Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Keluarga Harus Tingkatkan Pengetahuan Soal Bencana

Atalya Puspa
21/4/2021 18:03
Keluarga Harus Tingkatkan Pengetahuan Soal Bencana
Warga korban banjir mengungsi di gedung serba wilayah Pekalongan, Jawa Tengah.(Antara)

SEJAK awal Januari 2021, banyak wilayah Indonesia yang dilanda bencana. Tak sedikit warga menjadi korban dan mengalami kerugian akibat fenomena alam berujung bencana. 

Gempa Sulawesi Barat hingga bencana hidrometeorologi dampak Siklon Seroja, menjadi peringatan bersama terhadap pentingnya latihan di tingkat keluarga. Dalam hal ini, keluarga merupakan ruang pembelajaran sejak dini dalam membangun ketangguhan. 

"Mewujudkan latihan kebencanaan, BNPB mencanangkan setiap 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Itu dapat dimanfaatkan secara bersama-sama oleh seluruh komponen masyarakat, khususnya di tengah keluarga, untuk melakukan latihan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan resmi, Rabu (21/4).

Baca juga: Presiden Ingatkan Pentingnya Siaga Bencana

Lewat praktik atau latihan, setiap anggota keluarga dapat belajar dan memahami risiko di sekitar tempat tinggal. Contoh sederhana, kepala keluarga dapat menyusun rencana darurat keluarga, memetakan akses dan arah evakuasi di rumah. Berikut, titik kumpul sekitar rumah, atau langkah aman lainnya.

Raditya mengungkapkan banyak faktor yang mempengaruhi keselamatan individu. Misalnya dalam konteks risiko gempa, beberapa faktor seperti struktur bangunan rumah, langkah merespons bahaya, maupun kondisi fisik, dapat menentukan keselamatan dalam merespons bahaya. 

Baca juga: PLN Hidupkan Kembali Listrik 616 Ribu Rumah di NTT

Setiap kepala keluarga atau orang dewasa perlu mendapatkan pengetahuan kebencanaan. Saat ini, banyak informasi yang dapat diakses untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan. Namun, BNPB menggarisbawahi pengetahuan ini belum cukup tanpa latihan. 

Menilik hasil kajian pascagempa Kobe di Jepang yang terjadi pada 1995, warga yang selamat karena mampu menyelamatkan diri sendiri mencapai 34,9%. Lalu, diselamatkan anggota keluarga 31,9%, diselamatkan tetangga 28,1% dan sisanya faktor lain. Ini menyimpulkan pemahaman dan kemampuan diri sendiri di dalam anggota keluarga, dapat menjadikan mereka sebagai keluarga tangguh. 

Data yang dihimpun BNPB hingga Rabu (21/4) ini, total bencana sejak awal 2021 hingga 20 April 2021 mencapai 1.158 kejadian. Bencana hidrometeorologi tetap dominan dengan total 1.048 kejadian. Rincian bencana hidrometeorologi kategori basah, yaitu banjir 490 kejadian, puting beliung 320, tanah longsor 223 dan gelombang pasang/abrasi 15.(OL-11)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya