Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PASIEN HIV/AIDS berisiko 30 kali lipat lebih tinggi terkena tuberkulosis (TB). Ini dikata dokter spesialis penyakit dalam dr. Herikurniawan, Sp.PD, KP.
"Kalau bicara AIDS enggak afdol kalau enggak bicara TB. Kita perlu aware dengan TB karena pasien HIV berisiko 30 kali lipat lebih tinggi terkena TB," ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu dalam bincang-bincang media di Jakarta, Kamis (1/12).
Insidensi total penyakit TB tahun 2021 di Indonesia sebesar 354/100.000 populasi atau 969.000 kasus. Sedangkan, insidensi TB-HIV tahun 2021 sebesar 8,1/100.000 populasi atau 22.000 kasus.
Kematian TB non-HIV pada 2021 mencapai 52/100.000 populasi atau 144.000 kasus. Sedangkan kematian TB-HIV sebesar 2,4/100.000 populasi atau 6.500 kasus.
Ia mengatakan TB disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bila menginfeksi paru, ini menyebabkan TB Paru. Kuman ini juga mampu menginfeksi organ tubuh lain seperti hati, otak, mata, hingga tulang.
Kuman ini bisa bertahan hingga suhu terendah -70 derajat, tetapi mati dalam beberapa menit jika terkena sinar matahari atau suhu 30-37 derajat. TB pada non-HIV dan HIV memiliki gejala yang sama seperti batuk lebih dari dua minggu, demam berkepanjangan, penurunan berat badan, keringat malam berlebih, nafsu makan menurun, lemah, dan lelah.
Namun pada pasien HIV, keluhan batuk berapapun lamanya harus tetap melakukan pemeriksaan. "Semua pasien yang terdiagnosa HIV positif wajib dilakukan pemeriksaan TB. Kita periksa dahaknya," kata dr. Herikurniawan.
Pengobatan TB pada pasien HIV harus didahulukan dengan pemberian obat OAT selama 6 bulan setiap hari. Pada pasien HIV juga sering ditemukan infeksi hati sehingga mudah terjadi efek samping obat berupa gangguan hati pada beberapa obat OAT.
Selain itu, semua pasien TB-HIV positif akan diberikan antibiotik pencegahan Kotrimoksazol untuk mencegah infeksi oportunistik lain. "Kalau baru ketahuan HIV itu harus langsung cek TB. Kalau enggak ada TB tetap harus dikasih pencegahan," ujar dr. Herikurniawan. (Ant/OL-14)
Indonesia kini menempati posisi kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Masyarakat diajak untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Herpes zoster biasanya diidentifikasi dengan munculnya rasa nyeri di kulit yang diikuti kemunculan ruam dan lepuhan berisi cairan.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved