Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Waspada Peredaran Kopi Ilegal dari Bogor dan Bandung

Ferdian Ananda Majni
04/3/2022 15:42
Waspada Peredaran Kopi Ilegal dari Bogor dan Bandung
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito di Kantor BPOM, Jakarta, Senin (10/1/2022).(Antara)

KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengatakan, pihaknya menemukan fasilitas produksi pangan ilegal dan bahan baku yang dibuat secara terlarang bahkan telah distribusikan kepada masyarakat.

"Kami telusuri dan kami temukan produksi secara ilegal, juga produk pangan dalam bentuk kopi yang mengandung sildenafil dan parasetamol,” kata dalam konferensi pers hasil operasi penindakan produk ilegal secara virtual Jumat (4/3/2022).

Baca juga: Perempuan Lintas Profesi Terus Dorong Permodalan untuk UMKM

Dia menyebut barang bukti bahan produksi masing-masing, bahan baku parasetamol dan sildenafil lebih dari 30 kilogram, bahan baku ruahan atau setengah jadi, lebih dr 5 kilogram.

"Ditemukan pada kapsul, bahan kemasan lain-lain. Alat produksi sederhana yang tak memenuhi cara produksi produk yang baik," ujarnya.

Produk jadi pangan olahan mengandung bahan kimia obat terdiri dari 15 jenis dengan total 5.800 kemasan, dan obat tradisional mengandung bahan kimia obat terdiri dari 36 jenis dengan total 18.200 kemasan.

"Barang bukti ini berupa obat tradisional dan pangan berupa kopi dengan berbagai merek. Jadi ini diproduksi di wilayah Bandung dan Bogor," terangnya.

Dia menambahkan risiko konsumsi obat-obatan itu bisa berdampak pada gangguan jantung, gangguan hati dan berpengaruh pada alat reproduksi bagi siapapun yang mengkonsumsi produk tersebut.

"Bahkan bisa menyebabkan penyakit kanker hingga kematian," lanjutnya.

Baca juga: Pemulihan Dampak Bencana Harus Ditingkatkan agar Derita Korban tidak Berkepanjangan

Penny menegaskan, penindakan itu sebagai upaya bersama dalam membangun masyarakat yang sehat, bangsa yang berkualitas, kuat, dan berdaya saing.

"Tentunya apa yang kita masukan ke dalam badan kita, itu sangat penting dalam membangun masyarakat yang sehat jadi dibutuhkan kerjasama komponen bangsa, semua bertanggung jawab hanya menjual produk yang memenuhi standar legal dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya," pungkasnya. (Fer/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya