Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEDIKITNYA 4.000 peserta mengikuti kegiatan Innovation School Leaders and Teachers Forum (ISLTF) HAFECS (Highly Functioning Education Consultang Services) ke-29 Special Parenting melalui platform virtual Zoom dan kanal Youtube HAFECS, Sabtu (6/2).
Acara itu menampilkan pembicara yakni Direktur sekaligus Master Trainer HAFECS Dr (Cand) Zulfikar Alimuddin, B.Eng, M.M, serta public figure sekaligus pemerhati anak Shahnaz Haque. Kali ini tema yang diangkat ialah Peran Guru, Sekolah, dan Orang Tua untuk Menciptakan Pendidikan yang Lebih Berkualitas.
Zulfikar menyampaikan posisi Indonesia pada PISA (Programme for International Student Assessment) 2018 meningkat yakni berada di posisi 74 dari 79 negara yang berpartisipasi. Namun, skor Indonesia menurun dibandingkan dengan 2015.
“Yang membuat kita tambah sedih adalah ketika anggaran pendidikan meningkat, ada sertifikasi, ada program PPG (pendidikan profesi guru), kok literasinya tetap rendah, apa yang salah dengan bangsa ini?” ungkap Zulfikar.
Menurut dia, yang terpenting untuk memajukan kualitas pendidikan Indonesia mau tidak mau berkaitan langsung dengan kualitas guru.
"Guru yang profesional ialah guru yang menguasai kualitas pengajaran dan kualitas personal (mindset). Ini harus ditekankan untuk peningkatan mutu pendidikan kita," ujar Zulfikar.
HAFECS, lanjut Zulfikar, juga mengajak para guru agar selalu menjaga profesionalitas dengan me-refresh kembali kualitas pengajaran melalui training khusus dan lebih mendalam.
Di antaranya melalui http://guruinovatif.id, untuk melihat materi-materi kursus yang disajikan HAFECS baik daring maupun luring secara real-time. "Di sana para guru dapat belajar banyak mengenai penguasaan kompetensi guru versi guru inovatif HAFECS," tuturnya.
Di sisi lain, kata dia, orang tua juga berperan dalam menciptakan pendidikan berkualitas. Menurut dia, ada beberapa cara bagi orang tua untuk mengembangkan literasi dan potensi anak.
"Pertama, ialah ajak anak berbicara. Kedua, papar anak dengan berbagai jenis buku. Ketiga, tanamkan pentingnya kerja keras. Keempat, jangan biarkan anak-anak takut gagal. Kelima, jalin komunikasi dan kolaborasi bersama sang guru, dan terakhir tawarkan pengalaman dan kesempatan kepada anak," tutur Zulfikar.
Sementara itu, Shahnaz Haque sebagai pembicara kedua, mengungkapkan menjadi orang tua dan pendidik itu tidak gampang. Perlu penguasaan atau pengendalian diri yang baik. Orang tua juga tidak boleh menjadi toxic parenting, suka melakukan kekerasan kepada anak.
“Tidak semua orang siap menjadi orang tua, kalau kita ingin mencetak anak-anak berprestasi, kita musti setting intentions atau memperbaiki niat, membersihkan hati, meluruskan niat," jelasnya.
"Karena anak yang bersemangat jika pertama dia memiliki orang tua yang mendukung, kedua ada di lingkungan yang tidak beracun (toxic), ketiga dia mesti sehat fisik dan pikirannya,” ungkap Shahnaz.
Menurut Shahnaz, memperbaiki diri adalah kunci agar para orang tua dan guru dapat memberikan pendidikan serta mengayomi anak dengan baik. "Stop kekerasan pada anak,” ujar Shahnaz. (RO/OL-09)
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Dalam aturan baru ini, beban kerja tatap muka guru minimal 24 jam per minggu yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan tugas pokok, tugas tambahan, dan tugas tambahan lain.
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
GUBERNUR Kalimantan Timur Rudy Mas’ud (Harum) menyerahkan bantuan dan insentif melalui program Gratispol dan Jospol di tiga wilayah, yakni Bontang, Kutai Timur, dan Berau.
Keresahan terkait dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi para guru.
Program ini memberikan banyak peluang agar mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran.
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Semua upaya menjaga keamanan pangan dimulai dari satu hal sederhana: kebersihan.
KNPK Indonesia menilai pentingnya penguatan peran keluarga dalam membentuk karakter dan moralitas manusia Indonesia yang luhur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved