Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
STUDI Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencatat bahwa 24,4% balita di Indonesia berada dalam kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi (stunting). Artinya, satu dari empat balita mengalami permasalahan gizi kronis. Di sisi lain, pemerintah telah menentukan target prevalensi stunting pada angka 14% di tahun 2024.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bekerja sama dengan PT. Abbott Products Indonesia mendukung program pendidikan kesehatan dan nutrisi dalam upaya penurunan stunting di Indonesia.
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengukuran tumbuh-kembang secara teratur, intervensi gizi yang tepat, dan pemberdayaan institusi PAUD.
“Kami (Kemendikbud-Ristek) menyambut baik kerja sama ini dan sangat mengapresiasi PT. Abbott Products Indonesia yang secara bersama-sama mencari penyelesaian terhadap berbagai persoalan bangsa, termasuk terhadap kasus stunting,” terang Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Muhammad Hasbi , Sabtu (18/6).
Hasbi mengatakan stunting tidak hanya memberi dampak pada pertumbuhan fisik, melainkan juga menghambat perkembangan kognitif. Karena itu, lanjutnya, kekurangan gizi kronis, terutama di periode emas masa pertumbuhan, menjadi ancaman besar bagi kualitas sumber daya manusia yang berpotensi menurunkan daya saing bangsa di masa yang akan datang.
“Investasi pada usia dini merupakan investasi bernilai paling tinggi. Stunting adalah permasalahan multidimensional yang memerlukan kerja sama multipihak dalam upaya pencegahan dan intervensinya,” kata Hasbi.
Hasbi berharap kerja sama ini menjadi contoh dan acuan untuk sektor perusahaan lainnya agar bersama-sama dengan pemerintah dapat bahu-membahu menghadapi berbagai persoalan yang ada di Indonesia. “Terutama terkait dengan persoalan bagaimana meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan percepatan penurunan angka stunting,” ucapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT. Abbott Products Indonesia, Angelico Lagundi Escobar mengatakan bahwa malnutrisi merupakan permasalahan kesehatan universal yang sering terjadi pada anak-anak usia dini. “Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa nutrisi yang baik adalah fondasi dalam hidup sehat,” ujar Angelico.
Untuk itu, lanjut Angelico, PT Abbot Products Indonesia sudah lama fokus pada penerapan ilmu dan praktek dengan mengedukasi masyarakat dalam membuat akses nutrisi yang baik kepada seluruh masyarakat di seluruh dunia. “Ini merupakan salah satu bagian dari komitmen kami (PT. Abbott) dalam program kesehatan berkelanjutan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kesehatan anak-anak, yang terdata kurang lebih 300 juta di seluruh dunia selama dekade terakhir,” tuturnya.
Dalam kerja sama ini, PT Abbott Products Indonesia menyediakan alat ukur dan tips nutrisi sehat untuk menolong orang tua agar dapat mengidentifikasi masalah mengenai nutrisi dan membantu bagaimana mendapatkan nutrisi yang baik. Sejauh ini progres yang siginifikan dengan program ini sudah dapat dilihat dan mendapatkan dampak positif. Sesuai data yang diterima, sekitar 79% orang tua sudah mendapatkan tolok ukur dan dapat mengenali tanda-tanda stunting terhadap anak-anak dan mengambil aksi.(H-1)
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Antara 25%–50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang, yang dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Orangtua korban baru mengetahui selama ini baby sitternya suka memukul dan menganiaya anaknya.
Orangtua bisa mengajarkan anak yang sudah berusia di atas 2 tahun untuk membuang ingusnya sendiri.
MEMBELI sepatu untuk balita bisa menjadi hal yang menantang. Tak jarang, sepatu balita yang dibelikan orangtuanya kebesaran atau kekecilan.
Prudential menerbitkan produk asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya milenial dan generasi Z (gen Z).
BCA tidak hanya mengajak generasi muda untuk berkontribusi secara nyata bagi masyarakat, tetapi juga menanamkan nilai kepemimpinan, kreativitas, dan kepedulian sosial.
Generasi muda memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan ekonomi bangsa. Namun, tanpa pemahaman yang tepat mengenai investasi, mereka dapat terjebak dalam investasi bodong
PT Bank Negara Indonesia (BNI) memberikan literasi keuangan kepada para mahasiswa melalui sebuah diskusi bertema Cerdas Mengatur Keuangan untuk Gen Z.
JIKA Anda baru saja mengetahui tentang Generasi Alfa, bersiaplah untuk generasi anak-anak baru yang akan memulai debutnya pada 1 Januari 2025. Generasi Beta akan mulai hadir pada 2025.
BAYI yang lahir di tahun baru, dan selama 14 tahun berikutnya, akan menjadi generasi terbaru yaitu Generasi Beta. Para anggotanya akan menjelajahi lanskap digital baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved