Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
MINYAK sawit ternyata tidak hanya bisa dikonsumsi sebagai bahan kebutuhan dapur untuk memasak atau menggoreng makanan. Namun ia memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Dosen Program Studi Gizi Universitas Binawan Jakarta Rizqiawan, S.Gz, M.Si menjelaskan bahwa minyak sawit merah menekan potensi risiko penyakit kanker dan tumor. "Minyak sawit merah memiliki kandungan karotenoid dan tokoferol serta komposisi asam lemak yang seimbang sehingga dapat berperan sebagai antioksidan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (26/3).
Uji coba kepada pria dewasa yang mengalami dislipidemia (kondisi kadar lemak dalam darah meningkat yang berisiko penyebab penyakit jantung dan stroke). Mereka diberikan kue kering yang diolesi minyak sawit merah.
Menurut dia, hasilnya menurunkan kolesterol total, LDL-C, MDA, dan LDL teroksidasi serta meningkatkan aktivitas enzim SOD serum secara nyata. Kue kering yang diolesi minyak sawit merah juga diberikan pada penderita tumor jinak payudara selama delapan minggu.
Baca juga: Studi: Konsumsi Pemanis Buatan terkait dengan Risiko Kanker
Penelitian yang dilakukan pada 2020 ini terbukti dapat meningkatkan kadar SOD (antioksidan meningkat), menurunkan kadar TNF-alpha, dan 8-isoprostan serum, serta terjadi pengecilan ukuran tumor payudara secara signifikan. "Isu sawit sebagai penyebab kanker dan tumor dapat di-counter dengan berbagai riset yang dilakukan terutama minyak sawit merah. Selain itu, minyak sawit merah membantu menanggulangi kekurangan vitamin A yang penting bagi tumbuh kembang anak," katanya. (Ant/OL-14)
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang.
Menurut Senior Consultant Medical Oncology di Parkway Cancer Centre, Dr Richard Quek, terdapat lebih dari 70 subtipe sarkoma yang dikenal saat ini.
Asap ganja memiliki kandungan kompleks yang terdiri dari tetrahydrocannabinol (THC) yang menciptakan efek euforia, partikel halus, serta zat karsinogen yang juga terdapat dalam tembakau.
Di tengah perjuangan melawan kanker, kekuatan bukan hanya berasal dari terapi medis, tetapi juga dari dukungan emosional dan hubungan yang bermakna dengan komunikasi empatik.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, meningkatnya peradangan, dan terganggunya ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama membantu sel kanker.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Kasus Raya, anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing menunjukkan standar kebersihan di masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved