Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Perempuan Dinilai Berperan Penting dalam Ketahanan Keluarga

Syarief Oebaidillah
08/7/2020 22:43
Perempuan Dinilai Berperan Penting dalam Ketahanan Keluarga
Ilustrasi keluarga(Ilustrasi)

KAUM perempuan punya peranan penting dalam menjaga ketahanan keluarga, terlebih di tengah Pandemi Covid-19. Kecenderungan perempuan sebagai manusia yang punya kepedulian lebih tinggi, dapat meningkatkan ketahanan keluarga dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.

Hal itu ditegaskan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto dalam diskusi virtual bertajuk Keluarga Millennial Menuju SDM Unggul yang digelar Kowani bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Pita Putih Indonesia.

Menurut Giwo, perempuan bisa menjadi agen perubahan yang inovatif di tengah keluarga, sekaligus mempersiapkan generasi penerus Indonesia.

"Semua perempuan Indonesia merupakan  'Ibu Bangsa' yang menopang ketahanan keluarga dengan menyiapkan generasi penerus yang unggul, generasi yang bertanggung jawab, nasionalis, kreatif, inovatif, dan berdaya saing, berwawasan kebangsaan yang sehat jasmani dan rohani,” kata Giwo.

Baca juga : Onggy Hianata Pemilik Baru Batik Basuki Tjahaja Purnama

Untuk menopang ketahanan keluarga, Giwo menyebutkan, ada 4 kecerdasan yang harus dimiliki kaum perempuan, yaitu cerdas kodrati, cerdas tradisi, cerdas sosial pendidikan, dan cerdas profesi.

Di sisi lain, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan, survei ketahanan keluarga selama pandemi yang dilakukan BKKBN menunjukkan 99$ keluarga saling dukung dalam menopang ketahanan keluargam, 98,1% mencoba menghindari pertengkaran, da 97,7% mampu menerima kondisi pandemi dengan sabar,

Dari sisi ketahanan ekonomi, 79,9% keluarga berhemat selama pandemi, 50,6% menjual barang pribadi dan perhiasan untuk menopang ekonomi keluarha, dan 19,8% terpaksa meminjam uang.

"Kabar baiknya adalah kesejahteraan atau subjective well-being keluarga di masa pandemi masih baik. Sekitar 80,8% merasa bahwa saat bencana Covid-19 ini keluarga mereka tetap bahagia.Sebanyak 97% mengatakan saat covid ini keluarga tetap bersyukur atas anugerah Tuhan," ungkap Hasto. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya