Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Tenaga Pendidik Harusnya Bisa Deteksi Perundungan di Tasikmalaya 

Sri Utami
22/7/2022 14:16
Tenaga Pendidik Harusnya Bisa Deteksi Perundungan di Tasikmalaya 
Anggota DPR Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah.(MI/Susanto)

KEJADIAN perundungan yang mengakibatkan meninggalnya korban anak di Tasikmalaya Jawa Barat menambah daftar kedaruratan dan keharusan menciptakan sekolah ramah anak.

Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah mengatakan dengan kejadian tersebut maka patut dipertanyakan upaya yang selama ini dilakukan dalam menekan kejadian serupa.

Baca juga: Polisi Dalami Kasus Perundungan Anak di Tasikmalaya

"Ini bukan kejadian pertama artinya patut dipertanyakan sebetulnya apa yang sudah kita ajarkan di sekolah. Apakah hanya pengetahuan saja, sedangkan konsep pemecahan masalah, cinta kasih luput dari pengajaran kita," ungkapnya saat dihubungi, Jumat (22/7/2022).

Lulu menerangkan tindakan pelecehan seksual dan perundungan yang terjadi di dunia pendidikan (sekolah) telah menjadi ironi sejak lama. Padahal kejadian tersebut dapat dihindari atau dideteksi sejak dini melalui peran tenaga pendidik yang memiliki sensitifitas.

"Kemampuan guru atau pendidik melihat hal-hal seperti itu, mendeteksi perundungan, kekerasan seksual menjadi ujung tombak. Kemudian tidak ada lagi sikap pemakluman bahwa itu adalah kenakalan anak semata. Ini yang harus dievaluasi," tegasnya.

Di sisi lain, pemerintah yang menjadi penanggung jawab utama sistem pendidikan harus bisa melakukan reformasi pendidikan. Selain itu terhadap anak yang bermasalah dengan hukum juga tidak boleh diabaikan haknya termasuk hak mendapat pendidikan.

"Proses hukum bisa dilakukan menggunakan UU TPKS. Tapi saya harapkan akan ada pembelajaran, pembinaan karena masa depan mereka masih panjang. Jadi mereka lebih kepada rehabilitasi karena mereka juga menjadi korban sebetulnya dari informasi yang didapatkan dan dilihat," tukasnya.

Baca juga: SMPN 85 Jakarta Lockdown karena 2 Siswa Terpapar Covid-19

Sebelumnya, anak kelas 5 sekolah dasar (SD) berusia 11 tahun mengalami depresi kemudian meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SMC Tasikmalaya. Dia depresi setelah menjadi korban perundungan teman-temannya. Ia dipaksa menyetubuhi seekor kucing. Mirisnya lagi, saat korban menyetubuhi kucing itu direkam dan videonya disebarluaskan oleh teman-temannya. (Sru/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik