Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Virus Epstein-Barr Penyebab Utama Penyakit Multiple Sclerosis

Mediaindonesia.com
15/1/2022 13:32
Virus Epstein-Barr Penyebab Utama Penyakit Multiple Sclerosis
Penderita multiple sclerosis.(AFP/Lindsey Parnaby.)

MULTIPLE sclerosis (MS), penyakit neurodegeneratif yang tidak dapat disembuhkan dan memengaruhi sekitar 2,8 juta orang di dunia, sebagian besar didorong oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Ini diungkapkan makalah baru oleh para peneliti Harvard.

Temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Science minggu ini, tampaknya menyelesaikan hipotesis lama tetapi sulit dibuktikan. Itu disambut oleh para ahli luar yang mengatakan perhatian sekarang harus beralih ke pencegahan dan pengobatan.

"Ini studi pertama yang memberikan bukti kuat tentang kausalitas," kata Alberto Ascherio, seorang profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard Chan School dan penulis senior studi tersebut, dalam pernyataannya.
"Ini langkah besar karena menunjukkan bahwa sebagian besar kasus MS dapat dicegah dengan menghentikan infeksi EBV dan menargetkan EBV dapat mengarah pada penemuan obat untuk MS."

EBV ialah virus herpes yang dapat menyebabkan mononukleosis menular--terkadang disebut penyakit berciuman --dan tetap berada di inang selama hidup mereka. MS merupakan penyakit inflamasi kronis yang menghancurkan selubung mielin yang melindungi neuron di otak dan sumsum tulang belakang sehingga menyebabkan masalah dengan penglihatan, keseimbangan, dan mobilitas.

Gagasan hubungan antara keduanya telah dieksplorasi selama bertahun-tahun, tetapi sulit untuk ditetapkan secara pasti. Sebagiannya karena EBV sangat umum, mencapai sekitar 95% orang dewasa, dan gejala MS mulai berkembang satu dekade setelah infeksi.

Untuk mempelajari pertanyaan tersebut, para peneliti mengamati lebih dari 10 juta orang dewasa muda yang bertugas aktif di militer AS selama periode 20 tahun dan mengidentifikasi 955 yang didiagnosis dengan MS selama masa dinas mereka. Mereka menganalisis sampel serum darah yang diambil setiap dua tahun, menentukan status EBV tentara pada saat sampel pertama, dan hubungan antara infeksi EBV dan onset MS.

Mereka menemukan bahwa risiko MS meningkat 32 kali lipat setelah infeksi EBV, tetapi tidak ada peningkatan untuk infeksi virus lain. Tingkat protein yang disebut rantai ringan neurofilamen, biomarker MS yang terkenal, meningkat hanya setelah MS. Penulis dapat menunjukkan bahwa temuan mereka tidak dapat dijelaskan oleh faktor risiko lain.

Menulis dalam komentar terkait di jurnal yang sama, William Robinson dan Lawrence Steinman dari Universitas Stanford mengatakan karena setiap orang terinfeksi EBV tetapi hanya sedikit orang yang mengembangkan MS, faktor genetik menjadi penanda tambahan untuk MS setelah pemicu awal. Mereka juga mencatat beberapa hipotesis tentang cara EBV menyebabkan MS. 

Itu termasuk bahwa beberapa protein virus mungkin meniru selubung mielin yang menyebabkan sistem kekebalan menyerangnya. Gagasan lain yaitu bahwa EBV mungkin mengubah sel kekebalan tertentu, yang disebut sel B, melawan inang.

Baca juga: Es Greenland Mencair Ekstrem Perbesar Risiko Banjir Global

Ascherio, penulis studi baru, menyimpulkan, "Saat ini tidak ada cara untuk mencegah atau mengobati infeksi EBV secara efektif, tetapi vaksin EBV atau menargetkan virus dengan obat antivirus khusus EBV pada akhirnya dapat mencegah atau menyembuhkan MS." Moderna memulai uji klinis vaksin mRNA EBV bulan ini menjadi perkembangan yang semakin penting mengingat temuan baru tersebut. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya