Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KONGRES Wanita Indonesia (Kowani) meneguhkan komitmen untuk ikut berperan menurunkan angka stunting di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo saat menjadi narasumber dalam Webinar Sosialisasi Gerakan Ibu Bangsa Untuk Penurunan Stunting.
"Kowani berkomiten berperan aktif mendukung dan bantu pemerintah penurunan angka kematian ibu dan bayi serta keselamatan ibu hamil," kata Giwo.
Menurutnya, komitmen itu berawal dari keprihatinan tingginya angka stunting di Indonesia. Apalagi saat pandemi Covid-19, diprediksi angka stunting bertambah.
Giwo mengatakan, Kowani akan berperan mensukseskan target dari Presiden Joko Widodo yang meminta agar angka stunting di Indonesia diturunkan menjadi 14 persen pada 2024. Salah satunya dengan membuat Gerakan Ibu Bangsa Untuk Penurunan Stunting.
“Stunting bukan cuma berpengaruh kepada tumbuh fisik anak. Tapi juga perkembangan otak terhambat dan mengurangi kemampuan sekolah pada masa pertumbuhan. Hingga berpengaruh pada kualitas generasi penerus dan sumber daya manusia," kata Giwo.
Baca juga : IDAI Wanti-Wanti Orang Tua Pantau Kemunculan KIPI Setelah Anak Divaksin
Giwo menjelaskan, langkah yang akan dilakukan Kowani membantu mencapai target Presiden adalah dengan turun langsung mengajak ibu-ibu berperan serta. Lebih lanjut Giwo juga mengajak peran serta dan kesadaran masyarakat untuk menekan angka stunting.
"Upaya ini menjadi taruhan anak bangsa yang merupakan aset negara," kata Giwo.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Kowani berperan mengejar target penurunan angka stunting 14 persen di 2024 mendatang.
"Terima kasih Kowani, saya berharap kehadiran ibu bangsa ditengah keluarga dan masyarakat akan beri energi positif dan menurutnkan stunting dengan cepat," kata Hasto.
Menurutnya, BKKBN akan memberikan pendampingan dengan 3 unsur, yaitu PKK, bidan dan kader. "Bersama Kowani kami akan bekerjasama turunkan angka stunting," kata Hasto. (RO/OL-7)
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
ANGKA prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda bahwa reproduksi perempuan dalam kondisi baik, dan tubuh secara keseluruhan dalam keadaan sehat.
Seiring dengan pertambahan usia pada perempuan serta kehamilan mampu menyebabkan penurunan kekuatan otot panggul dalam menopang organ-organ vital.
Perjuangan perempuan Indonesia hari ini ialah kelanjutan dari jejak-jejak lokal yang pernah berjaya, tapi kini dibingkai dalam ideologi negara, yaitu Pancasila.
BRInita merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI Peduli yang berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian lingkungan.
POTENSI perempuan di sejumlah sektor harus mampu ditingkatkan melalui berbagai upaya pemberdayaan sebagai bagian dari langkah mengakselerasi pembangunan nasional.
Pada tahun ini, peringatan Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional mengangkat tema Dalam Solidaritas Kita Melawan: Perjuangan Kita, Hak Kita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved