Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

RS Polri Tetap Optimal Layani Masyarakat di Tengah Keterbatasan

Rahmatul Fajri
11/7/2021 20:14
RS Polri Tetap Optimal Layani Masyarakat di Tengah Keterbatasan
Petugas pemulasaraan mengangkat peti mati jenazah terkonfirmasi positif covid-19 di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (12/1/2020)(MI/RAMDANI)

Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati Brigjen Asep Hendra mengatakan pihaknya tetap melayani masyarakat dengan semaksimal mungkin meski berada di tengah situasi dan kondisi yang penuh keterbatasan.

Kondisi ruang perawatan dan unit perawatan intensif atau ICU yang mulai sesak, ditambah obat-obatan dan alat kesehatan yang tersisa, pihaknya tetap memberikan perawatan optimal kepada masyarakat terpapar covid-19.

"Banyak masyarakat yang kena covid-19 susah cari rumah sakit rujukan, kami terima semua. Dengan semua keterbatasan, kami tetap memberikan obat-obatan agar semua bisa sembuh," kata Asep, kepada Media Indonesia, Minggu(11/7).

Baca juga: Presiden Ajak Masyarakat Berdoa Pandemi Segera Berakhir

Asep mengatakan hingga saat ini tercatat hampir 500 pasien covid-19 yang dirawat di RS Polri. Ia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menambah 25 ruang perawatan transisi sebagai antisipasi terbatasnya ruangan Instalasi Gawat Darurat. Ia mengatakan nantinya ruang perawatan transisi untuk melayani pasien covid-19 yang perlu mendapatkan penanganan pertama.

"Mulai besok kita operasikan ruang perawatan transisi untuk pasien yang butuh perawatan, monitoring. Kita berikan agar perawatan lebih nyaman," ujarnya.

Selain itu, Asep menyatakan pihaknya saat ini juga memiliki keterbatasan tenaga kesehatan. Ia mengatakan sejauh ini sudah banyak yang bertumbangan karena terpapar covid-19. Bertugas di zona risiko tinggi membuat tenaga kesehatan rentan terpapar covid-19. Selain itu, klaster keluarga juga menjadi penyebab tenaga kesehatan terpapar covid-19. Imbasnya, kata ia, pelayanan kesehatan menjadi terganggu.

"Kalau dulu 100%, sekarang kita bisa bilang tinggal 75% sampai 85% yang bertugas. Yang terpapar covid-19 tetap kita berikan perawatan yang terbaik dan alhamdulilah kita juga mendapatkan bantuan dari Polri dan pihak ketiga," kata Asep.

Baca juga: Vaksinasi Harian Tak Konsisten, Pakar: Pemerintah Belum Siap PTM

Lebih lanjut, Asep meminta dukungan kepada masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama bergandengan tangan, saling mendukung, dan saling percaya agar pandemi covid-19 ini segera berakhir. Ia meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mengurangi mobilitas pada saat PPKM darurat ini. Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi yang disediakan oleh pemerintah. Ia mengatakan vaksinasi telah terbukti menurunkan risiko kematian karena covid-19.

"Terus terang ada datanya, hampir atau sebagian besar yang meninggal, karena covid-19 itu belum divaksin. Yang divaksin itu meninggal memang ada komorbid atau penyakit penyerta yang parah. Artinya, divaksin itu ternyata mengurangi risko kematian," kata Asep. 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya