Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLUSI udara di dalam ruangan memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan anak dan dapat berujung pada kematian. Hal itu diungkapkan Ketua Satuan Tugas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kurniawan Taufiq Kadafi.
Salah satu penyebab polusi dalam ruangan adalah aktivitas memasak yang tidak mendapatkan dukungan akses udara yang bersih. Hal itu disebut menjadi penyebab paparan polusi bagi 2,4 juta anak di seluruh dunua pada 2020.
"Polusi di dalam ruangan bersumber dari aktivitas memasak menggunakan kerosin di rumah yang tidak memiliki ventilasi yang baik," ungkap Taufiq saat sesi diskusi virtual, Selasa (2/5).
Baca juga: 4 Dampak Perubahan Iklim pada Anak
Salah satu material bahan bakar kerosin yang lazim digunakan dalam aktivitas memasak adalah minyak tanah, sedangkan bahan bakar padat lainnya adalah batubara, arang, dan kayu bakar.
Taufiq mengatakan kondisi tersebut mesti diwaspadai karena data dari UNICEF menyebutkan hal tersebut berkontribusi terhadap sebanyak 3,2 juta kematian bayi prematur pada 2019.
"Ini kelihatannya sepele, memasak lalu asapnya terperangkap di dalam rumah, kemudian terhirup oleh bayi dan berisiko terjadi kematian dengan komplikasi saluran pernapasan dan sebagainya," tegasnya.
Baca juga: Polusi Udara Membunuh 1.200 Anak Setiap Tahun di Eropa
Indoor air pollution atau polusi udara imbas dari aktivitas pembakaran di dalam rumah, lanjutnya, juga menjadi penyebab dari 237 ribu angka kematian anak-anak di bawah usia lima tahun.
"Apalagi di Indonesia masih heterogen, ada area di satu provinsi misalnya ada rumah-rumah yang didesain tidak memiliki ventilasi yang baik. Ini cukup berbahaya, mesti diwaspadai," ujar Taufiq.
Sementara itu, polusi udara di luar ruangan, juga sama-sama memiliki dampak besar bagi kesehatan yang dapat berujung pada kematian. Polusi tersebut biasanya berasal dari pembakaran aktivitas perusahaan, pertanian, konstruksi dan sebagainya.
"Polusi udara di luar ruangan turut berdampak pada 4,2% kematian bayi prematur di secara global pada 2019, termasuk kematian sebanyak 154 ribu anak-anak usia di bawah lima tahun," kata Taufiq.
Taufiq kemudian mengatakan, untuk menyikapi kondisi tersebut, langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah membuka jendela dan ventilasi rumah sehingga tidak ada asap yang terkumpul di dalam rumah hasil dari aktivitas memasak.
"Membuka semua jendela dan pintu ketika memasak dan menjauhkan anak-anak dari sumber asap," jelasnya.
Sedangkan untuk polusi udara di luar rumah, lanjut dia, langkah strategis yang dapat diterapkan adalah mengganti perangkat teknologi dengan sumber tenaga surya. (Ant/Z-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved