Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Teknik Berjalan Kaki setiap Hari yang Dapat Perpanjang Umur

Mediaindonesia.com
11/2/2021 21:11
Teknik Berjalan Kaki setiap Hari yang Dapat Perpanjang Umur
Sekitar 20 ribu warga berjalan bersama memperingati Hari Jalan Kaki Sedunia di Jalan MH Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu.(MI/Panca Syurkani.)

OLAHRAGA menjadi urat nadi umur panjang karena dapat menangkal berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung. Terlebih lagi, anda tidak perlu melakukan banyak olahraga untuk mendapatkan manfaatnya. Penelitian menunjukkan berjalan kaki setiap hari dapat memperpanjang umur.

Beberapa penelitian telah mengaitkan latihan intensitas ringan dengan umur panjang. Akan tetapi penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) meneliti hubungan antara waktu yang dihabiskan untuk berjalan dengan harapan hidup.

Para penulis menindaklanjuti 27.738 peserta berusia 40 hingga 79 tahun dan secara prospektif mengumpulkan data tentang kelangsungan hidup mereka selama periode 13 tahun. Para peneliti menemukan partisipan yang berjalan satu jam per hari memiliki harapan hidup lebih lama dari usia 40 tahun dibandingkan partisipan yang berjalan kurang dari satu jam per hari.

Selain harapan hidup yang lebih panjang, peserta yang berjalan satu jam per hari membutuhkan pengeluaran medis seumur hidup yang lebih rendah sejak usia 40 tahun dibandingkan peserta yang berjalan kurang dari satu jam per hari.

Dalam sambutan penutupnya, para peneliti mengatakan, "Mendorong orang untuk berjalan dapat memperpanjang harapan hidup dan menurunkan pengeluaran medis seumur hidup, terutama untuk pria."

Baca juga: Untung Ruginya Olahraga di Malam Hari

Bukti menunjukkan bahwa tidak hanya durasi berjalan yang diperhitungkan, tetapi juga kecepatannya. Orang yang memiliki kecepatan berjalan lebih cepat memiliki hidup lebih lama dari mereka yang berjalan lebih lambat.

Itu menurut para peneliti yang memantau kebiasaan berjalan dan kematian hampir 475.000 orang yang sebagian besar berusia 50-an pada awal penelitian. Jalan cepat didefinisikan oleh para peneliti sebagai berjalan setidaknya tiga mil per jam atau 100 langkah per menit.

Studi yang dipublikasikan di Mayo Clinic Proceedings menemukan bahwa peserta dengan langkah cepat memiliki harapan hidup lebih lama di semua kategori indeks massa tubuh (BMI). BMI adalah ukuran lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan yang berlaku untuk pria dan wanita dewasa.

"Kelangsungan hidup itu sama bagi pejalan kaki cepat untuk berbagai indeks massa tubuh dari 20 hingga 40," kata Dr Francesco Zaccardi, ahli epidemiologi klinis di Universitas Leicester di Inggris dan ketua peneliti studi tersebut kepada Healthline.

"Hasil ini menunjukkan bahwa fungsi fisik merupakan penentu umur panjang yang lebih kuat daripada indeks massa tubuh dan orang dengan indeks massa tubuh tinggi tetapi dengan kebugaran yang baik dapat bertahan lebih lama.”

Sebaliknya, peserta dengan langkah berjalan lambat memiliki harapan hidup yang lebih pendek di semua kategori BMI. Peneliti melaporkan bahwa wanita yang berjalan lebih cepat memiliki rentang hidup sekitar 87 tahun dibandingkan yang berjalan lambat sampai 72 tahun. Pria yang berjalan cepat memiliki rentang hidup sekitar 86 tahun dibandingkan dengan 65 tahun yang berjalan lebih lambat.(Express.co.uk/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya