Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan pemerintah menerapkan strategi guna menanggulangi penyakit kanker yang terdiri dari empat pilar.
Eva mengatakan keempat pilar tersebut adalah promosi kesehatan, perlindungan khusus, deteksi dini, dan penanganan kasus.
Hal itu juga mencakup layanan paliatif seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
Baca juga: Tenaga Kesehatan Berperan dalam Temukan Kasus Kanker pada Anak
"Kita juga secara berkala akan menyediakan pemeriksaan kanker di Puskesmas. Keempat strategi ini harus dilakukan bersama-sama lintas sektor untuk memberikan informasi dan edukasi seluas-luasnya," ujar Eva, dikutip Kamis (8/12).
Kanker merupakan penyakit tidak menular (PTM) yang mengancam jiwa. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang minim pengetahuan dan informasi terkait kanker, khususnya kanker ovarium jika dibandingkan dengan kanker payudara atau serviks.
Hal itu menjadi salah satu penghambat upaya deteksi dini dan pencegahan lebih awal. Di dunia, kanker ovarium merupakan penyebab kematian nomor delapan bagi perempuan, sedangkan di Indonesia, kanker ovarium berada di peringkat ketiga dari sisi insiden dan tingkat kematian.
Eva mengatakan Kemenkes semakin menggencarkan kampanye deteksi dini untuk kanker ovarium. Penyebaran informasi ini pun dilakukan melalui berbagai media termasuk TikTok agar lebih menarik perhatian masyarakat, khususnya anak muda, untuk memiliki kesadaran dalam melakukan pemeriksaan dini.
"Kita membuat edukasi, melalui media sosial melalui influencer agar orang-orang mau deteksi dini, agar penanganannya juga lebih baik dan ini membutuhkan dukungan berbagai pihak," kata Eva.
Selain itu, Kemenkes juga melakukan transformasi layanan kesehatan pada tingkatan primer dengan memberikan peralatan yang lebih baik di Puskesmas serta penyuluhan kepada petugas medis tentang deteksi dini kanker.
"Pertama memang kita masih di kanker payudara karena jumlahnya banyak banget, kemudian kanker serviks. Kader-kader Posyandu juga kita perkuat pengetahuan mereka untuk mengajak masyarakat usia produktif untuk periksa kanker," ujarnya.
"Ya memang pelan-pelan tapi akan kita bereskan ini," lanjut Eva. (Ant/OL-1)
Kasus Raya, anak yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi dengan cacing di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seharusnya bisa dicegah jika keluarga dan lingkungan sekitar saling mengingatkan.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
KEMENTERIAN Kesehatan bersama MSD Indonesia resmi meluncurkan kampanye nasional edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025" di Kota Bandung, Kamis (14/8).
PEMERINTAH memastikan tunjangan khusus bagi dokter spesialis, utamanya yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) segera direalisasikan.
WAKIL Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (Tb), setelah India.
UNTUK mendukung dokter yang mengabdi di wilayah-wilayah dengan akses terbatas pemerintah memberikan tunjangan khusus bagoi dokter-dokter spesialis hingga subspesialis.
Di tengah perjuangan melawan kanker, kekuatan bukan hanya berasal dari terapi medis, tetapi juga dari dukungan emosional dan hubungan yang bermakna dengan komunikasi empatik.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, meningkatnya peradangan, dan terganggunya ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama membantu sel kanker.
Wanita di India alami kanker yang datang dari kebiasaannya bekerja terlalu keras dengan minim istirahat hingga membuatnya stres.
Vaksin kanker berbasis mRNA menunjukkan hasil luar biasa pada uji coba tikus. Vaksin ini mampu mengecilkan bahkan menghilangkan tumor.
Faktor genetik, lingkungan, hingga gaya hidup turut memengaruhi kemungkinan seseorang mengidap kanker usus besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved