Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Orang Tua Lepas Tanggungjawab Penyebab Meningkatnya Pernikahan Anak di Tengah Pandemi

M. Iqbal Al Machmudi
15/11/2021 13:25
Orang Tua Lepas Tanggungjawab Penyebab Meningkatnya Pernikahan Anak di Tengah Pandemi
PENDIDIKAN ANAK: Psikolog Seto Mulyadi menjadi pembicara dalam diskusi Pendidikan yang diadakan oleh DPP Garnita Malahayati NasDem di Jakar(MI/ M Irfan)

PSIKOLOG Anak Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto menilai perkawinan anak yang terjadi selama pandemi covid-19 dikarenakan terjadinya pembiaran oleh orang tua sehingga anak tidak mendapatkan bimbingan dan pengawasan.

"Suatu tindak kejahatan kekerasan, penelantaran, pembiaran terjadi selain dari niat jahat pelakunya juga karena adanya kesempatan. Pernikahan anak terjadi karena terbukanya peluang kesempatan ini," kata Kak Seto di Gedung LLDIKTI Wilayah III, Jakarta Timur, Senin (15 /11). Di kesempatan tersebut Kak Seto menerima Surat Keputusan dari Kemendikbud-Ristek untuk jabatan Profesor sebagai dosen fungsional.

Kak Seto juga menilai maraknya perkawinan anak disebabkan karena lepasnya tanggungjawab orang tua dan karena ekonomi yang membiarkan anak menikah dengan orang yang memiliki jabatan, kedudukan, atau ekonomi yang lebih mapan. "Dalih yang digunakan selalu untuk mendukung perekonomian keluarga dan sebagainya ini terkait dengan masalah ketidakpedulian pada anak atau perlindungan anak," ujarnya.

Sehingga mengaktifkan lembaga RT dan RW bisa menjadi solusi terdekat untuk mencegah pernikahan anak terjadi di lingkup sekitar. Karena jika hanya mengandalkan KPAI atau LPAI maka membutuhkan waktu dan sangat jauh. "Jadi dibentuk seksi perlindungan anak ditingkat RT dan RW terlebih dahulu. Melihat realitasnya orang tua menghalalkan segala cara dan tanpa sadar mengeksploitasi anaknya sendiri seperti kasus pengemis manusia silver yang mencat tubuh anaknya untuk mengemis," kata laki-laki berumur 70 tahun tersebut.

Hal itu terjadi karena anak dibiarkan dan dinilai mengundang rasa simpati atau empati justru anaknya yang menjadi korban. Sehingga banyak sekali kekerasan pada anak meningkat dan perceraian pada anak juga meningkat ini semua terjadi karena terlanggarnya hak-hak anak. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya