Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PARA ilmuwan telah mengonfirmasi penemuan spesies dinosaurus baru di Australia, salah satu yang terbesar ditemukan di dunia, lebih dari satu dekade setelah peternak sapi pertama kali menemukan tulang hewan tersebut.
Sauropoda pemakan tumbuhan hidup pada periode Kapur antara 92 juta dan 96 juta tahun yang lalu ketika Australia melekat pada Antartika, menurut sebuah makalah penelitian yang diterbitkan pada Senin (7/6).
Ahli paleontologi memperkirakan dinosaurus itu mencapai ketinggian 5-6,5 meter di pinggul dan panjang 25-30 meter, membuatnya sepanjang lapangan basket dan setinggi gedung dua lantai.
Temuan itu merupakan spesies baru dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan di Australia dan menempatkannya dalam lima besar di dunia, bergabung dengan kelompok elit titanosaurus yang sebelumnya hanya ditemukan di Amerika Selatan.
"Penemuan seperti ini hanyalah puncak gunung es," kata kurator dan paleontolog Museum Queensland, Scott Hocknull.
Ahli paleontologi telah menamai sauropoda itu Australotitan cooperensis, menggabungkan "titan selatan" dengan nama sungai di dekat tempat tulang-tulang makhluk itu ditemukan pada 2006 di sebuah peternakan sapi di Eromanga, Negara Bagian Queensland.
Konfirmasi spesies baru menandai perjalanan panjang tujuh belas tahun untuk pertama kali menggali dan kemudian membandingkan tulang belulang "Cooper", sebagai dinosaurus yang lebih dikenal secara informal, dengan temuan lain.
Baca juga: Ini Ternyata Penyebab Punahnya Dinosaurus
Tulang dinosaurus sangat besar, berat dan rapuh, dan disimpan di museum di seluruh dunia, membuat studi ilmiah menjadi sulit.
Tim dari Museum Sejarah Alam Eromanga dan Museum Queensland menggunakan teknologi digital baru untuk pertama kalinya untuk memindai secara tiga dimensi setiap tulang untuk perbandingan.
"Untuk memastikan Australotitan adalah spesies yang berbeda, kami perlu membandingkan tulangnya dengan tulang spesies lain dari Queensland dan secara global. ni adalah tugas yang sangat panjang dan melelahkan," kata Hocknull.
Robyn Mackenzie, yang sedang menggembalakan ternak bersama suaminya Stuart di tanah milik mereka ketika mereka menemukan tulang-belulang itu, mendirikan Museum Sejarah Alam Eromanga untuk menampung temuan itu.
Sebuah petak penemuan lebih lanjut dari kerangka dinosaurus di daerah itu, bersama dengan rak batu yang diyakini sebagai jalur sauropoda, masih menunggu studi ilmiah penuh.
"Palaeo Tourism telah berkembang pesat secara global sehingga kami mengharapkan banyak minat internasional ketika perbatasan kami dibuka kembali," kata Mackenzie, yang sekarang menjadi ahli paleontologi lapangan.
Hocknull mengatakan spesimen dinosaurus yang lebih besar sedang menunggu untuk ditemukan, mengingat sauropoda pemakan tumbuhan umumnya dimangsa oleh theropoda besar.
"Kami telah menemukan beberapa dinosaurus theropoda kecil di Australia ... tetapi itu tidak akan mengganggu Australotitan, yang menunjukkan bahwa ada dinosaurus pemangsa yang sangat besar di suatu tempat. Kami hanya belum menemukannya," ujar dia.(Ant/OL-4)
Ilmuwan mengidentifikasi Pulaosaurus qinglong merupakan dinosaurus bertubuh kecil asal Tiongkok yang hidup 160 juta tahun lalu.
Sejak fosilnya ditemukan, Diplodocus—dinosaurus berleher panjang dari zaman Jurassic—telah membangkitkan rasa ingin tahu ilmuwan sekaligus memikat publik.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa dinosaurus mungkin tidak mengalami penurunan populasi sebelum asteroid datang untuk menghancurkan mereka 66 juta tahun yang lalu.
Para ilmuwan menemukan spesies dinosaurus baru bernama Khankhuuluu mongoliensis, dijuluki “pangeran naga”.
Ilmuwan menemukan isi perut fosil sauropoda Diamantinasaurus matildae, mengungkap pola makan herbivora dan sistem pencernaan berbasis fermentasi yang mirip gajah modern.
Hadrosaurus, yang dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek, bukan hanya sekadar pemakan tumbuhan, tetapi juga hewan sosial yang berinteraksi dalam kelompok-kelompok berdasarkan usia.
Fosil terror bird setinggi 2,7 meter di Kolombia menunjukkan jejak gigitan caiman purba Purussaurus neivensis.
Sekitar 160 juta tahun lalu, seekor dinosaurus kecil berayun di antara pepohonan purba di Tiongkok dengan sayap mirip kelelawar
Mahasiswa paleontologi Inggris menemukan fosil rahang mamalia purba berusia 145 juta tahun dengan gigi tajam seperti pisau.
Penemuan jejak cakar fosil di Victoria, Australia, menunjukkan kelompok amniota telah hidup di darat 35 juta tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya.
Dinosaurus yang jadi korban diidentifikasi sebagai Psittacosaurus, hewan herbivor seukuran anjing besar sedang diserang oleh Repenomamus robustus, hewan mirip luak, seeokor mamalia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved