BAYI berusia 16 bulan asal Bekasi Jawa Barat Muhammad Kenzi Alvaro didiagnosis kelainan genetika sehingga mengalami obesitas. Di umurnya yang belum 1,2 taun tersebut berat badannya mencapai 27 kilogram.
"Kenzi sudah ditangani dengan baik, itu sebabnya adalah kelainan genetik. Kita akan melakukan evaluasi apakah perlu melakukan tindakan bedah," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jumat (3/3).
Kemenkes menyoroti bayi Kenzi karena mengalami obesitas di usia yang sangat kecil. Putra dari Sopyan dan Pitriah tersebut sedang ditangani di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Kelainan genetik yang dimaksud yakni super overweight, Dante menyebut sedang mempertimbangkan dan berdiskusi apakah Kenzi dilakukan tindakan operasi bedah atau tidak. Tindakan seperti memendekkan panjang ususnya supaya serapan makanan lebih rendah dan saat ini yang menangani Kenzi lebih dari 10 dokter.
"Sementara untuk pendekatannya dengan terapi diet, terapi bedah bila diperlukan kita sedang evaluasi apakah cukup umur untuk melakukan tindakan bedah dan edukasi setelah perkembangan," ujarnya.
Baca juga: Heru Ingatkan Pentingnya Cegah Stunting Sejak Remaja
Dirut RSCM Lies Dina Liastuti menjelaskan kondisi Kenzi saat ini masih diperiksa statusnya, kasus langkah yang tidak mudah untuk diketahui penyebabnya karena bukan kebanyak makan.
"Masalah genetik dan nutrisi dan itu harus dicek dulu lagi diambil dibawa ke beberapa pemeriksaan dan ada yang dibawa ke lab dan juga harus dibawa ke luar negeri," ungkapnya.
Penangananya ada dokter spesialis seperti ginjal anak, hingga gizi anak dan ada beberapa dari divisi penyakit langka dokter yang menangani dan berkolaborasi untuk menangani dan cari tahu penyebabnya.
"Obesitasnya nggak biasa, kalau yang obesitas biasa kan karena kebanyakan makan kalau ini bukan, jadi ada suatu bawaan genetika. Kita harus menunggu sekitar 28 hari nunggu kiriman dari Amerika Serikat," pungkasnya. (OL-4)