Rabu 26 Oktober 2022, 20:38 WIB

Kiat Optimalkan Sistem Imun Anak sejak dalam Kandungan

Mediaindonesia.com | Humaniora
Kiat Optimalkan Sistem Imun Anak sejak dalam Kandungan

123RF.
Ilustrasi.

 

ADA kiat mengoptimalkan sistem imun anak sejak masih dalam kandungan. Salah satu caranya yakni memastikan para wanita melakukan kontrol kehamilan teratur di bidan atau dokter.

Dokter spesialis anak dr Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K) memberikan salah satu kiat itu. Selama hamil, sambung dia dalam webinar kesehatan, Rabu (26/10), ibu juga harus mampu menjaga kebersihan diri dan mencegah infeksi. Apabila
terjadi infeksi, obati infeksi secara dini.

"(Ibu juga harus) Mendapatkan nutrisi lengkap seimbang, harus menghindari stres, wajib menghindari alkohol dan asap rokok," kata dia. Saat melahirkan, apabila tidak ada kontraindikasi medis, sebaiknya ibu memilih metode kelahiran normal atau secara pervaginam ketimbang caesar.

Pada bayi, penting untuk mendapatkan nutrisi terutama ASI secara eksklusif hingga enam bulan. Ini kemudian dilanjutkan makanan pendamping ASI dengan gizi lengkap dan seimbang hingga anak berusia dua tahun. "Yang tidak kalah penting dalam perkembangan sistem imun yakni vaksinasi," kata Molly.

Dia mengingatkan, apabila terjadi disregulasi atau gangguan sistem imun baik yang alami maupun yang didapat pada anak, semisal terjadi alergi, infeksi, ini akan memengaruhi perkembangan otak khususnya kognitif dan perilaku anak. Berbagai penelitian menunjukkan infeksi yang terjadi pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko gangguan autisme pada anak atau autism spectrum disorder (ASD). 

Merujuk studi, bila infeksi terjadi pada anak di awal kehidupan, khususnya satu tahun pertama, contohnya infeksi diare, ini merupakan faktor risiko gangguan kognitif pada anak. "Tidak ada ibu yang mengalami infeksi, anak mengalami infeksi. Ternyata anak-anak yang memiliki faktor risiko atau gejala alergi di awal masa kehidupannya berisiko mengalami gangguan perkembangan," kata Molly. 

Penelitian juga menunjukkan anak dengan penyakit alergi berisiko 30%-50% lebih tinggi memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yakni gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian atau konsentrasi. "Anak dengan ADHD cenderung memiliki gejala asma, rhinitis alergi, dermatitis atopi, dan konjungtivitas alergi yang semua merupakan kelompok penyakit alergi," tutur Molly. (Ant/OL-14)

Baca Juga

Dok. Creative Tribe

Kampanye Upcycling For Love Bantu Pembangunan Tempat Perlindungan Hewan Telantar

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Rabu 27 September 2023, 22:28 WIB
ketiganya berkolaborasi mengajak masyarakat untuk ikut berpartipasi membantu Natha Satwa mewujudkan tempat perlindungan yang lebih layak...
Ist

Kemenkes dan Takeda Kolaborasi Atasi Ancaman DBD dan Vaksinasi

👤Media Indonesia 🕔Rabu 27 September 2023, 21:54 WIB
Dari awal tahun sampai dengan minggu ke-33 tahun 2023 telah tercatat 57,884 kasus demam berdarah dengue dengan 422 kematian yang tersebar...
Ist

PSPP-UMJ Gelar Seminar Literasi Ekonomi Syariah Masyarakat Pesisir Perbatasan

👤Syarief Oebaidillah 🕔Rabu 27 September 2023, 21:06 WIB
Seminar ini diselenggarakan sekaligus dalam rangka diseminasi hasil riset pesisir perbatasan dan peluncuran konsorium studi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya