentukan Badan Gizi Nasional dalam rangka merealisasikan program makan bergizi gratis dari Prabowo-Gibran, harus terorganisir dengan baik mulai dari struktur, sumber daya manusia (SDM) hingga perencanaan dan pelaksanaan konsep.
“Diharapkan kampanye makan bergizi gratis yang nantinya akan dikelola dan diselenggarakan oleh Badan Gizi Nasional nanti itu dapat mengedepankan aspek kesehatan, bagaimana agar pengelolaan gizi itu berdampak kepada perkembangan kognisi, imunitas dan tumbuh kembang anak,” katanya kepada Media Indonesia pada Minggu (18/8).
Hermawan menekankan pengelolaan program makan bergizi gratis melalui Badan tersebut juga harus terarah dan transparan. Menurutnya, hal yang tak kalah penting adalah para dewan pengarah yang ditempatkan pada Badan Gizi Nasional harus berasal dari kalangan ahli yang mengerti kajian gizi dan kesehatan masyarakat.
Baca juga : RAPBN 2025 Difokuskan untuk Bayar Janji Kampanye Prabowo-Gibran
“Pembentukan Badan ini sebagai transisi persiapan untuk pemenuhan kampanye presiden dan wakil presiden terpilih, tentu saja pengelolaannya harus terarah. (Badan) Ini harus menjadi konsern secara konsep oleh ikatan ahli gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Menurut Hermawan, permasalahan perbaikan gizi dan pencegahan stunting harus mengutamakan aspek kesehatan masyarakat secara luas dengan menerapkan kebijakan komprehensif mulai dari kesehatan ibu pranikah, kehamilan, persalinan, pemberian nutrisi hingga pola asuh.
“Aspek kesehatan harus diutamakan dengan melibatkan para ahli kesehatan, sehingga jangan sampai terdegradasi dengan kepentingan politik dan sosial tanpa tahu arah kesehatan dan produktivitas dari program perbaikan gizi ini. Perencanaannya harus terarah dan terorganisasi dengan baik,” jelasnya.
Baca juga : NasDem Merapat ke KIM, Sistem Presidensial Prabowo Semakin Kuat
Selain itu, Hermawan mengungkapkan agar Badan Gizi Nasional tak hanya dipandang sebagai aspek penanggulangan penyakit, melainkan harus dimaknai secara lebih luas sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas SDM nasional
“Badan Gizi Nasional ini jangan sampai dikelola seperti halnya penanggulangan penyakit, karena ini bukan hanya semata-mata mengenai penyakit, tapi lebih kepada aspek help protection atau perlindungan dan peningkatan produktivitas,” imbuhnya.
Layaknya pemerintah Jepang yang menerapkan perbaikan gizi anak lewat program makan siang gratis di sekolah, Hermawan berharap program serupa juga dapat berhasil diterapkan di Indonesia untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas dan sehat.
“Sehingga di masa Indonesia berusia 100 tahun atau menuju Indonesia 2045, kita akan memiliki anak dan remaja yang sehat karena dari sekarang diberi intervensi sehingga bisa menjadi generasi unggul dengan tumbuh kembang baik, kemandirian, integritas, kapasitas dan produktivitas di masa datang, orientasinya harus ke sana,” pungkasnya. (S-1)
Kedua sapi tersebut bersama hewan kurban lainnya akan disembelih pada Sabtu, 7 Juni 2025 pukul 07.00 WIB.
Isu lapangan kerja merupakan rapor merah bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menilai pemerintah harus melakukan upaya dalam mengatasi masalah ini.
EIU mencatat skor Indeks Demokrasi 2024 Indonesia sebesar 6,44. Pada Indeks Demokrasi 2023 yang dirilis tahun lalu, Indonesia memperoleh skor 6,53.
Menurut Gus Imin, angka tersebut juga menjadi tolak ukur ke depan bagi pemerintah untuk dapat menghasilkan produk kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat.
Salah satu program yang diapresiasi adalah program makan bergizi gratis.
Hasilnya terdapat dua jawaban dari pertanyaan terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved