Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini potensi kekeringan yang cukup besar di Sumatra Selatan. Berdasar prakiraan BMKG, empat daerah di Sumsel bakal alami hari tanpa hujan (HTH) cukup lama mulai 21 hari hingga 60 hari.
Rinciannya, Kabupaten Lahat tepatnya wilayah Kecamatan Merapi Barat, Merapi Selatan, dan Merapi Timur 21 hari tanpa hujan. Kemudian, Kabupaten PALI di Kecamatan Penukal 40 hari tanpa hujan. Untuk Kabupaten OKI di kecamatan Celikah 60 hari tanpa hujan.
Sedangkan di Kabupaten OKU Timur pada Kecamatan Buay Madang 47 hari tanpa hujan. "Dengan indikasi potensi kekeringan meteorologis itu, empat daerah tersebut berstatus waspada," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis.
Baca juga : 60 Hari tanpa Hujan Picu Kekeringan di Sebagian Jawa
BMKG mengingatkan, kekeringan meteorologis itu biasanya diikuti dampak berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian. Lalu, meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.
"Kiranya indikasi ini bisa meningkatkan kewaspadaan dan jadi pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis," tuturnya.
Baca juga : Makam Kuno Muncul dari Waduk Gajah Mungkur
Sementara itu, Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatra Selatan, M Iqbal Alisyahbana menjelaskan sejumlah wilayah di Sumsel memang sangat rentan dan berpotensi mengalami kekeringan ketika masuk musim kemarau. Apalagi jika musim kemaraunya disertai dengan kondisi el nino seperti saat ini.
"Seperti di OKI yang paling rawan. Selain potensi kekeringan karena sumber air berkurang, masyarakat juga dihadapkan dengan kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.
Namun, BPBD di tingkat kabupaten dan kota di Sumsel sudah melakukan persiapan dalam menghadapi kekeringan di wilayahnya. Termasuk menyiapkan air bersih untuk masyarakat.
"BPBD di daerah sudah mulai bergerak dan sebagian lagi sudah dalam persiapan dalam menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. Karena bencana kekeringan juga jadi prioritas kita, selain dari karhutla di Sumsel," pungkasnya. (Z-4)
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
PERUBAHAN iklim terus menjadi ancaman serius bagi dunia. Badan ilmiah utama PBB untuk iklim, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kembali mengingatkan dunia di COP29
Emisi karbon global dari bahan bakar fosil diramalkan mencapai rekor tertinggi 37,4 miliar ton pada 2024, naik 0,8% dari 2023. Temuan ini mengacu laporan terbaru Global Carbon Budget.
RATUSAN hektare (ha) lahan sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam gagal tanam dan tanam padi rendengan (musim tanam pertama).
Seharusnya, saat musim kemarau, curah hujan menurun. Tapi sekarang, justru hujan terjadi terus-menerus. Ini yang disebut sebagai kemarau basah.
Fenomena langit hijau yang mengejutkan warga ternyata memiliki penjelasan ilmiah. Pakar meteorologi mengungkap warna ini bisa menjadi tanda awal cuaca ekstrem.
BMKG menyediakan data meteorologi dan klimatologi yang dimanfaatkan Korika untuk mengembangkan model AI dalam mendukung deteksi dan mitigasi risiko kesehatan akibat perubahan iklim.
Proyek Maritime Meteorological System (MMS)-1 menjadi payung dari berbagai inisiatif untuk memperkuat sistem informasi meteorologi maritim di Indonesia.
Beberapa cedera dan kerusakan pada bangunan dilaporkan di Miyazaki dan dua provinsi tetangga setelah gempa bumi mengguncang wilayah tersebut pada Kamis (8/8).
INDONESIA merupakan negara yang dikepung dengan berbagai potensi bencana alam, mulai dari bencana hidrometeorologi hingga meteorologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved