Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KANKER paru umumnya dipicu oleh faktor risiko. Hal itu diungkapkan Prof Elsina Syahruddin, pakar spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat memaparkan kanker paru di Indonesia dalam sesi Lung Cancer Comprehensive Care (LIVE) Indonesia 2020 yang diadakan oleh Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) bekerjasama dengan The Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta didukung Roche Indonesia, Sabtu (19/12).
Elsina menjelaskan faktor yang menjadi pemicu kanker paru yaitu merokok, polusi, karsinogen, dan penyakit paru kronis. Namun sayangnya hal itu sering luput dari perhatian, sehingga pasien kanker paru tidak bisa diselamatkan. Kematian pasien kanker paru kebanyakan kematian prematur atau belum menjalani pengobatan tuntas namun nyawa tidak bisa diselamatkan. Untuk itu keluarga maupun orang yang memiliki faktor risiko harus bisa melakukan deteksi dini.
"Jadi cara gampang dalam mendeteksi dini kanker paru itu apabila dokter umum saat memeriksa pasien, tanyakan apakah ada riwayat merokok, bekerja di tempat berisiko berpolusi atau mengandung karsinogen seperti zat kimia. Punya riwayat sakit paru. Hal-hal seperti itu bisa menjadi pemicu. Langkah cepatnya segera dikendalikan. Paling banyak masalah merokok di Indonesia ini, jadi kendalikan merokok," terangnya.
Apalagi bila ada keluarga yang memiliki riwayat kanker, orang yang perokok harus mewaspadainya. Diakui Elsina, rata-rata pasien kanker paru datang ke dokter dalam keadaan stadium lanjut karena ketidaktahuan mendeteksi dini faktor risiko penyebab kanker paru.
"Perjalanan penyakit menjadi kanker itu cukup lama. Butuh bertahun-tahun untuk menjadi kanker. Maka bila Anda memiliki faktor-faktor risiko tersebut harus dikendalikan. Harus dikontrol agar mencegah tidak menjadi kanker," tukasnya.
Elsina menambahkan selain rokok, minuman beralkohol juga bisa memicu kanker. Dari data Globocan 2018 disebutkan perokok tertinggi di kawasan Asia, yakni Tiongkok menduduki posisi nomor satu disusul India dan Indonesia. Artinya, lanjut Elsina pada 10 tahun ke depan masalah kanker paru belum bisa dituntaskan apabila faktor risiko belum bisa dikendalikan.
"Akhirnya yang terjadi, kebanyakan di usia produktif sudah terpapar kanker paru karena gagal melakukan pengendalian faktor risiko," tambahnya.
Sebelumnya Direktur Pelayanan Ksehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Rita Rogayah mengatakan saat ini kanker paru menduduki posisi pertama, disusul kanker kolorektal, dan ketiga adalah kanker hati. Di Indonesia, pengidap kanker paru sekitar 30 ribu pada 2018 dan meninggal dunia mencapai 26 ribu orang dengan jenis kelamin mayoritas laki-laki. Pembiayaan dengan BPJS Kesehatan pun cukup tinggi. Dari data 2017, pembiayaan untuk pengobatan kanker secara menyeluruh melalui BPJS Kesehatan mencapai Rp3,1 triliun dan meningkat pada 2018 menjadi Rp3,4 triliun.
"Ini harus menjadi perhatian bagaimana mengendalikan penyakit kanker. Penanganannya harus komprehensif dan mengutamakan keselamatan pasien. Selain itu, deteksi dini juga menjadi hal utama untuk mencegah seseorang terkena kanker," ujar Rita Rogayah.
Diakui Rita bahwa sebaran dokter spesialis kanker maupun rumah sakit yang memiliki layanan onkologi belum merata terutama di daerah-daerah. Hal ini menjadi tantangan bagi Kementerian Kesehatan di masa-masa mendatang.
"Kanker menduduki nomor tiga dalam data pembiayaan BPJS Kesehatan. Artinya jumlah orang terkena kanker di Indonesia cukup besar. Ini yang harus segera dilakukan untuk bisa membuka layanan kesehatan onkologi di rumah sakit-rumah sakit di seluruh Indonesia," harapnya.
baca juga: Transmisi Virus tidak lewat Makanan Beku
Acara webinar selama dua hari, 19-20 Desember ini dibuka oleh Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, Prof Aru W Sudoyo. Dalam sambutannya Prof Aru menyampaikan bahwa pandemi covid-19 menjadi tantangan bagi penanganan pasien kanker paru. Sebab pasien kanker paru tetap harus membutuhkan kontinuitas penanganan yang komprehensif, tepat waktu dan optimal. Webinar ini, lanjut mengajak kolaborasi tenaga ahli dari lintas disiplin dalam penanganan perjalanan kanker paru mulai dari diagnosis hingga pengobatan yang berpotensi untuk meningkatkan hasil perawatan pasien.
Data dari Globocan 2018 menyebutkan kanker paru merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker. Sepanjang tahun 2018, 1,8 juta jiwa di dunia meninggal akibat kanker paru dan di Indonesia 26.095 orang meninggal akibat kanker paru. Sementara itu, lebih dari 30.023 penduduk Indonesia didiagnosis kanker paru setiap tahunnya. (OL-3)
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam BMJ Oncology mengungkapkan fakta mengkhawatirkan terkait konsumsi minuman berpemanis buatan.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Biopsi sangat penting dilakukan pada penderita kanker payudara, karena dengan biopsi, dokter akan dapat memeriksakan penanda tumor dan menentukan tipe-tipe kanker payudara.
Tak disangka, beberapa makanan dan minuman sehari-hari. Simak 6 jenis konsumsi yang perlu dihindari untuk melindungi kesehatan Anda.
DOKTER Spesialis Penyakit dalam sekaligus Konsultan Hematologi-Onkologi Medik mengatakan deteksi dini kanker kandung kemih sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Prioritas kesehatan nasional saat ini menyasar pada pengendalian penyakit tidak menular.
Rano mengatakan DKI Jakarta menjadi salah satu daerah di Indonesia yang belum memiliki Peraturan Daerah (Perda) mengenai KTR bersama beberapa kota lain di Provinsi Aceh dan Papua.
Sanksi yustisi berupa tilang ringan (tipiring) kepada pelanggar aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Malioboro dan kawasan wisata akan mulai diterapkan.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang. Sebanyak 7,4 persen di antaranya merupakan perokok anak berusia 10-18 tahun.
Harga rokok yang terjangkau dan penjualan rokok batangan membuat rokok menjadi mudah diakses oleh anak-anak
Pemerintah perlu memperketat iklan rokok untuk mengurangi peningkatan produksi rokok setiap tahunnya. Iklan rokok saat ini masih masif terutama di media-media sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved