Psikolog Tika Bisono mengatakan para orang tua bisa mengajarkan anak makna beribadah di bulan Ramadan dengan sering mengajak mereka berkunjung ke masjid.
Meskipun hanya untuk bermain, itu bisa menjadi sebuah pengenalan dan salah satu terapan makna beribadah kepada diri anak.
"Yang paling harus dilakukan adalah kunjungan ke masjid. Tidak apa-apa mereka main-main di masjid. Itu pengenalan yang bagus," ujar Tika di Jakarta, Rabu (15/3).
Baca juga: Donita Harap Anaknya Bisa Puasa Penuh Tahun Ini
Kendati demikian, para orang tua juga harus mengajarkan etika dalam mengunjungi masjid. Anak harus diberi pemahaman bahwa ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan seperti memukul bedug karena bisa mengganggu konsentrasi orang yang beribadah.
Adapun, jika anak memiliki pertanyaan seputar puasa, Tika mengimbau orang tua untuk tidak memberi jawaban yang terlalu berat pada sisi agama.
Baca juga: GGN Jatim Gelar Edukasi dan Ingatkan Pentingnya Berzakat
Orang tua bisa memberikan pemahaman bahwa menjalankan ibadah puasa termasuk dalam perbuatan baik dan akan mendapat ganjaran pahala.
“Itu harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami," jelasnya.
Selain itu, Tika juga mengatakan orang tua bisa mengajarkan anak untuk berpuasa dengan suasana yang menyenangkan, contohnya dengan menceritakan kisah nabi dan rasul.
Dengan meneladani kisah para utusan Allah SWT, anak akan merasa di situasi yang sama dengan umat islam lainnya dan mau mencoba menunaikan kewajiban sebagai muslim.
Kemudian, lanjutnya, orang tua juga bisa memberi apresiasi jika anak bisa menjalankan puasa dengan baik. Yang terpenting, menurutnya, anak tidak boleh dipaksa berpuasa di luar batas kemampuan mereka.
"Dibuat jadi seperti permainan. Yang dapat sekian hari, hadiahnya ini. Tidak perlu satu bulan penuh. Mulai saja dari 5 hari 6 hari, namanya juga anak-anak,” tandasnya. (Z-11)