Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Merger PTS Dorong Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi

Faustinus Nua
08/12/2020 20:59
Merger PTS Dorong Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi
Ilustrasi(DOK MI)

JUMLAH pergruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia saat ini dinilai terlalu banyak dan tidak diimbangi dengan kualitas atau mutunya. Tercatat Indonesia memiliki 4.500-an PTS yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air dengan 57% diantaranya terakreditasi C.

"Kita kelebihan PTS. Bayangkan ada sekitar 4 ribu PTS, sementara di Tiongkok, misalnya, kalau tidak salah jumlahnya sekitar 2.500-an. Padahal penduduk Tiongkok itu 1,3 miliar, kita hanya 250 juta-an," ujar pengamat Penndidikan Cecep Darmawan, Selasa (8/12).

Banyaknya PTS dengan kualitas yang di bawah standar, kata dia, menjadi permasalahan di sektor pendidikan tinggi. Apalagi kebanyakan PTS tersebut merupakan instansi kecil.

Untuk itu, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu mengatakan harus ada penataan ulang. Pemerintah perlu memperbaiki masalah pendidikan ini lantaran membuat alokasi anggaran PT tidak efektif.

"Untuk PTS yang kategori sulit berkembang lebih baik dimerger. Jadi pemerintah harus memberdayakan PTS agar mandiri. Bagi PTS yang belum mandiri atau sulit berkembang, sebaiknya meleburkan diri dengan PTS lain. Biar sedikit tapi kualitas baik dan pendanaanya efektif," imbuhnya.

Lebih jauh, Cecep mengatakan perbaikan di sektor pendidikan tinggi juga harus dibuat suatu grand design. Pasalnya, setiap tahun pemerintah menaikan alokasi anggaran, tapi tidak ada target pencapaian yang jelas.

Pada 2021 saja, pemerintah menaikan alokasi anggaran hingga mencapai 80% dibanding 2020. Akan tetapi pendanaan tersebut justru lebih mengarah pada pembangun fisik atau infrastruktur.

"Fisik dan infrastruktur itu mau sampai kapan? Makanya harus dibuat grand design jangka panjang, menengah untuk pendanaan pendidikan," terangnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik