Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIABETES Melitus Tipe 1 (DM1) adalah kondisi serius di mana kadar glukosa darah meningkat terlalu tinggi karena tubuh tidak dapat membuat hormon insulin. Keadaan ini disebabkan oleh reaksi autoimun, di mana sistem pertahanan tubuh menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.
Akibatnya, tubuh hanya memproduksi sedikit insulin atau tidak sama sekali. Selain itu, kondisi genetik seseorang dan lingkungan juga menjadi penyebab dari DM 1.
Tipe ini tidak memandang usia dan umumnya dialami oleh anak-anak atau dewasa muda. International Diabetes Federation (IDF) Atlas 10th Edition 2021, mencatat ada sebanyak 1.211.900 anak-anak dan remaja di bawah umur 20 tahun diperkirakan menderita Diabetes Tipe 1 secara global.
Bahkan, diperkirakan ada sekitar 108.200 anak dan remaja di bawah 15 tahun terdiagnosis setiap tahun. Jumlah ini meningkat menjadi 149.500 jika rentang usianya mencapai di bawah 20 tahun.
Sedangkan di Indonesia pada tahun 2021, IDF menjelaskan bahwa prevalensi anak-anak dan remaja rentang umur 0-19 tahun dengan diabetes melitus tipe 1 tercatat ada sebanyak 8,580 anak, di mana angka ini naik dari 8,483 anak di tahun 2019.
Menurut dr. Faisal Al Bukkar, Sp.A, bahwa ada berbagai macam gejala umum dari Diabetes Melitus yang perlu kita ketahui dan juga dialami oleh anak-anak.
“Poliuria (sering buar air kecil), Polidipsi (sering merasa haus), Polifagia (banyak makan), berat badan menurun, dan merasa lemas,” tutur dr. Faisal pada Webinar Hari Anak Nasional 2022 “Tumbuh Kembang Optimal dengan Diabetes Melitus Tipe 1 yang diselenggarakan oleh mGanik Care, belum lama ini.
Selain itu, dr. Faisal menerangkan jika gejala-gejala tersebut dialami oleh anak, orang tua harus membawanya langsung ke dokter dan meminta untuk dilakukan tes glukosa darah.
“Tujuan pengobatan dan tatalaksana Diabetes Melitus Tipe 1 adalah untuk mencegah anak bebas dari gejala penyakit, terhindar dari komplikasi, mendukung dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta membantu dalam mengontrol metabolik yang baik tanpa menimbulkan hipoglikemia atau gula darah rendah,” ujar dr. Faisal.
Hal lain yang juga ditambahkan oleh dr. Faisal, selain rutin melakukan kontrol gula darah sehingga tetap terkendali, beliau mengarahkan bahwa anak perlu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya.
“Orang tua perlu mengarahkan anak dengan Diabetes Melitus untuk memenuhi asupan makanan bergizi,” ungkap dr. Faisal.
Dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, FINEM, AIFO-K, memaparkan bahwa peran orang tua sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Orang tua juga berperan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1.
“Anak perlu mendapatkan nutrisi sehingga mendapatkan gizi yang seimbang. Susunan beragam makanan sehari-hari yang dikonsumsi, mengandung zat gizi lengkap dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mempertahankan kesehatan dan berat badan ideal,” tambah dr. Christin dalam Webinar tersebut.
Untuk memenuhi gizi yang seimbang dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1, dr. Christin menjelaskan bahwa perlu menerapkan diet seimbang.
“Gizi seimbang dapat terpenuhi ketika kita melakukan diet yang seimbang juga. Mulai dari 50-55 persen karbohidrat, 10-15 persen protein, 30-35 persen minyak atau lemak, dan 4-5 porsi serat dari buah-buahan dan sayur-sayuran,” jelas dr. Christin.
Merespons terkait meningkatnya prevalensi Diabetes Melitus Tipe 1 pada anak di Indonesia, Jessica Rukmanto, Co-Founder mGanik Group mengatakan bahwa orang tua perlu mendukung dan membantu anak-anak dalam mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat.
Hal ini bertujuan untuk membantu mereka dalam menjalani pemulihan kesehatan serta tumbuh kembangnya. Lebih dari itu, mGanik turut memberikan dukungan terhadap anak-anak dalam memotivasi mereka untuk terus memiliki semangat dalam menjalani pemulihan dengan peluncuran video spesial “Hari Anak Nasional 2022” di kanal YouTube dan Instagram mGanik Group.
“Kami memahami bagaimana peran serta dari orang tua untuk membantu tumbuh kembang anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1, dalam memastikan kadar glukosa darah tetap terkontrol serta memenuhi gizi seimbang nya. Dukungan dari orang tua menjadi semangat tersendiri untuk anak-anak dapat tumbuh kembang secara optimal,” pungkas Jessica. (Medcom.id/H-2)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Monk fruit adalah pemanis alami bebas kalori yang cocok untuk penderita diabetes dan diet rendah gula. Simak manfaatnya sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan solusi manis sehat.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga sehat secara fisik dan mental, memiliki ketahanan terhadap tantangan global.
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved