Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi Minta Pemda Tetap Waspada Meski Covid-19 Menurun

Dhika kusuma winata
20/8/2021 15:36
Jokowi Minta Pemda Tetap Waspada Meski Covid-19 Menurun
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi door to door(ANTARA FOTO/Setpres-Agus Suparto)

PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan pemerintah daerah untuk tetap berhati-hati dan waspada meskipun angka kasus aktif covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) kini relatif menurun. Hal itu disampaikannya saat memberi pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Jawa Timur.

"BOR-nya turun, kasus aktif turun. Tapi saya minta, tetap minta semuanya hati-hati. Waspada mengenai yang namanya covid-19 ini jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak," ucap Presiden di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun, Kamis (19/8).

Presiden meminta semua kepala daerah serta pemangku kepentingan di Jawa Timur bertanggung jawab terus memantau wilayahnya masing-masing. Presiden Jokowi juga meminta Pangdam dan Kapolda  menggerakkan unsur di bawahnya mengurusi tempat isolasi terpadu (isoter) bagi masyarakat yang terpapar.

"Kurangi yang isoman (isolasi mandiri), ditarik ke isolasi yang terpusat. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran (covid-19)," imbuhnya.

Kemudian, Jokowi juga meminta agar vaksinasi dipercepat dan meminta seluruh bupati/wali kota segera menghabiskan stok vaksin. Sepaniang Agustus ini, Indonesia akan kedatangan sedikitnya 72 juta dosis vaksin dan pada September akan mendapat 70 juta dosis vaksin.

Baca juga: Pemerintah Percepat Vaksinasi Covid-19 untuk Penyandang Disabilitas

"Yang biasanya itu sebulan hanya 8 juta (dosis vaksin), 10 juta (dosis vaksin), selama tujuh bulan kita hanya dapat 68 juta (dosis vaksin). Berarti per bulan kira-kira hanya 10 juta (dosis vaksin). Ini 72 (juta dosis vaksin), 70 juta (dosis vaksin), sehingga cepat habiskan," ujarnya.

Presiden, juga menyoroti tingginya angka kematian di Jawa Timur yang mencapai 7,1%. Beberapa kemungkinan penyebab tingginya angka kematian antara lain karena warga yang isoman tidak segera dibawa ke isoter. Selain itu, mereka yang bergejala berat juga kerqp terlambat dibawa ke rumah sakit.

"isolasi terpusat itu betul-betul menjadi kunci, baik untuk penyebaran, juga untuk menekan angka kematian. Di saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah berat," ucap Jokowi.

Presiden juga meminta agar pemerintah daerah, TNI, dan Polri mengerti betul detail di lapangan terkait penanganan covid-19. Dengan menguasai kondisi di lapangan, langkah antisipasi dan respons yang tepat terhadap perubahan situasi bisa segera dilakukan.

"Jangan sampai kita enggak tahu posisinya, kemudian virusnya masuk, baru kita grobyakan. Ini jangan sampai terjadi," katanya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya