Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Kejar Penurunan Angka Stunting, BKKBN Jajaki Kerja Sama Internasional

Atalya Puspa
13/12/2021 15:10
Kejar Penurunan Angka Stunting, BKKBN Jajaki Kerja Sama Internasional
Ilustrasi(Istimewa)

BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah ditunjuk menjadi koordinator penanganan stunting nasional oleh Presiden Joko Widodo. Berkaitan dengan itu, berbagai upaya mulai digencarkan oleh BKKBN untuk mencapai target angka stunting 14% pada 2024, salah satunya dengan Ambassador Talk, yakni menjajaki kerja sama Indonesia dengan berbagai negara untuk mempercepat penurunan angka stunting.

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Rizal Damanik berharap, dengan adanya agenda tersebut, diharapkan negara-negara memberikan sumbangsihnya dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

"Kami berharap agar negara-negara dapat berkontribusi dalam melakukan akselerasi pengurangan stunting melalui kolaborasi business to business yang menyasar pada remaja, ibu hamil, ibu melahirkan dan balita. Kami membutuhkan kontribusi produk bergizi, suplemen, makanan pendamping, dana, edukasi dan monitoring," kata Rizal dalam acara Review on Potential International Collaboration in the Field of Family Developement, Population and Family Planning yang diselenggarakan secara virtual, Senin (13/12).

Adapun, acara tersebut dihadiri oleh duta besar dari Republik Mozambik, Jepang, Belanda, Prancis, Finlandia dan Denmark. Pada kesempatan tersebut, Rizal memaparkan saat ini Indonesia sedang mengupayakan berbagai masalah khususnya di bidang kesehatan, termasuk percepatan pencegahan stunting. Berdasarkan Global Nutrition Report (2018), prevalensi stunting di Indonesia ada pada urutan ke 108 dari 132 negara, menjadikan Indonesia sebagai prevalensi tertinggi ke-2 (setelah Kamboja) di Kawasan Asia Tenggara”, jelas Damanik.

Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia, angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 37,2% pada 2013 menjadi 30,18% pada 2018. Namun, prevalensinya masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang berada di 20%.

Ia juga menekankan bahwa isu stunting di Indonesia merupakan salah satu prioritas nasional yang tertuang dalam Agenda Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020 - 2024. Ditekankan pada kebijakan konvergen untuk meningkatkan akses dan kualitas intervensi gizi yang spesifik dan sensitif.

"Fokus wilayah penyebarluasan dilakukan secara bertahap hingga menjangkau seluruh kabupaten/kota pada tahun 2024. Kebijakan konvergen ini merupakan pendekatan lintas sektor yang melibatkan 24 sektor pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta dan lain-lain," tambah dia.

Melalui mandat yang disampaikan Presiden Joko Widodo, Indonesia harus menurunkan angka stunting sebesar 2,7% setiap tahun.

Rizal menegaskan target tersebut tidak akan tercapai tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai sektor dan multi pihak untuk mencapai target tersebut dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Indonesia siap bekerja sama dalam mengatasi masalah-masalah tersebut dengan semua mitra untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.

“Salah satunya adalah bekerjasama dengan berbagai negara yang bertujuan diantaranya untuk memperkuat kolaborasi antara BKKBN dan Denmark, mengembangkan kerjasama terkait percepatan pencegahan stunting dan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, negara-negara menyambut baik peluang kerja sama Indonesia untuk mempercepat penurunan angka stunting. The Deputy Ambassador Royal Danish to Indonesia mengungkapkan, Indonesia memiliki angka yang ambisius untuk permasalahan stunting di Indonesia.

Denmark sendiri telah melakukan program-program yang dimulai merawat bayi dengan berfokus pada ibu. Otoritas Kesehatan Denmark bekerjasama dengan Danish Veterinary and Food Administration telah mengembangkan pedoman tertulis yang difasilitasi bagi wanita untuk fokus pada kesejahteraan wanita sebelum, selama dan setelah melahirkan.

"Kami akan senang membantu Indonesia, apapun bisa kami lakukan untuk kesuksesan Indonesia demi mencetak generasi mendatang. Saya sangat senang dengan kerja sama ini dan berharap di masa depan dapat terus melanjutkannya," ucap dia. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik