Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemulihan Dampak Bencana Harus Ditingkatkan agar Derita Korban tidak Berkepanjangan

Mediaindonesia.com
04/3/2022 14:25
Pemulihan Dampak Bencana Harus Ditingkatkan agar Derita Korban tidak Berkepanjangan
Anak-anak mewarnai gambar saat mengikuti kegiatan trauma healing di Desa Curug Panjang, Lebak, Banten, Selasa (1/3/2022).(Antara/Muhammad Bagus Khoirunas.)

BENCANA alam semakin sering terjadi di Tanah Air. Manajemen pemulihan dampak bencana harus terus ditingkatkan agar penderitaan masyarakat terdampak tidak berkepanjangan. 

"Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan erupsi gunung berapi yang berdampak pada kehilangan tempat tinggal bagi para korban, harus menjadi perhatian bersama," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/3). 

Data dari laman resmi BNPB sejak 1 Januari 2022 hingga 24 Februari 2022 menyebutkan akibat sejumlah bencana seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang pasang dan abrasi, serta gempa bumi di berbagai daerah di Indonesia tercatat korban 25 orang meninggal dunia, 1 hilang, 1,071 juta orang menderita dan mengungsi, serta 106 luka-luka. Sedangkan properti yang dinyatakan terdampak dan mengalami kerusakan akibat sejumlah bencana itu sejumlah 14.262 rumah. 

Baru dua bulan pada 2022 berjalan, ujar Lestari, lebih dari satu juta jiwa harus mengungsi akibat bencana alam dan lebih dari 14 ribu rumah rusak. Kondisi tersebut, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus mendapat perhatian serius para pemangku kepentingan di pusat dan daerah. 

Dengan kondisi di kawasan Nusantara yang rawan bencana alam, imbuhnya, potensi bertambahnya korban jiwa dan kehilangan tempat tinggal akan sangat besar. Karenanya, para pemangku kepentingan, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus segera melakukan upaya pemulihan dampak bencana yang ada.

Baca juga: Tingkatkan Mekanisme Penyelenggaraan yang Aman untuk Menyerap Setiap Potensi Wisata

Menurut Rerie, perlu disepakati satu mekanisme baku antara pemangku kepentingan di pusat dan daerah untuk pemulihan dampak bencana, agar perbaikan hunian atau relokasi hunian di lapangan dapat segera dilakukan pascabencana terjadi.
Manajemen pemulihan yang terpadu, tegasnya, sangat diperlukan dalam menangani dampak bencana alam agar masyarakat terdampak dapat segera beraktivitas seperti sedia kala dan lebih produktif. Sebagai bentuk pencegahan, tambah Rerie, dibutuhkan mitigasi bencana yang terpadu sehingga pengetahuan masyarakat terhadap ancaman bencana dan penataan ruang di setiap daerah mampu menekan jumlah korban bila terjadi bencana alam. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya