Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Bank Sampah Tingkatkan Ekonomi Keluarga Penerima Manfaat PKH

Suryani Wandari
28/4/2021 10:50
Bank Sampah Tingkatkan Ekonomi Keluarga Penerima Manfaat PKH
Pekerja menggunakan mesin untuk mencacah limbah gelas plastik di Rumah Pengolahan Sampah Citra (RPSC), Cisarua, Bogor, Senin (29/3/2021).(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

Taraf perekonomian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) meningkat, berkat pengelolaan bank sampah yang dilakukan penerima PKH di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Sumatra Utara.

Bank Sampah di Kecamatan Tampahan sendiri merupakan hasil kerja sama dengan Bank Sampah Induk IAS (Indah, Asri, Senyum) Toba Kecamatan Balige yang telah memiliki tiga unit bank sampah yang melayani 17 desa dan kelurahan. Yakni di Kelurahan Pardede Onan, Desa Tambunan Lumban Pea, dan Desa Silalahi Pagar Batu.

“Dengan banyaknya Bank Sampah Unit, pengelolaan sampah anorganik akan semakin baik dan bahkan memberikan dampak positif bagi keuangan Keluarga Penerima Manfaat PKH,” kata Plt. Koordinator PKH Kabupaten Toba Rammen Andino Sinaga, pada Selasa (27/4).

Baca juga: Tokoh Agama dan Masyarakat Harus Kompak Tangani Pandemi Covid-19

Sampah yang dikumpulkan dipilah menjadi dua, untuk yang masih bisa didaur ulang, dibuat kerajinan berupa tas, sedangkan untuk yang tidak bisa didaur ulang akan dijual.

Lisken Tampubolon sebagai salah satu peserta Bank Sampah di Kecamatan Tampahan, mengaku dengan adanya Bank Sampah ini sangat bermanfaat untuk menambah penghasilannya.

“Saya baru menyadari sampah ternyata memiliki nilai ekonomi untuk menambah pendapatan keluarga,” kata Lisken.

Ia menjelaskan tentang bagaimana cara pengelolaannya. Salah satunya seperti sampah yang dipisahkan terlebih dahulu. Dimulai dari sampah yang tidak dapat diurai yaitu barang berbahan plastik dan aluminium foil. Sampah tersebut dapat dijadikan barang yang bernilai guna. Sehingga, pada akhir kegiatan, Bank Sampah Induk (IAS) menimbang sampah tersebut dan memberikan invoice jumlah barang serta harga tiap satuan sampah.

“Nanti kalau invoice pembayaran sudah banyak, bisalah aku beli paket data anak-anak saya yang sekolah,” tambah Lisken.

Rammen menjelaskan, kegiatan bank sampah unit ini bermuatan pemberdayaan keuangan dan kebersihan lingkungan, yang menjadi kegiatan turunan dari kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dan ini merupakan kegiatan wajib yang diikuti KPM PKH setiap satu bulan sekali.

“Besarnya nilai manfaat sampah membuat KPM PKH antusias. Hingga saat ini mencapai 209 keluarga,” ucap Rammen.

Demi menjaga kelestarian lingkungan, kegiatan Bank Sampah, lanjutnya, juga menerapkan sosialisasi penghematan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

“Harapannya, bank sampah unit Kecamatan Tampahan dan Kecamatan Balige mampu memberikan dampak positif bagi keluarga penerima manfaat PKH di setiap kecamatan,” kata Rammen.(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya