Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

DPR: Dana desa untuk Bangun Indonesia dari Pinggiran

Media Indonesia
19/5/2023 00:25
DPR: Dana desa untuk Bangun Indonesia dari Pinggiran
Ilustrasi: Pemdes Sindang, Indramayu, menggunakan dana desa untuk membuat inovasi pembangkit listrik tenaga angin(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

WAKIL Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan dana desa dialokasikan untuk membangun Indonesia dari pinggiran.

“Penggunaan dana desa telah membawa dampak yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia dan telah menjadi suatu capaian yang membanggakan,” katanya dalam keterangannya.

Cak Imin menjelaskan sejak pertama kali diluncurkan program itu telah menjadi salah satu tonggak kemandirian, dari pembangunan masyarakat.

Baca juga: Desa Kian Dinamis, Gus Muhaimin Usulkan Dana Desa Jadi Rp5 Miliar

“Tidak lagi menganggap desa sebagai daerah pinggiran, tetapi menjadikan desa sebagai beranda depan pembangunan,” katanya.

Dia mengatakan desa terbukti telah mampu mengelola dana desa dengan baik untuk pembangunan desa, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa.

Baca juga: Pengelolaan Dana yang Baik Dinilai KPK Bisa Memajukan Desa

“Semuanya percaya bahwa desa mampu mengelola anggaran desa baik,”  ujarnya.

Dia mencontohkan saat pandemi COVID-19, bantuan sosial turun dengan cepat dan tepat sasaran melalui dana desa. Itu membuktikan, dana desa menjadi bantalan ekonomi yang kuat di tengah krisis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

“Ini tidak lepas dari pengelolaan dan penyaluran yang baik dari seluruh kepala desa se-Indonesia,” katanya.

Pernyataan itu disampaikan Muhaimin saat menjadi keynote speech seminar bertajuk Advokasi Kebijakan Pembangunan Desa dan Perdesaan dalam Kerangka Undang-Undang Desa, di Ujung Semi, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis.

Cak Imin meyakini pembangunan akan sukses, jika dana desa dapat tersalurkan pada tingkat yang paling ujung dari pembangunan yaitu di desa.

“Semakin banyak dana desa yang dikucurkan, maka saya yakin kemakmuran akan semakin terwujud,” katanya.

Dalam seminar itu, Muhaimin sempat bertanya kesanggupan kepala desa jika mengelola dana desa hingga Rp5 miliar.

“Jika nanti dana desa menjadi Rp5 miliar itu masih enteng, tetapi jika Rp10 miliar. Tentu hal ini membutuhkan kecerdasan dari pada kepala desa untuk mengelolanya,” ungkapnya.

Dia berharap kepala desa seluruh Indonesia harus lebih canggih dalam melaksanakan anggaran, karena para kepala desa yang akan menentukan, sukses atau tidaknya pembangunan. (Ant/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya